Archive for Februari 2014
“Kunci perubahan
Indonesia ada pada manusianya semua orang harus ikut terlibat dan bekerjasama” -Anies Baswedan-
“Pada mulanya adalah
fisik. Seterusnya adalah Budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun
simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan
kebajikannya” –Anis Matta-
Kawan apakah
kalian tahu kenapa pada awalnya saya memaparkan suatu quote menarik dari dua
orang yang belakangan ini sedang banyak
dibicarakan orang-orang karena mendekati Pemilu 2014 dengan Pak Anies Baswedan
sebagai salah satu tokoh pendidikan yang akan terjun menuju kursi RI-1 melalui kedaraan
yang bernama konvrensi partai demokrat. Dan paka Anis Matta yang kita ketahui
bersama adalah seorang Presiden Partai yang belakangan ini begitu populer
dengan ulah kadernya ataupun karena faktor lain ya itu adalah PKS dan beliau
juga menjadi bakal calon RI-1 dari pemira di partai. Persamaan keduanya adalah
sama-sama belum tentu lolos menjadi kandidat RI-1 dari partainya karena masih
sebagai balon (red: bakal calon) dan yang paling mencolok adalah keduanya
adalah salah satu tokoh pemuda yang sudah terjuan langsung di dunia yang
menentukan nasib bangsa ini.
Saat hampir
seluruh calon RI-1 berumur lebih dari 50 tahunan mereka hadir menjadi kaum muda
yang berenergi menggunakan ide segarnya untuk membuat negeri ini mempunyai
banyak pilihan dan BERANI membongkar pikiran tentang pemimpin tentang masa
depan.
Yang akan saya
tekankan adalah mereka muda dan mereka mau berkarya dengan cara yang berbeda
menuju Indonesia yang lebih membanggakan. Dan mereka BERANI menembus tirai yang
selama ini tabu dan berasa gelap. Kita sebagai pemuda wajib hukumnya untuk
berlomba-lomba dalam kebaikan dengan cara kita masing-masing, natural dan
terencana. Karena mahasiswa adalah pemuda.
Mahasiswa, apa
itu mahasiswa? Kita tak perlu bahas panjang lebar mengenai mahasiswa karena
sudah pernah kita bahas sebelumnya, dan fungsi dari mahasiswa pun telah kita
ketahui bersama yakni sebagai fungsi kontrol, agen perubahan, dan iron stock.
Banyak gaya
mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya sendiri untuk mempersiapkan dirinya di
masa yang akan datang, dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang dia
inginkan, bisa, harapkan, lakukan.
Contohnya
ada yang berjuang dengan cara belajar dengan gigih dan menjadi kutu buku,
mengejar sampai menjadi seorang ilmuan yang nantinya akan menjadi pakar di
bidang ilmu pengetahuan, ada yang lebih menyukai riset, dan mengikuti lomba
sebanyak-banyaknya, mencari banyak pengalaman dengan risetnya dan berdiskusi di
forum-forum ilmiah, mahasiswa jenis ini yang nantinya akan menjadi penjawab
solusi yang diresahkan masyarakat tentang teknologi. Kedua mahasiswa ini hampir
sama typenya. Biasanya lebih sering membaca, tampilan fisik sederhana,
bersahaja, sangat suka berdiskusi tentang teknologi. Banyak keliling daerah
dengan mengikuti lomba-lomba.
Ada yang
berjuang di jalan dakwah, mahasiswa ini sering mengikuti kajian-kajian di
masjid-masjid, dia sangat intens membaca Al-Qur’an dan membaca buku tentang
hadist, lebih menyukai berkunjung ke masjid dari pada tempat lain, namun
gampang bergaul dan supel, ketika di media sosial menggunakan bahasa yang
sangat santun, tidak jarang mengeluarkan dalil-dalil untuk mengingatkan sesama,
dan sangat aktif dalam penyebaran dakwah. Nah mahasiswa ini lah yang akan
menjadi pengganti ustadz-ustadz kondang yang harus ada penggantinya. Mahasiswa ini
harus dijaga karena dia adalah aset berharga pengontrolan moral bangsa ini di
masa yanga akan datang. Ilmu tanpa moral yang baik akan sia-sia.
Ada mahasiswa
yang bertype pengabdian masyarakat, dia lebih menggemari langsung terjun ke
masyarakat saat dia sudah mendapat ilmu yang baru, dia juga selalu tampil
digarda terdepan ketika ada bencana alam menghampiri negeri ini sebagai salah
satu relawan, biasanya mahasiswa type ini sering bekerja sama dengan mahasiswa
riset karena kolaborasi mereka bisa sangat bermanfaat bagi warga yang
membutuhkan bantuan. Biasanya orangnya itu supel dan gampang bergaul, dia bisa
bergaul dengan siapa saja, dari anak kecil sampai manula. Orangnya pekerja
keras dan pantang menyerah. Nantinya mahasiswa ini yang akan disiapkan untuk
menjadi tim pelaksana setiap kegiatan kerena kerjanya yang tanggap itu. Tak jarang
mahasiswa ini juga bisa menjadi koseptor yang baik untuk mengurusi kebutuhan
masyarakat dan menjadi jalan penghubung antara ilmuan dan masyarakat.
Ada lagi type
mahasiswa yang gemar berorganisasi, salah satunya dari mahasiswa ini akan menjadi
pemimpin bangsa , yang akan menahkodai negara ini menuju gerbang kejayaan, dia
juga biasanya banyak membaca buku tentang kehidupan, buku-buku tentang politik
dan ketata negaraan. Inilah mahasiswa yang di masa yang akan datang menjadi
pemerjuang hak-hak masyarakat yang belum mendapatkan haknya. Biasanya mahasiswa
type ini mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan, sering berdiskusi
tentang kenegaraan, berpakaian rapi tapi ada juga yang berpakaian
simpelmempunyai gagasan-gagasan yang besar, kadang kala melakukan aksi-aksi di
jalan untuk mengkritisi pemerintah sekaligus mengingatkan dan bias dipercaya
dalam mengemban amanahnya. Mahasiswa yang sering merelakan waktunya untuk
berjuang demi orang lain.
Ada mahasiswa
yang lebih ke berwirausaha, tidak sedikit juga mahasiswa jenis ini, ntah karena
dia tidak mempunyai dana untuk melanjutkan kuliah, atau karena ingin melatih
jiwa kewirausahaan sekaligus untuk menambah uang saku atau biasa juga karena dia
sudah membulatkan tekad menjadi seorang yang mandiri secara finansial sejak di
bangku kuliah. Nah, mahasiswa ini yang nantinya akan menjadi seorang pengusaha
yang membantu negara ini keluar dari krisis yang kian hari kian menggrogoti aset
bangsa. Mahasiswa ini akan menjadi investor yang handal, menjadi penolong orang
yang membutuhkan pekerjaan. Biasanya dia berdandan rapi, dan meyakinkan, ramah
dan sopan. Tak jarang pula membantu sesama.
Ada lagi mahasiswa yang mempunyai jiwa seni yang
tinggi, dia gemar melukis, bersastra, bernyanyi, mendesign, merancang, dan
berkreasi, mahasiswa ini sangat kreatif dan imajinatif, banyak trobosan yang
dia lalukan ketika membuat sebuah karya seni, mahasiswa ini yang nantinya akan
membuat negeri ini lebih berwarna dengan karya-karyanya, mahasiswa ini juga di
masa yang akan datang bisa membuat kualitas media kita lebih berbobot agar
lebih kreatif dalam penyaimpaiannya. Dan membuat dunia ini lebih terbuka untuk
ide-ide yang segar. Biasanya mahasiswa ini sangat sering berkreasi melalui
berbagai media. Termasuk juga mahasiswa yang suka dengan pengolahan data
melalui media masa, denagn begitu media kita di masa yang akan datang lebih
objektif dalam menyampaikan berbagai macam berita.
Dan yang
terakhir adalah mahasiswa yang menyukau traveling, atau bahasa lucunya
mahasiswa bolang, mahasiswa type ini paling menggemari petualangan dari mencari
tempat-tempat yang baru, mengunjungi tempat yang indah nan menawan. Mahasiswa ini
mempunyai daya jelajah yang tinggi. Misalnya gunung, pantai, objek wisata, atau
galeri-galeri lainnya. Nantinya mahasiswa type ini akan membuat bangsa ini
semakin dikenal oleh dunia denga bangsa yang aya akan budaya dan kesenian,
mengenalkan etos kerja yang ramah di negeri ini pada bangsa asing sehingga bisa
membuat ibu pertiwi tersenyum lebar melihat anak-anaknya berkarya. Nantinya mahasiswa
ini juga akan menjadi penghubung dunia luar dengan negara ini. Biasanya mahasiswa
ini sangat santun, suka tantangan, mandiri dan easy going. Suka dengan hal yang
baru mengemasnya menjadi hal yang menarik.
Apapun type
mahasiswa kalian yang jelas apa yang membuat kalian nyaman, lakukanlah! Jangan menunggu
nanti-nanti, sekarang sekarang juga, jangan juga memaksakan kamu harus gini,
kamu harus gitu, apa yang membuatmu nyaman ya nikmatilah prosesnya. Walaupun sedikit
membingungkan Allah pasti memberikan jalan keluar yang indah pada akhir cerita.
Bersabarlah karena Allah menyukai hambaNya yang bersabar. Mana type mu? Kalau tdak
ada disana bertanyalah dalam hati apakah kamu sudah menjadi mahasiswa yang
sesungguhnya?? Yang penting saling menghargai
satu sama lain jangan saling cemooh dibidang yang bukan pasionnya. Apapun
itu saling menghargai itu indah kawan. Setuju atau tidak itu pendapat kalian
dan ini juga pendapat saya yang penting saling menghargai.
Jangan sampai
pertemanan kita terbelah hanya karena kita berbeda type, yang suka sama riset
yang tak perlu lah sering menggunjing organisatoris, yang organisatoris juga
tak perlu menyalahkan mahasiswa lain yang tidak begitu suka berorganisasi di
kampus, mungkin dia mempunyai pandangan yang berbeda tentang masa depan. Yang berjalan
di jalan dakwah hendaknya juga mengerti apa yang diinginkan oleh yang lain. Dan
yang wirausaha, seni, traveling, akademisi juga sama lah jangan suka main
melabeli orang dengan anggapan negatif sebelum bertanya langsung pada orangnya.
Berpikirlah dengan bijak kawan.
Indonesia itu
satu bukan hanya milik satu orang tapi milik kita bersama. Mari kita bangun
bersama, mari kita kuatkan bersama, mari kita bergandengtangan bersama menuju
Indonesia yang sejahtera dan berkedilan. Hidup mhasiswa!!!!.
Dari ISH yang sedang
menyongsong hari baru disebuah kamar kecil.
Kuliah? Kerja? Nikah? Hidup itu banyak sekali pilihan
setelah lulus SMA, SMK, SMEA dan sederajatnya kebanyakan ingin melajutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti menjadi seorang mahasiswa, banyak
sekali anak yang memimpikan hal itu, namun tidak jarang ditemukan anak yang
lebih memilih bekerja dari pada melanjutkan kuliah alasannya biasanya karena
males mikir lagi, atau gak ada biaya buat kuliah, atau bisa jadi udah ndaftar
kemanapun tapi belum juga diterima(sabar ya bro, jalan hidupmu masih panjang
hidupmu gak akan berakhir hanya karena tidak diterima), atau ingin bekerja dulu
untuk kuliah tahun depan(mulia sekali kau pemuda tak mau menyusahkan orang tua,
ku doakan semoga engkau enteng jodohnya karena kau tipe pekerja keras #hiks),
ada lagi bekerja karena untuk bayar hutang dahulu(semangat gan!), atau bagi
anak yang selain di SMA yang sekolahnya kejuruan yang dari awal sudah
dipersiapkan menjadi pekerja yang handal juga ada ya macam-macam lah orang
punya alasan bekerja yang jelas bekerjalah yang halal bro, jangan cari jalan
pintas karena Allah akan menilaimu dari segala aspek kehidupanmu (ustadz mode: on).
Dan ada juga nih yang gak kuliah juga gak kerja yaitu dia
yang akan melanjutkan hidupnya ke tahap selanjutnya tidak lain dan tidak bukan
dia akan “menikah” *jreng jreng*, biasanya dia ini adalah orang yang sudah
ditunggu-tunggu untuk ke tahap selanjutnya, dipungkiri atau tidak biasanya yang
lebih sering itu terjadi pada para kaumnya hawa, kok bisa? Ya bisa lah sudah
dari zaman negara api belum menyerang sampai sekarang, tapi mungkin sekarang
itu sangat jarang, tapi bisa jadi ada soalnya ada beberapa teman saya yang
telah mempraktekannya (jangan mikir yang gak2). Ya ada beberapa modus anak itu
nikah dulu, pertama karena sudah tidak ingin sekolah, kedua sudah dilamar
terlebih dahulu oleh sang pujaan hati (so sweet men!), ketiga emang dijodohin
sama keluarga dan dia menyetujuinya (bukan siti nurbaya), keempat karena orang
tuanya banyak berhutang jadi dia harus membayar hutangnya dengan menikahi
rentenir yang tua dan menginginkannya menjadi istrinya (sinetron bangeeeeet)ß sepertinya yang itu
jarang terjadi. Yang kelima mohon maaf nih sebelumnya, mungkin telah melakukan
hal suka sama suka dengan pasangannya tanpa ikatan yang pasti dan akhirnya
harus dipastikan. Apapun alasannya yang jelas kemungkinan menikah setelah lulus
SMA untuk jaman modern seperti ini jarang ditemui.
Oke kita fokus ke tujuan awal pembahasan kita yakni
mantapkan diri untuk tidak bimbang atau bahasa ngtrennya tdak galau kemana hati
akan dilabuhkan untuk melanjutkan study (sedikit didramatisir). Simpel saja yang jelas tak kasih dulu sedikit
infonya nih:
“Penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi
negeri 2014 masih menggunakan tiga jalur. Jalur pertama adalah SNMPTN. Seleksi
jalur tersebut berdasarkan prestasi akademik siswa, yaitu rapor, nilai ujian
nasional, dan prestasi lain. "Ada delapan variabel penghitungan, termasuk
persentase kakak kelas yang diterima PTN, juga IPK-nya," kata ketua umum
SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia, Rabu malam, 11 Desember 2013, di Bandung. Jatah
peserta jalur SNMPTN masih tetap, minimal 50 persen dari kuota setiap program
studi atau perguruan tinggi negeri.
Jalur kedua, Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN). Seleksinya berdasarkan hasil tes tertulis serta
keterampilan dengan daya tampung 30 persen dari kuota setiap program studi atau
perguruan tinggi negeri. Adapun ketiga, jalur mandiri, dengan kuota 20 persen,
diserahkan sepenuhnya ke setiap PTN. Kebaruan lainnya, menurut mantan
Ketua Panitia SNMPTN Akhmaloka, pemerintah akan memberi subsidi biaya pembelian
formulir SBMPTN 2014. "Biayanya akan turun sampai 50 persen," ujarnya
di acara peluncuran SNMPTN di sebuah hotel di Bandung. Biaya formulir SBMPTN
2013 berkisar Rp 175 ribu hingga 200 ribu. (kompas.co 11 Desember 2013).”
Itulah sedikit infonya,dan yang jelas
kuliah itu adalah sebuah investasi besar, jangan lihat berapa besar baiaya yang
akan kita keluarkan untuk sebuah sekolah tinggi, karena hidup itu juga tentang
investasi, kalau ada yang ngomong sarjana juga banyak yang nganggur, apa lagi
yang bukan sarjana? Dan sarjana macam apa yang ngaggur? Apakah dia benar-benar
menikmati bangku kuliahnya? Atau dia hanya asal-asalan kuliah, berdasarkan
cerita yang saya sering dengar bahwa rata-rata pola pikir seorang sarjana lebih
baik dari yang tidak, dan perlu dicatat siapa bilang anak kuliah itu tidak bisa
berwirausaha, banyak kok wirausaha muda dari kalangan mahasiswa, kuliah sambil
kerja juga banyak, asal ada niat dan kemauan InsyaAllah akan selalu ada jalan. Dan
tidak dipungkiri juga banyak orang sukses yang tidak kuliah Bob Sadino misalnya
tapi juga lebih banyak seorang sarjana yang sukses dan mapan, tidak ada salahnya
kawan untuk berinvestasi, lalu juga kita akan semakin memperbesar kamungkinan
untuk mendapatkan pendamping hidup seorang yang terpelajar karena lingkungan
kita mendukung, coba saja apakah seoarang pengusaha akan mencari istri dari
seoarang yang biasa-biasa saja dalam bekerja? Lebih mungkin dia akan mencari
istri yang nantinya bisa mendidik anaknya kelak, karena hidup itu investasi dan
investasi butuh pengorbanan.
ada sedikit tips untuk kalian yang akan ke perguruan tinggi :
Yakin lolos
Ya tips yang pertama adalah ketika kalian ingin
mendapatkan sesuatu itu sangat perlu keyakinan sehingga menumbuhkan rasa
percaya diri dan optimisme, dan meredam kegalauan ketika menghadapi detik-detik
pengumuman dan pendaftaran, yakin bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka
hamba-hambaNya. Jangan mudah pesimis. Karena ketika kita pesimis maka kita
tidak akan pernah mencoba dan kalau kita tidak pernah mencoba maka kita tidak
akan pernah mengalami yang namanya kesuksesan.
2.
Banyak berdoa
Elemen yang penting dalam hidup adalah berusaha
dan berdoa, ketika kalian banyak berdoa maka yakinlah kalian akan semakin dekat
dengan apa yang akan kita tuju Allah juga sangat menyukai hambaNya yang dekat
dengan diriNya, logika sederhananya seperti ini ketika kamu mempunyai teman
akrab dan teman yang hanya mengenalnya, lalu suatu ketika kamu hanya mempunyai
uang seribu dan teman akrab kamu ingin meminjamnya sekedar untuk melanjutkan
hidup disaat yang sama teman yang sekedar kenal itu juga membutuhkannya, kamu
akan meminjamkan ke siapa? Pati kamu akan meminjamkannya ke yang akrab kan? Itu
logika sederhananya. Dan Allah selalu memberikan yang terbaik untuk
hamba-hambanya, Trush Me!
3.
Fokus pada tujuan dan jangan mudah terpengaruh
teman
Fukuslah pada awal tujuanmu ketika akan
melangkah ke manapun, hidup itu adalah tentang tujuan kemanapun kita harus ada
tujuan. Dan jangan mudah terbawa teman
karena yang baik buat dia belum tentu baik buat kamu, dan manusiapun diciptakan
mempunyai keahlian masing-masing, percayalah pada kemampuanmu toh nantinya kamu
yang akan menentuka jalan hidupmu sendiri. Sudahlah kejar mimpimu bukan kejar
mimpi temanmu, mungkin mimpimu jauh lebih indah dan lebih mulia dari mimpi temanmu
4.
Berdiskusi dengan orang tua
Ridho orang tua adalah ridhoNya juga, cobalah
berdiskusi dengan orang tua kalian setidaknya beliau sudah makan asam garam
lebih lama dari pada kalian, mereka sudah menjalani hidup di bumi ini lebih
lama dari pada kalian, kalau pun orang tua tidak satu pandangan dengan kalian
cobalah berbicara pandanganmu tentang masa depanmu dan apa yang kamu inginkan,
karena pada dasarnya orang tua iningin anaknya bahagia di hari tau nanti,
terkadang kita tidak mendengarkan pandangannya, sukur-sukur pandangan kamu dan
orang tuamu bisa dikorelasikan membentuk suatu yang luar biasa, karena Allah selalu
punya rencana yang indah.
5.
Banyak bertanya pada yang lebih berpengalaman
Sebelum kamu memilih jurusan alangkah baiknya kamu mencari bahan
referansi yang banyak, bertanya pada yang lebih dahulu menjejaki dunia kampus
dan sudah lumayan mengerti posisinya di kampus, dan setidaknya mengetahui
kondisi sehingga nantinya ketika kita sudah di kampus sana tidak kaget akan
perubahan yang mungkin sedikit berbeda dengan sekolah-sekolahmu sebelumnya. Mungkin
di internet banyak info tapi masalah pengalaman langsung adalah pelajaran yang
sangat berharga dan sebetulnya itu harganya mahal.
6.
Pantaskan dengan targetan
Ya kamu juga harus mulai memantaskan diri
dengan kampus atau jurusan yang akan kamu tuju, misalnya kamu ingin menjadi
seorang pengajar maka mulailah bersikap seperti soarang yang pantas untuk di contoh
seperti guru misal dengan berdandan rapi, bersikap yang mencerminkan sebagai
seorang yang akan menjadi tauladan bagi murid-muridnya. Jangan sampai yang akan
kalian sampaikan malah tidak tersampaikan dengan baik karena kelaluanmu
sendiri.
7.
Do it now!
Lakukan sekarang juga, mulailah dari hal yang
kecil sekalipun, jangan menyepelekan hal yang sekecil apapun karena barang kali
hal yang kecil itu katika dikumpulkan menjadi hal yang sangat besar, ingat pepatah
sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dan lakukan sekarang juga, jangan
menunda-nunda semakin ditunda maka pekerjaan itu akan semakin tidak akan
selesai kemungkinannya. Apa yang bisa kita lakukan dalam waktu dekat
lakukanlah, misalnya dengan belajar dan membaca referensi mulai berdiskusi
dengan orang tua, mulai memantaskan diri, mulai berdoa dari sekarang, mulai
untuk fokus pada tujuan. Jangan menundanya.
Sekian sedikit tips bagi kalian yang akan melanjutkan ke
perguruan tinggi, semangat kawan selalu ada pelajaran di setiap momen kita. Selalu
ada pengalaman di setiap kita melangkah, yakinlah itu yang akan membuat kita
meningkat derajatnya di mata Allah.
Dari ISH di kamar yang sangat nyaman
Teet... teeett....toeeett..... terompet pesta demokrasi
dibunyikan pertanda partai-partai mulai bergeliat untuk mengeruk suara sebanyak
banyaknya, ada yang menggunakan gaya “blusukan”, ada yang dengan gaya eksis di
TV, ada yang gayanya dengan sosial media, ada juga yang aktif membantu saat
bencana, dan yang peling unik ada yang menggunakan artis-artis sebagai alat
untuk menaikan suara, ada-ada saja kelakuan para partai ini. Cara unik
diperlihatkan oleh para politisi ini untuk menarik simpati dari masyarakat
supaya berbondong bondong memilih mereka. Para partai-partai politik juga
sedang asyik melakukan diskusi terkait siapa yang akan diajukan dan menjadi
calon presiden yang akan diusung partai tersebut, ada yang sedang melakukan
pemira, ada yang sedang menunggu keputusan ketua umumnya, ada yang akan
melaksanakan konfrensi dengan kampanye dengan melibatkan orang-orang non kader
partai, dan ada juga yang sudah PeDe dengan calon yang akan di usung baik yang
hanya mengajukan calon presidennya saja ataupun yang sudah memasangkannya
sekaligus dengan wakilnya. Ya sudahlah kita nikmati saja proses “demokrasi” di
negara kita tercinta ini.
Berbagai lembaga survei pun bergeliat untuk mensurvei
elektabilitas masing-masing calon pemegang tongkat kepemimpinan negeri ini 5
tahun ke depan, mau dibawa kemana negara ini ya itu juga tanggungan kita
bersama, lucunya terkadang kita juga melihat beberapa lembaga survei malah
seolah-olah bersaing untuk menjadi yang terbaik entah karena ada “ingin”
mengunggulkan salah satu calon dengan menganggap bahwa opini publik bisa
digiring ke arah sana entahlah, bisa jadi seperti itu.
Dan tidak kalah dari eksekutif yang gencar mencalonkan
presiden dari legislatif tidak kalah gencar malakukan kampanye dengan
berbagai cara lewat darat contohnya
nyebar pamplet kemana-mana (termasuk nempel di pohon juga -_-“), berinteraksi dengan warga dan tebar
pesona (red:umbar janji), sebar duit juga ada(red: money politic) yang heran
rakyat yang bodoh mau aja gitu menggadaikan nasib 5 tahun kedepan hanya demi
uang banyak-banyaknya ya seratus ribu. Ada juga yang lewat jalur udara. Nak ini
belakangan muncul untuk menarik simpati karena tidak bisa dipungkiri sosial
media seperti facebook, twitter, BBM, WhatsUp, Line, dan lain-lain juga sangat
digemari manusia-manusia model sekarang yang suka sekali dengan kata yang
namanya Update.
Ya mungkin itulah yang kini sedang kita alami kawan, apapun
itu jangan pernah menyalahkan orang lain dengan dampak yang ditimbulkan
“MEREKA” karena secara langsung ataupun tidak langsung sengaja ataupun tidak
disengaja kita pun terlibat dalam segala perbuatan mereka. Kenapa? Ya
pertanyaan menarik. Karena meskipun kita tidak melakukannya tapi kita
membiarkan hal itu terjadi. Loh kok bisa?? Salah satunya dengan menerima uang
dari caleg atau yang lain dan mempengaruhi pilihan anda. Sudah tahu belum jadi
saja suka nyogok gimana kalau pas jadi? Ya jawabannya simpel. Dan lagi kalian
menyia-nyiakan suara yang seharusnya buat orang yang lebih berkualitas. Trus
ada lagi nih pembiaran yang kalian lakukan yakni dengan GOLPUT, lah kan gak ada
yang cocok jadi golput deh, diantara orang-orang yang menurut anda tidak baik
pasti ada yang terbaik atau jangan-jangan anda tidak mau mencari tahu kualitas
dari calon-calon itu. Selidiki dulu bung.. dan yang katanya orang-orang paling
ekstream adalah ini bukan hukum yang dari Allah tidak baik untuk
keberjalanannya ini hukum yang dibuat manusia yang banyak cacatnya. Oke saya
tau itu, maka dari itu ini adalah sarana bukan tujuan, ingat ini hanya sarana.
Untuk tujuan mulia kalau kata bapak Anies Baswedan negara ini akan semakin
bobrok kalau orang yang baik malah diam dan hanya mengutuk, perbaikilah dari
dalam bung, dan ada ungkapan menarik dari bapak Anis Matta lebih baik kita
menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan.
Saran yang menarik dari dua tokoh Anis itu mungkin cukup
mewakili pendapat saya tentang keadaan saat ini yang katanya tidak mendukung
rakyat. Maka kawallah pesta demokrasi ini dengan santun dan bersahabat, dengan
penuh cita dan cinta, menuju Indonesia yang mandiri, siap berkompetisi dan tak
gentar negara adidaya adikuasa. Mari kita hapuskan money politic, kita pilih
orang yang benar, benar membangun negeri, jangan mau kita dibodohi oleh janji
busuk bermodal tampang dan uang, jangan golput, yang goput gak boleh nuntut.
Mari kawal dengan baik. Untukmu Indonesiaku
Dari ISH yang merenung di kamar.
Tuan tahu Indonesiaku itu
Tuan pasti mengerti arti Indonesiaku
Dan tuan juga paham siapa Indonesiaku
Tapi apa tuan tahu Indonesia berduka?
Dari Jakarta air melumatnya berkali-kali
Dari Sinabung awan hitam merenggut nyawa sebagian kita
Dari sepanjang jalan Pantura air mengikisnya mesra
Dari Istana kita digerogoti tikus-tikus kembung
Dari tanah-tanah kita dikeruk oleh bangsa asing
Dan kau tau tuan? Apa yang di dapat oleh kita
Hanya sampah generasi tuan...
Hanya peradaban yang mundur tuan..
Hanya tangis dari ibu pertiwi yang dicampakan anaknya
Hanya menjadi penonton dibawah kolong jembatan metropolitan
Apa kau mengerti tuan? Ya kau tak tahu kan tuan?
Ah.... ini bukan Indonesiaku
Ini bukan yang tuan mau kan?
Tapi hamba tak kuasa tuan, ini musibah
Yang kan jadi pelajaran tuk generasi selanjutnya
Tuan... apa yang kau mau dari Indonesiaku?
Apakah kau ingin rakyatnya bahagia? Aku juga
Apakah kau ingin kembali jadi macan Asia? Aku juga
Apakah kau ingin rakyatnya bermartabat? Aku juga!
Apakah kau juga ingin Indonesia unggul dari negara lain? Aku
juga!
Mari tuan kita bersama bangun kembali Indonesiaku
Mari tuan kita buat ibu pertiwi bangga dengan anaknya
Buat negeri lain iri dengan bangsa cerdas ini
Buat bangsa lain gigit jari telah menyia-nyiakan kita
Usir mereka yang menggrogoti bangsa ini
Buang segala keraguan dan sikap pesimisme
Kita bangun semangat optimisme dan nasionalisme
Seperti dulu kala saat kita bahagia bersama ibu pertiwi
Olehmu tuan, untuk Ibu Pertiwi.