Posted by : Unknown Rabu, 21 Mei 2014



Kamu hitam, kamu lebih hitam, tidak kamulah yang paling hitam, kamu yang terhitam dari yang paling hitam. Tudingan itu berulang ulang dan tak pernah selesai sampai maut memisahkan mereka atau bahkan diteruskan oleh anak cucu mereka hingga dunia ini berakhir. Mungkin itu gambaran singkat dari politik di negeri ini belakangan ini, banyak sekali black campaig, untuk merebut suara rakyat lebih banyak mereka menjatuhkan lawannya dengan membuatnya seoalah-olah hitam, dan lawannya pun tak mau kalah menghitamkan lawannya yang hitam jugamenudingnya, entah awalnya dari mana yang jela roda ini belakangan ini terus bergulir tanpa ada pengontrol, jangankan untuk berhenti sehari untuk bernafas tiap detiknyapun kita tak sanggup lagi dan lagi arus black campaig makin tak bisa dibendung, kawan.. poltik kita sudah tak sehat lagi ini bukan sistem politik yang konstruktif (membangun) tapi destruktif (saling melemahkan). Kita dibuat binggung dengan pilihan yang sama-sama pahit, kita dipaksa seolah-olah menelan pil yang sangat pait untuk sekedar bertahan hidup, kita dijejali kata maut yang akan ilfil dengannya. Banyak yang menggangap hal ini adalah hal yang biasa dan wajar saja dalam politik namun dalam kaca mata saya pribadi inilah yang nantinya akan semakin melemahkan bangsa ini, perang opini boleh, perang gagasan malah lebih baik lagi yang penting bukan perang saling menghitamkan lawan. Seperti ada istilah “semuanya itu halal dalam cinta dan perang” itu pernyataan yang kurang cocok ini bukan masalah siapa yang menang dan dia yang berkuasa tapi siapa yang akan memimpin mari kita bersama majukan bangsa ini. Adu pandangan tentang ideologi sah sah saja asal tidak menumpahkan darah saudaranya sendiri.

Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi masyarakat atau mungkin terlebih khusus lagi untuk mahasiswa, tepat 16 tahun yang lalu gelombang besar mahasiswa berhasil gedung yang sangat sakral di negeri ini yakni gedung terhormat DPR, bukan tanpa alasan mahasiswa menduduki “paksa” gedung DPR namun karena panggilan hati yang sudah ulai jengah dengan kediktatoran orde baru, bagaimana keramahan Soeharto karena terlalu disanjung menjadi seorang yang ditaktoris, jengahnya mahasiswa bukan hanya soal itu saja penculikan, krisis ekonomi, korupsi, kolusi, dan nepotisme merebak dari akar sampai ujung hingga mahasiswa dibantu rakyat mulai beraksi menuntaskan tugas kebenarannya. Terdengar begitu heroik kan mahasiswa saat itu? Ya begitu luar biasa. Tapi entah penggulingan ini direncanakan oleh pihak tertebtu atau tidak, entah mahasiswa telah “sengaja” dibuat bak pahlawan oleh beberapa orang yang sudah menghendaki keberjalanan demokrasi atau hanya aksi yang spontan dan berefek besar? Entahlah semua masih sebuah misteri. Yang jelas tokoh mahasiswa masa lampau ini kini telah menjadi para pejabat yang dulu pernah mereka hna-hina disetiap akasi yang mereka lakukan.
Dan di momen bersejarah ini kita dihadapkan dengan suatu pilihan yang mengharuskan kita memilih pemimpin negeri ini dalam 5 tahun kedepan. Izinkanlah saya secara singkat mengenalkan mereka satu persatu plus partai yang mendukungnya.



           Yang pertama adalah pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK kedua tokoh yang dalam beberapa lembaga survei adalah pasangan dengan elektabilitas tertinggi, baik Jokowi maupun JK sama-sama mengantongi angka tertinggi elektabilitas Jokowi capres dan JK cawapres.

Jokowi sekarang sedang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan JK sekarang menjadi ketua PMI (Palang Merah Indonesia) sekaligus ketua umum pengurus pusat Dewan Masjid Indonesia. Sepertinya jokowi memilih orang yang sangat tepat dalam hal ini, kenapa demikian? Belakangan jokowi sering disandungkan dengan isu tentang keagamaan yang merugikan umat islam seperti isu penggusuran masjid, pelarangan takbir keliling namun membiarkan perayaan malam tahun baru dengan megah, baru-baru ini ada isu tentang pelarangan perayaan Isra Mi’raj. Sepertinya penggambilan cawapres JK cukup bisa sedikit meredam jika dilihat dari jabatannya dan kedekatannya dengan para ulama, namun jokowi bukan tanpa nilai minor menjabat di Jakarta selama 1,5 tahun tapi belum memberikan perubahan yang berarti malah tersandung kasus Busway, dan banyak yang mempertanyakan soal katanya sebagai kutu loncatan dan satu yang paling saya nilai adalah jokowi samapai saat ini belum menjelasakan visi atau tema besar untuk Indonesia secara garis besar, ini antara belum siap atau sengaja menundanya, masih sebuah misteri. Namun demikian jokowi masih banyak disanjung masyarakat karena  lebih terlihat merakyat, ndeso dan doyan blusukan, gaya inilah yang sedang digemari rakyat Indonesia, dan juga diakui atau tidak bahwa media yang mendukung jokowi sangatlah banyak, citra jokowi sangatlah menarik, dan apa yang dikerjakan jokowi pasti menjadi bahan pembicaraan media bahkan sebelum dia dicapreskan pun seakan-akan sudah disiapkan. Mengenai JK jangan ditanya lagi kalau soal pengalaman mantan orang nomer 2 seIndonesia ini sudah beberapa kali mendudukin posisi penting selain wakil presiden yakni pernah menjadi Menko Kesra dan Mentri Perindustrian dan Perdagangan ini membuatnya matang dibidang perokonomian dan nantinya akan membimbing jokowi dengan pengalamannya. Partai pengusung pasangan ini adalah PDI-P, NASDEM, PKB, dan HANURA koalisi yang disebut sebut koalisi tanpa syarat, namun politik takan pernah lepas dari yang namanya kepentingan. Dan koalisi ini adalah koalisi yang cukup ramping kecuali PDI-P partai lain hanya sebagai partai penghias papan tengah. Dilain sisi juga semapat adanya pisah ranjang antara Wiranto dan Harie Tanoe yang berbeda pendapat akhirnya pecah. Namun begitu andalannya bukan pada partainya tapi mengandalkan sosok Jokowi dan JK.



Capres dan Cawapres berikutnya adalah Probowo-Hatta, Prabowo adalah ketua Dewan Pembina partai GERINDRA dan Hatta adalah Presiden Partai Amanat Nasional dan sekaligus mantan menko perekonomian sebelum digantikan Chaerul Tanjung, sebelumnya juga Hatta kerap kali menjadi mentri seperti mensekneg, mentri Perhubungan, dan mentri riset dan teknologi. Prabowo pernah menjadi letnan jendral dan pemimpin KOPASSUS, sekaligus dengan latar belakang keluarga yang sangat terkenal di Indonesia, dengan ayah seorang pakar ekonomi Indonesia dan cucu dari seorang pendiri BNI. Meski demikian Prabowo sering disebut sebagai salah satu aktor dalam beberapa kasus penculikan zaman orde baru, dan kasus pelanggaran HAM di Timor Leste, Penembakan para aktivis 98 dan beberapa kasus lainnya, dikabarkan melarikan diri ke Yordania setelah itu dan sempat dipecat dari jabatannya saat Presiden Habibie menjabat karena dinilai berusaha melakukan kudeta, namun kasusnya sampai sekarang belum terbukti di makamah militer, entah bagaimana kebenarannya masih sebuah misteri, namun Prabowo bukan tanpa celah kasus 98 tidak bisa dianggap remeh karena biarpun dia hanyalah seorang pelaksana namun rakyat terlanjur sakit hati. Dan citranya pun tidak sementereng jokowi dan juga media hanya sedikit yang bisa dipegang meskipun kemerin mendapat Angin segar dengan mendapat dukungan dari HT yang notabenya pemilik MNC Grup. Hatta adalah bukan orang baru di kancah perpoitikan di Indonesia dan namanya kerap kali masuk deretan mentri penting di Negeri ini, kehadiran Hatta akan melengkapi puzzel dari pasangan ini pasangan Nasionalis-Agamis dilihat rakam jejeknya Hatta juga pernah menjadi aktivis PII (Pelajar Islam Indonesia). Dari partai yang mengusungnya cukup meyakinkan yakni GERINDRA, PAN, PBB, PKS, PPP, dan GOLKAR. Semula koalisi ini tampak ciut sebelum GOLKAR bergabung namun makin PeDe ketika GOLKAR bergabung meski awalnya ARB yang akan dimajukan namun dinilai harga jualnya kurang maka memutuskan untuk berkoalisi, ditambah pasangan ini didukung oleh beberapa tokoh yang penting seperti Mahfud MD yang kabarnya menjadi ketua juru Kampanye, lalu ada Rhoma Irama yang dulu sempat digadang gadang jadi capres PKB, lalu ada juga kiyai kondang Aa Gym, mesin politik pasangan ini terletak pada Partai yang mengusungnya.

Dari Kedua pasang calon mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing Jokowi-JK lebih unggul jika ditandingkan dalam ketokohan, namun ketika mesin politik sudah berjalan bukan tidak mungkin Prabowo-Hatta yang akan menjadi pemenangnya, yang jelas dengan hanya da dua pasang capres dan cawapres maka akan menghemat milyaran uang negara yang akan dgunakan saat pemilihan terjadi 2 putaran. Siapapun yang jadi presidennya makan pihak yang kalah harus mengakuinya. Oposisi diciptakan untuk mengawasi jalannya pemerintahan agar berjalan dengan baik, oposisi bukanlah musuh dalam selimut yang siap menggrogoti pemerintahan.  Yang jelas tulisan ini hanya sekedar opini pribadi, silahkan dikritisi bila ada kesalahan dalam penulisan , perbedaaan itu indah kawan asalkan kita saling menghargai. Hidup mahasiswa!
Katakan hitam kalau itu hitam dan katanyan putih kalau memang itu benar putih!


-ISH diujung kamar 3X3 meter -

Leave a Reply

monggo di komen kalau bagus... tinggalkan jejakmu disini

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Jumlah Tamu

Kuliah

Kuliah
ya lumayan laah

Sudah Mulai Dewasa

Sudah Mulai Dewasa
jamannya masih SMA

Masa Remaja

Masa Remaja
muka polos SMP

Masa Kecil

Masa Kecil
pas TK meeen

Sekedar Info

Fisikawan
Karya ISH. Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Join us on Facebook

Mohon Tunggu10 Detik Tutup

- Copyright © Melukis Awan -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -