Archive for Mei 2014
hubungi saja di
Email : istajib.s.h@gmail.com
Facebook : https://www.facebook.com/istajib.sultonhakim
Twitter : https://twitter.com/istajib_sh
Email : istajib.s.h@gmail.com
Facebook : https://www.facebook.com/istajib.sultonhakim
Twitter : https://twitter.com/istajib_sh
Kamu hitam, kamu lebih hitam, tidak kamulah yang paling hitam, kamu yang
terhitam dari yang paling hitam. Tudingan itu berulang ulang dan tak pernah
selesai sampai maut memisahkan mereka atau bahkan diteruskan oleh anak cucu
mereka hingga dunia ini berakhir. Mungkin itu gambaran singkat dari politik di
negeri ini belakangan ini, banyak sekali black campaig, untuk merebut suara
rakyat lebih banyak mereka menjatuhkan lawannya dengan membuatnya seoalah-olah
hitam, dan lawannya pun tak mau kalah menghitamkan lawannya yang hitam
jugamenudingnya, entah awalnya dari mana yang jela roda ini belakangan ini
terus bergulir tanpa ada pengontrol, jangankan untuk berhenti sehari untuk
bernafas tiap detiknyapun kita tak sanggup lagi dan lagi arus black campaig
makin tak bisa dibendung, kawan.. poltik kita sudah tak sehat lagi ini bukan
sistem politik yang konstruktif (membangun) tapi destruktif (saling
melemahkan). Kita dibuat binggung dengan pilihan yang sama-sama pahit, kita
dipaksa seolah-olah menelan pil yang sangat pait untuk sekedar bertahan hidup,
kita dijejali kata maut yang akan ilfil dengannya. Banyak yang menggangap hal
ini adalah hal yang biasa dan wajar saja dalam politik namun dalam kaca mata
saya pribadi inilah yang nantinya akan semakin melemahkan bangsa ini, perang
opini boleh, perang gagasan malah lebih baik lagi yang penting bukan perang
saling menghitamkan lawan. Seperti ada istilah “semuanya itu halal dalam cinta
dan perang” itu pernyataan yang kurang cocok ini bukan masalah siapa yang
menang dan dia yang berkuasa tapi siapa yang akan memimpin mari kita bersama
majukan bangsa ini. Adu pandangan tentang ideologi sah sah saja asal tidak
menumpahkan darah saudaranya sendiri.
Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi masyarakat atau mungkin
terlebih khusus lagi untuk mahasiswa, tepat 16 tahun yang lalu gelombang besar
mahasiswa berhasil gedung yang sangat sakral di negeri ini yakni gedung
terhormat DPR, bukan tanpa alasan mahasiswa menduduki “paksa” gedung DPR namun
karena panggilan hati yang sudah ulai jengah dengan kediktatoran orde baru,
bagaimana keramahan Soeharto karena terlalu disanjung menjadi seorang yang
ditaktoris, jengahnya mahasiswa bukan hanya soal itu saja penculikan, krisis ekonomi,
korupsi, kolusi, dan nepotisme merebak dari akar sampai ujung hingga mahasiswa
dibantu rakyat mulai beraksi menuntaskan tugas kebenarannya. Terdengar begitu
heroik kan mahasiswa saat itu? Ya begitu luar biasa. Tapi entah penggulingan
ini direncanakan oleh pihak tertebtu atau tidak, entah mahasiswa telah “sengaja”
dibuat bak pahlawan oleh beberapa orang yang sudah menghendaki keberjalanan
demokrasi atau hanya aksi yang spontan dan berefek besar? Entahlah semua masih
sebuah misteri. Yang jelas tokoh mahasiswa masa lampau ini kini telah menjadi
para pejabat yang dulu pernah mereka hna-hina disetiap akasi yang mereka
lakukan.
Dan di momen bersejarah ini kita dihadapkan dengan suatu pilihan yang
mengharuskan kita memilih pemimpin negeri ini dalam 5 tahun kedepan. Izinkanlah
saya secara singkat mengenalkan mereka satu persatu plus partai yang
mendukungnya.
Yang pertama
adalah pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK kedua tokoh yang dalam beberapa
lembaga survei adalah pasangan dengan elektabilitas tertinggi, baik Jokowi
maupun JK sama-sama mengantongi angka tertinggi elektabilitas Jokowi capres dan
JK cawapres.
Jokowi sekarang sedang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan JK
sekarang menjadi ketua PMI (Palang Merah Indonesia) sekaligus ketua umum
pengurus pusat Dewan Masjid Indonesia. Sepertinya jokowi memilih orang yang
sangat tepat dalam hal ini, kenapa demikian? Belakangan jokowi sering
disandungkan dengan isu tentang keagamaan yang merugikan umat islam seperti isu
penggusuran masjid, pelarangan takbir keliling namun membiarkan perayaan malam
tahun baru dengan megah, baru-baru ini ada isu tentang pelarangan perayaan Isra
Mi’raj. Sepertinya penggambilan cawapres JK cukup bisa sedikit meredam jika
dilihat dari jabatannya dan kedekatannya dengan para ulama, namun jokowi bukan
tanpa nilai minor menjabat di Jakarta selama 1,5 tahun tapi belum memberikan
perubahan yang berarti malah tersandung kasus Busway, dan banyak yang
mempertanyakan soal katanya sebagai kutu loncatan dan satu yang paling saya
nilai adalah jokowi samapai saat ini belum menjelasakan visi atau tema besar
untuk Indonesia secara garis besar, ini antara belum siap atau sengaja
menundanya, masih sebuah misteri. Namun demikian jokowi masih banyak disanjung
masyarakat karena lebih terlihat
merakyat, ndeso dan doyan blusukan, gaya inilah yang sedang digemari rakyat Indonesia,
dan juga diakui atau tidak bahwa media yang mendukung jokowi sangatlah banyak,
citra jokowi sangatlah menarik, dan apa yang dikerjakan jokowi pasti menjadi
bahan pembicaraan media bahkan sebelum dia dicapreskan pun seakan-akan sudah
disiapkan. Mengenai JK jangan ditanya lagi kalau soal pengalaman mantan orang
nomer 2 seIndonesia ini sudah beberapa kali mendudukin posisi penting selain
wakil presiden yakni pernah menjadi Menko Kesra dan Mentri Perindustrian dan
Perdagangan ini membuatnya matang dibidang perokonomian dan nantinya akan
membimbing jokowi dengan pengalamannya. Partai pengusung pasangan ini adalah
PDI-P, NASDEM, PKB, dan HANURA koalisi yang disebut sebut koalisi tanpa syarat,
namun politik takan pernah lepas dari yang namanya kepentingan. Dan koalisi ini
adalah koalisi yang cukup ramping kecuali PDI-P partai lain hanya sebagai
partai penghias papan tengah. Dilain sisi juga semapat adanya pisah ranjang
antara Wiranto dan Harie Tanoe yang berbeda pendapat akhirnya pecah. Namun begitu
andalannya bukan pada partainya tapi mengandalkan sosok Jokowi dan JK.
Capres dan Cawapres berikutnya adalah Probowo-Hatta, Prabowo adalah ketua
Dewan Pembina partai GERINDRA dan Hatta adalah Presiden Partai Amanat Nasional
dan sekaligus mantan menko perekonomian sebelum digantikan Chaerul Tanjung,
sebelumnya juga Hatta kerap kali menjadi mentri seperti mensekneg, mentri
Perhubungan, dan mentri riset dan teknologi. Prabowo pernah menjadi letnan
jendral dan pemimpin KOPASSUS, sekaligus dengan latar belakang keluarga yang
sangat terkenal di Indonesia, dengan ayah seorang pakar ekonomi Indonesia dan
cucu dari seorang pendiri BNI. Meski demikian Prabowo sering disebut sebagai
salah satu aktor dalam beberapa kasus penculikan zaman orde baru, dan kasus
pelanggaran HAM di Timor Leste, Penembakan para aktivis 98 dan beberapa kasus
lainnya, dikabarkan melarikan diri ke Yordania setelah itu dan sempat dipecat
dari jabatannya saat Presiden Habibie menjabat karena dinilai berusaha
melakukan kudeta, namun kasusnya sampai sekarang belum terbukti di makamah
militer, entah bagaimana kebenarannya masih sebuah misteri, namun Prabowo bukan
tanpa celah kasus 98 tidak bisa dianggap remeh karena biarpun dia hanyalah
seorang pelaksana namun rakyat terlanjur sakit hati. Dan citranya pun tidak
sementereng jokowi dan juga media hanya sedikit yang bisa dipegang meskipun
kemerin mendapat Angin segar dengan mendapat dukungan dari HT yang notabenya
pemilik MNC Grup. Hatta adalah bukan orang baru di kancah perpoitikan di
Indonesia dan namanya kerap kali masuk deretan mentri penting di Negeri ini,
kehadiran Hatta akan melengkapi puzzel dari pasangan ini pasangan
Nasionalis-Agamis dilihat rakam jejeknya Hatta juga pernah menjadi aktivis PII
(Pelajar Islam Indonesia). Dari partai yang mengusungnya cukup meyakinkan yakni
GERINDRA, PAN, PBB, PKS, PPP, dan GOLKAR. Semula koalisi ini tampak ciut
sebelum GOLKAR bergabung namun makin PeDe ketika GOLKAR bergabung meski awalnya
ARB yang akan dimajukan namun dinilai harga jualnya kurang maka memutuskan
untuk berkoalisi, ditambah pasangan ini didukung oleh beberapa tokoh yang
penting seperti Mahfud MD yang kabarnya menjadi ketua juru Kampanye, lalu ada
Rhoma Irama yang dulu sempat digadang gadang jadi capres PKB, lalu ada juga
kiyai kondang Aa Gym, mesin politik pasangan ini terletak pada Partai yang
mengusungnya.
Dari Kedua pasang calon mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing
Jokowi-JK lebih unggul jika ditandingkan dalam ketokohan, namun ketika mesin
politik sudah berjalan bukan tidak mungkin Prabowo-Hatta yang akan menjadi pemenangnya,
yang jelas dengan hanya da dua pasang capres dan cawapres maka akan menghemat
milyaran uang negara yang akan dgunakan saat pemilihan terjadi 2 putaran. Siapapun
yang jadi presidennya makan pihak yang kalah harus mengakuinya. Oposisi diciptakan
untuk mengawasi jalannya pemerintahan agar berjalan dengan baik, oposisi
bukanlah musuh dalam selimut yang siap menggrogoti pemerintahan. Yang jelas tulisan ini hanya sekedar opini
pribadi, silahkan dikritisi bila ada kesalahan dalam penulisan , perbedaaan itu
indah kawan asalkan kita saling menghargai. Hidup mahasiswa!
Katakan hitam
kalau itu hitam dan katanyan putih kalau memang itu benar putih!
-ISH diujung kamar
3X3 meter -