Posted by : Unknown
Selasa, 22 Oktober 2013
Kejarlah mimpimu hingga akhir hayatmu -Anonim-
Belajarlah sampai negeri china –Anonim-
Ibu sering bilang bahawa belajarlah nak, supaya engkau
nantinya menjadi orang sukses, kata-kata motivasi ini terus membahana ketika
raga ini mengalami putus asa terhadap gempuran akademik, namun kata magic itu
bukan hanya kata biasa, sihirnya mampu membangunkan semangat yang tadinya telah
runtuh dan berkeping-keping karena suara itu mendengung begitu syahdu, begitu
penuh arti dan mengandung cinta ibu pada anaknya. Luar biasa.
Minggu-minggu ini mungkin banyak sekolah yang mengadakan UTS
atau Ujian Tengah Semester, bagi seorang mahasiswa inilah pembuktian hasil
belajarnya selama setengah semester, apakah ada materi yang membekas ataukah
hanya materi yang lewat berganti, dan hasilnya #ahsudahlah tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata sederhana, mungkin dengan kata-kata yang kompleks
#apasih. Ya beberapa mahasiswa memang santai saja menghadapi UTS ini bagi
mereka UTS adalah hal yang biasa karena menganggap hidup tiap hari juga adalah
ujian #asek. Namun tidak sedikit yang mendadak cemas, khawatir, bingung, dan
ribet sendiri seperti ada pejabat yang mendatangi rumahnya namun belum ada
hidangan yang akan disajikan. Dan yang lebih ekstream ada beberapa mahasiswa
yang tidak tahu bahwa hari itu ada UTS #etdah. Mahasiswa jenis ini ada 2
kemungkinan yang pertama memang tidak peduli dan yang kedua saking menikmati
kuliahnya sampai lupa segalanya khusus kemungkinan kedua adalah mahasiswa
spesies langka yang harus dilindungi #nah.
Mari kita deskripsikan beberapa mahasiswa yang mempunyai tugas
masing-masing dalam menghadapi UTS
Pertama, mahasiswa sebagai produsen sumber sitasi atau
landasan teori, dia dalah mahasiswa yang rajin mencatat pada saat kuliah,
biasanya duduk di barisan paling depan atau minimal tengah, hampir tidak pernah
duduk dipaling belakang, mahasiswa ini yang akan dipinjam bukunya entah untuk
di salin atau yang paling sering difotokopi entah beberapa eksemplar banyaknya.
Mahasiswa ini juga terkadang kehilangan bukunya saat sebelum UTS atau UAS, dan
datang dengan sendirinya bukunya karena dipinjam tidak pamit. Dan saat ujian
berlangsung maka dia akan menjadi poros untuk jawaban, sungguh kasihan
mahasiswa ini telah banyak dieksploitasi orang banyak, kasihani dia ya Allah. Ampuni
segala dosanya aamiin.
Yang kedua, mahasiswa jenis konsumen yakni biasanya
mahasiswa ini kuliah jarang berangkat, atau kalau tidak berangkat tapi malas untuk
mencatat, sering tidur di kelas, biasanya duduk di paling belakang maksimal dia
duduk di bangku tengah, dan hampir mendekati kemustahilan mahasiswa ini untuk
duduk di barisan paling depan. Mahasiswa ini juga yang menyebabkan kelas
menjadi kurang kondusif #sial. Mahasiswa yang suka pinjem catetan karena malas
mencatat biasanya Cuma fotokopi belajarnya lewat fotokopian itu dan belajar
buat ujian menggunakan SKS atau sistem kebut semalam. Terkadang mahasiswa jenis
ini adalah salah satu tokoh yang patut dicurigai sebagai peminjam tanpa pamit
mahasiswa jenis pertama. Ya Allah tolong sadarkan dia....
Yang ketiga yakni mahasiswa yang sulit ditebak karena
perannya fleksibel terkadang dia bisa saja menjadi produsen terkadang menjadi
konsumen kerena inilah mahasiswa ini yang sering mengejutkan yang lain dengan
gembrakannya, bangku yang paling favorit yang dia biasa duduk adalah bangku
tengah, namun tidak menutup kemungkinan terdapat pada bangku belakang atau
depan. Kerena sifatnya inilah biasanya mahasiswa jenis ini adalah mahasiswa
yang menjadi penyeimbang dan membuat kelas terkendali. Karena itu mahasiswa ini
juga bisa memprediksi. Cuma tidak selamanya begitu.
Mahasiswa jenis manapun kalian yang jelas berusahalah UTS
kali ini jangan kau ukir dengan noda dan gadaikan nilaimu hanya untuk sekedar
mendapat nilai yang lebih baik, jangan gadaikan ideologimu hanya untuk
memperbaiki nilai, karena Allah maha melihat, Allah maha mendengar, mungkin
sekarang kita tidak ketahuan dalam mencontek atau kerjasama namun Allah pasti
tahu, dan kita tidak pernah tahu kedepannya bagaimana, jadi hargailah dirimu
dengan UTS dengan kemempuanmu sendiri, jujurlah pada dirimu sejauh mana kau
menguasai materi itu. Jujurlah akan keadaan karena seorang pengecut tidak
pernah mengakui kasalahanya, dan bukankah kita bukan pengecut?, dibalik semua
pelajaran pasti ada hikmahnya. Keep spirit and keep smile.
-ISH- di pojok kamar