Archive for September 2013

Seruan Untuk Saudaraku

Kamis, 19 September 2013
Posted by Unknown
Tag :



hai saudaraku
apa kabarmu
aku berharap kau baik
sehingga kau bisa berjuang menegakan agama-Nya
sehingga kau bisa mengajak kebaikan

hai saudaraku
apakah kau lelah
apakah kau merasa bosan
apakah kau merasa yang kau kerjakan itu percuma
apakah kau masih bisa setia
bisakah kau kembali menyeru

hai saudaraku
apakah tempatmu terlalu empuk
atau kau merasa sangat nyaman
saudaraku, jangan kau menyerah
dan jangan terlalu merasa nyaman

hai saudaraku
ini seruan untuk kita semua
bukan untuk mu, ku, dia, mereka
tapi ini oleh kita untuk-Nya

hai saudaraku
apakah kau mau sebagai orang yang digantikan
saudaraku
berapa tetesan darah yang kau perjuangkan
berapa galon keringat yang kau habiskan

saudaraku ini bukanlah awal
saudaraku ini bukanlah akhir
ini adalah tentang perjuangan
ini bukan lagi tentang apa yang kau dapatkan
ini tentang apa yang bisa kau beri

hai saudaraku
jika kau leleh istirahatlah
jika kau merasa bimbang maka mundurlah
jika kau merasa putus asa mintalah petunjuk

hai saudaraku
aku tau kau ingin ini itu
aku tau kau sudah cukup menderita
tapi, apa hanya sampai sini
ayo berdiri saudaraku

hai saudaraku
mari kita mengangkat kepala kita
mari kita angkat lagi senjata kita
mari kita berjuang lagi
hingga syahid yang akan memisahkan kita

-ISH-

Belajar Non-Filosofis Bahaya!

Rabu, 18 September 2013
Posted by Unknown

“ilmu itu butuh diikat agar tidak ‘berlarian’ ke sana ke mari. Cara mengikat ilmu yang paling tepat adalah dengan menuliskannya.”  -Yeni Mulati dengan nama pena Afifah Afra-



Ilmu pengetahuan memang sangat banyak makanya kita perlu menggolongknannya dalam beberapa golongan, pada umumnya orang-orang menggolongkannya menjadi dua yaitu eksakta dan non-eksakta. Itu adalah persepsi orang tentang ilmu mungkin juga agar lebih mudah kita menghafalkan terapan atau cabang ilmunya, tapi ternyata dalam golongan itu ada sub bab tersendiri, dan akhirnya menjadi spesifikasi misal ilmu agama, ilmu sosial budaya, ilmu alam, ilmu hukum, dan sebagainya. Karena itulah menariknya sebuah ilmu.



Ada sebuah perkataan klasik tentang sebuah ilmu, yakni orang yang semakin banyak ilmunya maka dia akan semakin merendah seperti padi semakin berisi semakin merunduk namun apakah kenyataannya demikian? Jawabannya pasti ya. Ada juga yang bilang gak juga temen saya ada yang pinter tapi sombongnya minta ampun, nah! Ada apa dengan orang itu perlu kita selidiki, beberapa faktornya antara lain:

1.       Jauh dari syukur
Biasanya anak pintar itu kurang bersyukur dengan apa yang terdapat pada dirinya, dan menggampangkan orang lain akhirnya menganggap orang lain lebih bodoh dari pada dirinya.

2.       Tidak memahami benar-benar ilmu yang didapat
Kadang orang tidak memahami secara benar-benar apa yang sedang dipelajari dan apa yang akan dia terapkan dan kebanyakan pelajaran Indonesia yang dikejar itu angka, bukan nilai yang di dapatkan dari ilmu yang di dapat, maka selamanya pelajar ini akan mengejar pekerjaan bukan membuka pekerjaan.

3.       Gampang merasa puas
Musuh terbesar sebuah ilmu adalah merasa puas maka setelah itu kesombongan akan muncul dan orang itu merasa paling mengetahui apapun dan dibutakan oleh kesombongan itu sendiri. Sombong adalah awal dari kekalahan.

Ketika kita bicara pendidikan maka kita tidak bisa lepas dari yang namanya kualitas dan kuantitas pelajar, atau orang terpelajarnya. Banyangkan saja ketika Hirosima dan Nagasaki di bom pemerintah Jepang langsung menanyakan  berapa jumlah guru yang masih hidup, bukan pedagang, pejabat, dokter atau apa, karena guru adalah elemen vital dalam rangka membangun sebuah negara. Banyak hal yang perlu dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia. Dai atas sampai kebawah dan perlu adanya kurikulum yang pasti tidak ada lagi perubahan yang nantinya menghambat karena harus belajar ulang dengan sistem yang baru.



Tahukah kenapa di negara ini belum ada peneliti yang dididik oleh negara ini yang mampu menemukan sebuah trobosan atau menemukan teori baru yang menggebrak dunia Internasional? Kecuali Habibie, itupun karena beliau belajar di Jerman. Bukan asli didikan warga negara Indonesia yang sangat kita cintai ini. Setelah berdiskusi dengan beberapa orang ternyata memang da sebuah kelemahan di sistem kita dididik yakni dengan contoh saja matematika di negeri ini hanya tentang bagaimana menghitung saja dari pendidikan dasar kita. Mungkin kalau sudah belajar di kampus baru bisa menganalisis, namun terkadang mereka juga tidak tahu apa yang sedang di kerjakan. Pendidikan ini memaksa kita untuk terus meningkatkan kuantitas tanpa dibarengi dengan kualitas, berbeda di negara-negara Eropa yang sangat menjujung tinggi kualitas dari yang dipelajari jadi mereka mempelajari ilmu itu secara filosofis bukan secara perhitungan, dengan mempelajari ilmu secara filosofis maka sifat-sifat dari sebuah ilmu akan kita ketahui, dan setelah kita mengetahui sifatnya maka kita bisa melihat karakteristiknya dan akhirnya apapun bentuk soalnya akan dikerjakan dengan baik dan tahu kecocokan antara suatu persamaan yang akan dikerjakan.

Sama halnya ketika pemerintah negeri yang sangat kita cintai ini yang selalu menuntut perbanyak kuota agar banyak yang diterima dan nantinya banyak sarjana di negeri ini. Namun program yang sangat mulia ini tidak dibarengi dengan pengadaan sarana dan pra-sarana tidak ada pembuatan gedung baru. Banyak orang di pemerintahan yang terlalu banyak menuntut namun tidak dipikirkan apa saja yang dibutuhkan, sungguh miris nasib bangsa ini.



Solusi yang ditawarkan dari setiap keputusan yang diberikan adalah tolong dengan sangat kepada guru-guru negeri ini, ajarkanlah sacara detail ilmu yang mereka dapatkan bukan hanya pada permukaan saja namun juga perlu pendalaman dan untuk pemerintah nageri ini yang kita sama-sama cintai agar memberikan kajelasan soal kurikulum karena jika kurikulum berubah maka guru pun akan sulit menggunakan sistem yang paling pas untuk anak didiknya.


Dari ISH dipojok sebuah kamar terang

Sarjana Budak Kolonialisme Baru

Sabtu, 14 September 2013
Posted by Unknown
Tag :
"Ketika engkau memilih bekerja karena ingin mendapatkan sesuatu misal harta, tahta, ataupun wanita maka itulah yang akan kamu dapatkan sebagai imbalannya, namun jika engkau bekerja karena ibadah maka balasannya akan lebih dari itu" -Anonim-

sumber chirp.com

Belakangan ini sering kita dengar ketika mahasiswa ditanya tentang masa depannya apa? Mereka rata-rata menjawab menjadi pegawai negeri, menjadi pekerrja di PT-PT besar seperti Chevron, Holcim, ataupun di PT pemerintah seperti PLN dan Pertamina. Jarang diantara mahasiswa yang ketika ditanya dengan mantap menjawab ingin jadi pengusaha atau membuat perusahaan sendiri, mahasiswa sekarang mungkin telah terdoktrin bahwa yang penting dapat kerja enak, gaji gede, mapan, punya istri cantik, dapat pensiunan di hari tua, cepat punya mobil, dan yang penting keluarga sendiri bahagia. Namun pernahkah kita memikirkan bahwa sebenarnya mahasiswa itu berhutang sangat banyak terhadap negeri ini? Lalu kenapa ini malah seolah menjadi hal yang tabu, bahkan seakan tidak mau tau siapa yang sebenarnya membiayai mereka agar dapat mengenyam pendididkan, bahkan rakyat jelata pun ikut membiayai para mahasiswa ini, bayangkan saja sekitar 20% APBN itu adalah untuk pendidikan, jika mainset setiap mahasiswa ingin menjadi seorang pekerja di PT yang terkenal milik luar negeri dan nantinya hanya semakin membuat negara lain menjadi lebih kaya lagi dan semakin membuat negara kita merugi, namun mahasiswa semakin cuek saja, bisakah ibu pertiwi tersenyum melihat anak-anaknya tidak membahagiakan bangsanya sendiri?.  Dan sejatinya para mahasiswa sekarang sedang digiring untuk menjadi budak baru zaman kolonealisme modern yang membuat para sarjana Indonesia menjadi pekerja di rumahnya sendiri dan bangsa asing memetik hasilnya. Namun ini semua dikemas sedemikian rupa sehingga para mahasiswa tidak merasa diperbudak. Semua itu adalah strategi penjajah mode baru tanpa pertumpahan darah dan citra negatif dengan alibi menyelamatkan nasib anak bangsa agar mendapat lapangan kerja sesuai studinya. Sadarkah kita?. Tanyakan pada diri kita masing-masing.

Kita juga sering menemukan beberapa mahasiswa yang mempunyai tujuan yang sepertinya mulia, yakni dengan bercita-cita menjadi PNS namun tidak dibarengi dengan mentalitas yang baik, dan masih terlalu takut untuk berpikir berbeda untuk memajukan bangsa ini, nantinya mahasiswa ini akan meneruskan perjuangan PNS sekarang yang kita tahu dari pendidikan kita yang kacau soal UN lah, birokrat yang koruplah, atau berita PNS bolos, meskipun terkadang media yang lebay dengan membesar-besarkannya.  Biasanya mahasiswa yang seperti ini ingin dirinya mapan di hari tua. Tidak ada yang salah sih, hanya saja esensi sebagai penerus bangsa ini jadi pudar.


sumber google
Kita sering membaca  di berita tentang freeport yang tak kunjung menuai hasil dan pemerintah seakan tak berdaya ketika sumber daya alamnya dieksploitasi oleh pihak asing (Amerika) ntah karena perjanjian yang tidak waras atau hanya ketakutan negara ini pada negara yang katanya adidaya dan adikuasa, negara ini terlalu takut? Bisa jadi. Mungkin karena sudah tiga setengah abad bangsa ini diperbudak oleh bangsa lain jadi bangsa ini belum move on. Apakah demikian? Miris sekali ketika fakta ini diungkapkan dan kita perbincangkan, sekedar renungan saja bagi yang merasa menjadi generasi penerus bangsa yang hanya bisa menonton dan menjadi suporter yang terkadang hanya bisa menyalahkan keputusan wasit dan pemain ketika disuruh main takut. Mentalitas suporter!.



Kita juga bukan hanya menyalahkan pemerintah dan diam saja melihat ini terjadi, apakah yang bisa kita lakukan melihat fenomena ini fenomena yang begitu membuat pilu dan juga terkadang terheran-heran. Kita mau di barisan mana? Itu adalah pilihan live is choice, namun setiap mahasiswa juga tidak seluruhnya mereka mempunyai mentalitas demikian. Banyak mahasiswa yang mengabdi dengan sepenuh hati tidak sedikit pula mahasiswa yang mempunyai cita-cita yang luhur dengan programnya untuk masa depan bangsa ini. Kini kita da di persimpangan jalan jalan mana yang akan dipilih itu akan merubah masa depan bangsa ini. Entah merubah ke arah baik atau justru membuat bangsa ini semakin terpuruk?. 

dari ISH dipojok kamar

Pengemis Berkedok Seniman

Sabtu, 07 September 2013
Posted by Unknown
Tag :
Ada ada saja ulah manusia jaman sekarang banyak hal yang dilakukan ketika membutuhkan uang mulai dari alasan untuk membantu sesama, untuk mendidik pemuda, meneruskan sekolah ataupun untuk menyambung hidup, berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan uang itu, dari yang halal ataupun yang haram, sampai ke yang tidak tau hukumnya entah haram, halal, makruh, mubah #ahsudahlah, fenomena ini ntah terjadi dimana saja saya tidak tau, namun yang pasti fenomena ini baru saja terjadi di depan saya dan saya pu merasakan dampaknya.



Ngamen, orang bisa bilang bahwa pengamen adalah seniman jalanan yang sedang mencari jati dirinya sehingga dapat mengapresiasikan eksistensinya, apalah alasan mengamen yang jelas masing masing-masing orang punya alasan sendiri untuk ngamen, mungkin karena tidak ada uang, mungkin karena sekedar menyalurkan hoby, atau bisa jadi ingin dikira eksis, dan yang paling unik agar bisa kemanapun gratis *naik bus ekonomi #pft.

Mengamen apakah sama halnya dengan pengemis? Ntahlah mungkin sebagian kecil demikian, ada yang ngamen nyanyi lagu gak jelas terus setelah dikasih receh baru pergi, berarti ini pengemis modern yang membawa alat musik dong? Lha bukannya seniman itu fungsinnya menghibur bukan menganggu, alangkah lebih baiknya para pengamen kini mulai sadar bahwa kita itu tak butuh pengamen kalau hanya sebagai pengemis pembawa alat musik, kenapa gak sekalian saja pake pakean rombeng supaya orang bisa membedakan mana seniman mana pengemis, gimana mau gak? Situ sih enak tinggal genjrang genjreng seenak hati ya kita yang mendengarkan dan merasa terganggu gimana? Kalian tidak merhatiin kita? Berarti pelanggaran HAM dong, Jepang aja yang bayi nangis aja tetangganya lapor polisi supaya tenang boleh karena orang itu terganggu dengan tetangganya, apa lagi yang jelas mengganggu seperti ini.

Jangan hanya karena kita terus ngasih itu kita ridho banyak diantara kita yang setelah ini pada ngomongin dibelakang, #nah! Kasihan juga kan kalian? Mending segera taubat deh jangan bikin masalah baru lagi, negeri ini sedang mencari jati diri coy... kalau pemudanya aja tidak tahu jati dirinya bagaimana dia akan membangun bangsa ini, bagaimana dia akan menemukan bangsa yang berjatidiri? Ayo deh jangan anggap kekritisan ini menghalangi kreatifitas kalian, yang jelas kalian hanya dituntut lebih kreatif dan lebih peka saja terhadap sesama, ok!.



Trus juga karena saya di Sem***** jadi sering melihat mahasiswa yang ngamen rame-rame untuk mencari dana untuk acara baksos, acara pelatihan khusus, acara pengembangan diri *apa nih pengembangan diri? #ahsudahlah. Mungkin inisiatif yang bagus ketika dapat membantu sesama, dan makin menambah kemampuan diri namun salah satu point negatifnya adalah ketika mereka datang dengan rame-rame lalu rame-rame nyanyi trus rame-rame minta duit setelah selesai mereka pergi, setelah diberi langsung pergi entah mempertimbangkan suara maupun alat musik kesannya asbun (asal bunyi). Biasanya rumah makan yang jadi targetnya dan dengan rasa tidak enak kita membagikan uang kita. Apakah ini dibenarkan?.



Sepengetahuan saya jika pernah membaca novel dari Andrea Hirata yang berjudul Edensor bahwa pengamen luar negeri itu menunjukan aksinya di jalan-jalan yang ramai, meletakkan kaleng kosong yang nantinya bisa diisi dengan uang oleh para pendengar yang menikmatinya di suatu tempat tertentu dan tidak ada unsur tidak enak hati, dia pun tidak berkeliling meminta-minta, ataupun seperti yang dilakukan Andrea Hirata di Prancis dia beaksi seolah-olah seperti patung orang yang lewat dan merasa terhibur akan memberikan uang melalui kaleng tersebut.



Apakah ini yang diajarkan budaya Indonesia? Ntahlah tanyakan pada diri masing-masing, benar adanya atau memang sengaja membudayakan kita pada budaya meminta-minta dengan kedok seniman. Semoga yang saya tulis tidak menimbulkan SARA atau menjelekan siapapun, hanya bermaksud mengingatkan dan mari kita sama-sama membangun Indonesia, kalau bukan kita siapa lagi? Mulai dari sekarang, mulai dari saat ini.


Salam dari pojok kamar  -ISH-

Open Your Mind

Jumat, 06 September 2013
Posted by Unknown
Tag :

“Katakanlah, ‘apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?’ hanya orang-orang berakal yang dapat mengambil pelajaran.” Q.S. al-Zumar: 9.



Buka pikiran kita untuk melihat orang-orang sekitar kita jangan hanya melihat sesuatu hal dari satu sisi saja, jangan hanya berbicara seolah-olah kita tahu segalanya, lihatlah orang yang berbeda dengan kita lihatlah, tanya lah, coba berdiskusi dengan dia, jangan langsung menghakimi ataupun langsung menyalahkan, terkadang kita lupa bahwa setiap manusia mempunyai pikitangan sendiri terhadap orang yang ada disekitarnya.

Orang berpikiran bahwa banyak dari kita menganggap dirinya adalah orang yang paling benar sehingga melupakan orang lain dan menganggap pernyataannya adalah solusi disetiap masalah yang semua orang hadapi meskipun dia belum tau apa akar permasalahannya. Merasa dirinya paling hebat adalah masalah! Kita hidup saja adalah masalah, kenapa hari kita begitu banyak masalah karena kita adalah masalah. Apa selalu begitu masalah itu?. Pertanyaan yang selalu muncul ketika masalah sedang datang secara sporadis mendera. Dan menggagap orang lain hanya bisa ngomong doang dan tidak memberikan solusi atas masalahnya itu.
Tenangkan dirimu karena sumber masalah dari sebuah masalah adalah dirimu sendiri ketika dirimu menganggap itu adalah masalah maka itu akan menjadi masalah tetapi ketika dirimu menganggap itu adalah berkah maka itu menjadi berkah, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-hambanya. Bukan hanya sekali masalah akan datang pada diri, pasti masalah hadir disetiap nafas yang kau hembusakan, disetiap langkah yang kau pijak, disetiap detik yang kau lalui, disetiap detak jantung yang berdetak. Sikapilah masalah itu dengan tetap senyum dan nikmati, karena pasti ada solusi untuk segala hal yang kita lalui, karena Allah tidak akan memberikan cobaan jika hamba-hamba-Nya tak mampu menjalaninya.



Tenang kawan, banyak hal kok yang bisa membuat kita membuka pikiran sehingga tidak hanya masalah yang akan kita hadapi melainkan solusi yang senantiasa mengikutinya dan dibalik solusi itu tersimpan sebuah kenikmatan yang tak ternilai harganya. Hidup tidak melulu soal masalah jika kita bisa membuka pikiran kita jauh lebih banyak hal yang bisa membuat kita lebih bersyukur, dan membuat hati ini lebih damai, kalau lelah ya istirahat, memaksakan diri bukan solusi tapi bunuh diri, alasan Allah memberikan masalah pada kita supaya kita kuat dan naik level justru ketika kita tidak mempunyai masalah hidup akan terasa flat, itu-itu saja dan dijamin kualitas hidup kita tidak akan berkembang.



Tips untuk mengahdapi hidup ini ada banyak dan teah dibahas oleh beberapa ahli dan disini hanya salah satu pemicu agar kita bangkit. Banyak motivator hebatdiluar sana, contohnya sebut saja MT yang mampu menghipnotis sejuta penontonnya agar berprilaku optimis pada dirinya namun itu akan sia-sia ketika sang target tidak mau melakukannya atau hanya sadar pada saat itu saja sepulang acara lupa begitu saja, jadi sebenarnya masalah itu ada dalam diri sendiri bukan pada orang lain! Catat!.

Bagaimana sih cara memotivasi diri tanpa menggunakan jasa motivator, kuncinya adalah open your mind! Selamanya tidak ada yang berubah ketika pemikiran lama masih disimpan bahkan dikembangbiakan, buang! Bakar! Hancurkan! Lupakan! Itu cukup sepertinya.

Inilah cara-cara agar pikiranmu terbuka cek this out:

1.       Optimis pada diri sendiri dan sekitar
Optimis kepada diri sendiri itu penting kawan, jika kita pasimis terhadap diri sendiri maka selamanya kalian akan melakukan hal yang sama dan membuat otak kalian termainset bahwa kalian hanya bisa melakukan hal itu saja tanpa pernah mencoba, ayo kita bongkar! Optimis pada sekitar kita juga perlu kawan, salah satu yang membentuk diri kita adalah lingkungan jika kita berada di lingkungan baik maka kecenderungan kita akan baik, begitu pula sebaliknya. Jika lingkungan kita belum baik, mari kita perbaiki, batu yang keras saja akan berlubang kalau terus menerus ditetesi oleh air yang ringan secara kontinyu. Mari budayakan optimis pada diri dan sekitar.

2.       Tanggap pada orang lain
Tanggap terhadap orang lain itu perlu untuk membentuk suatu hubungan baik dengan orang lain (care) karena suatu saat ketika kita butuh bantuan tentunya dia akan membantu karena biasanya orang akan berbuat baik pada saat orang itu baik kepadanya. Ini akan membuat kita terbuka pikirannya dan bisa berbuat lebih baik lalu berujung semakin giat memperbaiki diri.

3.       Mendekatkan diri pada Sang Kuasa
Nah ini nih yang paling penting sebagaimanapun kita berusaha ketika sang Kuasa tidak menghendaki maka selamanya tidak akan terwujud. Logika sederhananya sepert ini ketika kita dekat dengan sesorang maka akan lebih cepat membantunya dari pada membantu orang yang jarang berinteraksi. Ya gak? Sama halnya dengan yang Maha Kuasa. Semakin kita dekat dengan Pencipta maka keikhlasan kita bertambah dan cenderung kearah yang lebih baik.

4.       Sering berdiskusi
Diskusi itu penting! Disinilah kita saling tukar pikiran apa yang ada didiri kita kita bagikan pada orang lain dan sebaliknya, terkadang solusi itu muncul saat kita berdiskusi dengan cara yang tak terduga, dan diskusi akan menambah relasi dan kedekatan kita, bahkan diskusi adalah cara semua orang dalam menyelesaikan maslah, persidangan itu sebenarnya sedang berdiskusi hanya menggunakan aturan tertentu. Mari berdiskusi untuk menyelesaikan masalah rumit ataupun ringan jalani dengn senyuman.

5.       Positif thingking
Positif thingking dalam setiap masalah akan menyelesaikan masalah meskipun kompleks namun ketika kita selalu berpikiran negatif maka masalah yang ringan akan berubah menjadi masalah yang rumit. Jangan asal tuduh atau berspekulasi tentang masalah yang belum jelas dan belum ada bukti, tanyakan dulu pada pelaku dan saksi baru kita berpikir positif akan segala kemungkinan namun ketika mento baru kita tanyakan apa yang sebenarnya terjadi secara rinci dan detai, karena sekali kita menuduh orang maka saat itu juga kepercayaan dia kepada kita luluh lantah tak berbekas, ayo positif thingking!.

6.       Menerima kritik
Orang itu harus bisa menerima kritikan agar dia tau dimana letak kesalahan, dan bisa memperbaikinya jika orang hanya mau dipuji maka selamanya pemikirannya tidak akan terbuka dia hanya semakin terlena dengan kebobrokan dirinya dan semakin mendewakan dirinya. Menerima kritik bisa membuat pikira kita menyadari kesalahan, karena konsep dari diri adalah perbaikan. Karena manusia tempatnya khilaf, salah, dan lupa.

7.       Fokus
Fokuslah terhadap apa akar masalah yang sedang dihadapi jangan sampai kita memecahkan masalah dengan masalah baru ataupun dengan masalah yang lebih rumit. Selesaikan dulu satu masalah baru selesaikan yang lain karena tahap demi tahap akan membangun proses kedewasaan kita. Semakin dewasa kita akan semakin fokus dan semakin cepat pula kita menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi. Fokus adalah salah satu kartu As dalam menyelesaikan sebuah problematika.



Siapapun kita apapun kita tidak akan jauh dengan yang namanya masalah, hanya saja bagaimana kita menyelesaikan masalah itulah yang membedakan setiap manusia, kita akan menghadapi ataukah menghindar itu adalah pilihan kita tergantung bagaimana menghadapinya. Bukan hanya bualan belaka masalah memang harus sesegera mungkin diselesaikan.


Salam hangat dari pojok kamar –ISH-
Dari Abu Hurairah RA dia berkata : Rosulullah SAW bersabda : “ merupkan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadist Hasan riwayat Tarmidzi dan lainnya).
Apa yang kalian dapatkan sesuai dengan kadar lelahmu, apa yang kalian lakukan semata-mata hanya untuk membuktikan keberadaan dan eksistensi kita sebagai manusia yang juga ingin dianggap manusia oleh manusia maupun penciptanya. –Anonim-



Mahasiswa, kenapa bernama mahasiswa? Padahal yang menggunakan kata “maha” itu biasanya penciptadan yang diagungkan, dan perlu kita ketahui di negara lain mahasiswa dengan siswa sama saja tidak berbeda, mengapa demikian? Mungkin karena masa lalu bangsa ini yang begitu kelam dan hanya sebagian orang saja yang bisa menikmati bangku kuliah *rayap hanya sedikit dari sekian banyaknya warga Indonesia yang dicerahkan. Dan mungkin karena peristiwa 1998 juga kita diberikan sebuah amanat besar yakni tentang fungsi kita sebagai mahasiswa.

Menurut Ridarmin S.Kom, M.Kom, tiga fungsi mahasiswa antara lain :
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
Apa itu penyampai kebenaran? Yakni penyampaian berita yang sebenarnya kepada masyarakat Indonesia tentang isue yang sedang berkembang, sebagai mahasiswa tidak seharusnya kita berdiam diri melihat fenomena ganjil yang ada di masyarakat.

2. sebagai agen perubahan (agent of change)
Mahasiswa adalah agen perubahan, perubahan apa? Perubahan ke arah yang lebih baik lagi sudah sepatutnya mahasiswa menjadi pioner bangsa untung merubah persepsi masyarakat tentang pemikiran yang maju dan berkembang dan keluar dari kotak yang mengurung masyarakat negeri ini dengan kegelapan yang telah lama membelenggu.

3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa adalah masa depan negeri ini, mahasiswa adalah penerus tonggak kepemipinan di negeri ini, mahasiswa adalah orang yang akan dipercaya menahkodai bangsa ini untuk mengarungi sebuah kompetisi dan perubahan zaman sehingga bangsa ini bisa diperhitungkan di dunia Internasional.

Setelah kita sedikit mengungkap takbir trntang mahasiswa mari kita bahas mahasiswa dan spesiesnya, apa saja spesies mahasiswa?

1.       Mahasiswa kupu-kupu
Mahasiswa kupu-kupu atau kita sering sebut sebagai kuliah pulang kuliah pulang  mahasiswa yang kerjanya kuliah trus pulang waktu banyak dilakukan di dalam kost atau rumah, ini juga banyak jenisnya lagi, ada yang kuliah pulang karena ingin belajar di rumah dan mereview tugas kampus, ada mahasiswa jenis ini pulang untuk bisa nongkrong bareng teman-teman jalan-jalan ke mall (kalau yang ini jangan ditiru), atau mungkin dia masih dalam lindungan orang tua (red: anak manja), atau karena dia mengidap suatu penyakit tertentu. Yang jelas mahasiswa jenis ini mungkin paling banyak, dan perkembangbiakannya semakin menjadi-jadi karena keputusan pemerintah tentang pendidikan perguruan tinggi menggunakan sistem SKS dan juga sistem blok. Mungkin salah satu spesies mahasiswa yang paling banyak peminatnya.

2.       Mahasiswa kura-kura
Mahasiswa kura-kura sering kita sebut kuliah rapat kuliah rapat, mahasiswa jenis ini berbeda dengan mahasiswa kupu-kupu karena kebanyakan mahasiswa jenis ini melakukan aktifitasnya di dalam kampus, kadang dia yang perltama kali membuka pintu gerbang kampus dan dia pula yang menutup pintu kampus, mereka mengabdikan dirinya untuk mahasiswa lainterkadang dirinya sendiri tidak terurus(ngenes), ada jenisnya juga nih, ada yang dengan tulus hati mengabdi tanpa pamrih, dan yang aktif karena mencari ketenaran dan eksistensi, ada juga yang karena ikut teman. Mahsiswa ini yang paling mengerti tentang trilogi mahasiswa. Biasanya mahasiswa spesies ini disebut aktivis. Harusnya mahasiswa ini adalah mahasiswa yang paling dilindungi karena mahasiswa ini hampir punah karena keputusan pemerintah tentang pendidikan perguruan tinggi menggunakan sistem SKS dan juga sistem blok. Dan mahasiswa ini yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak masuk akal dan menyosialisaikan kebijakan pemerintah yang pro dengan rakyat.

3.       Mahasiswa kuja-kuja
Mahasiswa kuja-kuja sering kita sebut sebagai kuliah kerja kuliah kerja, mahasiswa ini sebenarnya sama dengan kura-kura hanya saja dia mengabdi untuk keberlangsungan hidupnya di kampus dia biasanya membiayai kuliahnya sendiri dengan keringatnya #hebat, banayak yang salah paham dengan mahasiswa spesies ini kerena dia jarang kelihatan di kampus, namun justru mahasiswa ini yang paling hebat karena mampu membiayai hidupnya sendiri. Ada jenisnya juga mahasiswa ini biasanya mahasiswa yan tidak mampu, dan mahasiswa yang orang taunya sudah mapan tapi ingin membiayai sendiri kuliahnya (rekomemded buat calon suami atau istri), mahasiswa ini terbilang spesies yang paling langka namun pasti ada di setiap eranya.




Hidup ini adalah suatu pilihan mahasiswa jenis apapun kalian yang jelas nantinya kalian sebagai pioner bangsa yang akan membuat bangsa ini bersinar. Karena banyak hal yang harus dilakukan selain berdiam diri, manusia akan diakui eksistensinya ketika bermanfaat untuk orang lain bukan hanya dirinya sendiri. Teruslah berkarya untuk Indonesia tercinta!

Kuantum Kehidupan

Rabu, 04 September 2013
Posted by Unknown
Tag :
“Menurut kuantum benda ketika berada diam di atas sebuah meja tidak 100% diatas meja bisa jadi ada 0,00001% kemunginan benda itu berada di bawah meja.” Dr. Muhamad Nur, DEA.

“lumpur yang sering kita anggap sebagai kotoran  dan pengganggu oleh kita ketika ada di tangan perajin keramik bisa menjadi tembikar yang sangat inidah. Apa lagi kalau manusia yang tidak kotor dan mengganggu maka akan begitu luar biasa kalau kita bisa mengolahnya” perntayaan yang luar biasa dari pria dengan pangkat dekan di FSM Universitas Diponegoro yakni Dr. Muhammad Nur, DEA.



Sebuah motivasi yang sangat luar biasa ditengah-tengah kuliah beliau mengucapkan kalimat itu dengan sangat meyakinkan hampir seluruh mahasiswa tersentak, pernyataan ajaib itu begitu aneh seolah-olah hanya candaan ringan, namun ternyata itu adalah kenyataan, apakah dukun itu benar adanya? Apakah pesulap itu bukan trik? Ataukah serang penyihir itu nyata? Dan apakah mereka semua belajar kuantum? Itu lah kata-kata yang mendadak terlintas di otakku yang kecil ini? Saya menganggap itu adalah suatu misteri yang harus dipecahkan. Dan setelah searcing di mbah google ternyata kuantum memang amazing, dan banyak juga artikel yang menghubungkannya dengan alquran seperti “Hal ini diterima secara universal meskipun sangat pelik untuk dimengerti, kecepatan cahaya adalah tetap untuk semua pemantau / pengamat tanpa tergantung dari kecepatan dan arah (pengamat itu). Einstein menerangkan bahwa ketika sebuah benda bertambah kecepatan nya, mendekati kecepatan cahaya, panjang fisiknya berkurang, dan massanya bertambah. Jadi kita mendapatkan sebuah benda hitam (black hole)
memiliki massa tak terbatas namun tanpa ukuran. Ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, waktu menjadi melambat namun kecepatan cahaya tetap konstan. Jadi jika dia bergerak pada 185,999 mil/detik, cahaya masih bergerak mendahului dia pada kecepatan 186,000 mil/detik. Dia tidak akan “memecahkan batas
(kecepatan) cahaya”, tak seorangpun dapat mendekati nya. Namun jika sekiranya dia mencapai kecepatan cahaya, waktu berhenti sama sekali (baginya).”



Setiap benda akan mengalami kecenderungan tertentu, jika benda itu diam maka selamanya akan terus diam dan jika benda itu bergerak maka kecenderungan benda itu akan bergerak. Itu semua adalah anggapan klasik tentang suatu benda dulu ini adalah salah satu teori yang sangat luar biasa dan pada saat Zamannya menjadi kebanggaan menemukan teori itu, sekarang semua berubah ketika ilmu kuantum mulai menggerogoti bumi ini, ilmu yang luar biasa karena bisa menjelaskan hal-hal yang sangat kecil dan sederhana yang sifatnya mikro, sedangkan beberapa ilmu klasik yang hanya bisa melihat makro mulai tidak digunakan hanya untuk pendidikan saja dari jenjang dasar sampai tinggi sebagai ilmu dasar.



Ketika kita bicara kuantum tak melulu soal relativitas Einstein karena kuantum tidak hanya sesempit postulat Einstein karena kuantum itu mengungkap tabir yang belum kita ketahui sebelumnya, cara berpikir modern itulah cara berpikir kuantum. Relativitas hanya sebagian dari kuantum dan relativitas juga belum benar-benar kebenarannya karena belum ada suatu percobaan pun yang bisa dengan tepat membuktikan teori tersebut. Dan perlu diingat dia dianugerahi penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek foto elektrik dan “pengabdiannya bagi fisika teoritis “ jadi bukan karena teori relativitasnya. Banyak yang beranggapan keliru soal itu semua. Bukan berarti saya tidak menyukai relativitas hanya saja perlu diluruskan kembali terkait hal itu.



Karena bagi saya pribadi kehidupan adalah kuantum, tidak ada yang pasti kecuali kehendak-Nya. Selain itu semuanya masih mungkin dan masih bisa kita usahakan. “orang itu akan mendapatkan sesuai dengan kadar lelahnya, berapa kali ia terjatuh dan bangkit disitu lah kita diuji apakah kita benar-benar layak mendapatkan atau tidak.” Dan balasan tidak selalu datang saat itu bisa jadi balasan itu disaat yang paling kita butuhkan, jangan pernah mengeluh untuk suatu yang telah kita kerjakan dalam hidup selalu ada ujian kalau tidak ada kita tidak bisa mengukur kemampuan kita dan dijamin hidup ini tidak akan seru ketika tidak ada ujian. Apapun ujiannya hadapi, nikmati, petik hikmahnya.

Hidup tidak akan kembali setelah kita meninggalkan dunia ini jadi manfaatkan hidupmu yang sangat singkat ini jangan sia-siakan hidupmu yang hanya mempunyai satu nyawa, tidak ada nyawa pinjaman atau pun nyawa cadangan. Masalah tidak akan selesai ketika kita hanya meratapi tanpa berusaha, hidup akan terus berjalan jadi kita harus maju kedepan tanpa ada sesal di dada.

Motivasi tidak akan mempan ketika kita hanya mendengarkan, membacanya tanpa bergerak, kapan kita bergerak? Ya sekarang bergerak jangan dengarkan pendapat orang yang hanya akan menjatuhkan mu, ketika kamu benar maju menembus batas, membuka kotak-kotak yang ada didepan, hancurkan segala pikiran negatif. Ingat! Setiap orang diciptakan sama dari tanah, tidak ada yang dari emas, perak, tembaga, kotoran, air atau pun api. Semuanya punya keahlian masing masing dan usahanya saja yang berbeda, hanya itu saja yang membedakannya.



Salam bangkit dari pojok kamar ISH!!!

Indonesia Mengikuti Tren atau Latah?

Minggu, 01 September 2013
Posted by Unknown
Tag :
Kata pak ustadz “tinggalkan yang jelek ambil yang baik”, awas jangan disalah artikan karena berbahaya. Sesuai dengan pembuka maka kita akan membahas tentang TREN *jreng jreng



Tren, suatu kata yang mungkin dalam kamus besar bahasa Indonesia itu tidak ada tapi hampir semua warga negara Indonesia mengetahui artinya *paling spesifik kaula muda yang suka dengan bahasa yang menurutnya #gaul. Tren sangat digemeri anak muda terkadang orang-orang tua pun ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan jaman, bahasa kerennya jadul lah berasal dari kata jaman dulu *itu sih mungkin Cuma alibi mereka saja karena mungkin masa mudanya gak bahagia #ups atau merasa masa mudanya terlalu panjang jadi ya #ahsudahlah.

Tren sendiri bisa diartikan sebagai mode, kecenderungan, tendensi, gaya, kecondongan, modern jika di Indonesiakan maka akan menjadi trendi. Jadi ketika orang menginginkan tren maka orang tersebut bisa dikatakan mengikuti jaman ya kurang lebih seperti itu, bisa jadi bahasa gampangnya memodernkan diri #nah!. Dan kebanyakan masyarakat Indonesia latah atau selalu meniru apa yang sedang menjadi tren.
Setelah saya bertapa selama 2 abad di gua hiro, dan mengamati dari kejauhan dengan menggunakan tropong bintang dipadu dengan mikroskop elektron #halah maka dengan ini saya bisa mendapat secuil kesimpulan bahwa warga negara Indonesia yang tercinta ini ternyata warganya sangat dipengaruhi oleh tren. Negara ini terlalu  gampang dipengaruhi oleh suatu tren yang sedang poluler, tidak butuh waktu yang lama untuk mempopulerkan suatu tren bisa hanya dengan hitungan hari seluruh warga Indonesia tahu tren yang sedang populer menurut survei itu, 8 dari 10 orang Indonesia mengunjungi situs media sosial setiap hari. Sementara masyarakat Argentina, Russia, dan Afrika Selatan juga menggunakan media sosial itu. Mungkin karena itu masyarakat Indonesia sangat dipengaruhi oleh tren, melalui media sosial tren bisa berkembang begitu pesat. Selain itu juga situs seperti Youtube sangat sering ditonton juga alhasil seperti inilah keadaan bangsa kita ini.

Percaya tidak bahwa tren itu mampu mengubah pola pikir dan identitas suatu bangsa? Sekarang akan saya share kenapa begitu gampangnya negara ini menerima suatu tren. Cekidot...

1 . terlalu ramah/ welcome
                Tidak salah jika negara ini begitu ramah terhadap suatu budaya yang masuk karena sudah dari zaman dahulu kala negara ini sangat menghargai budaya yang akan masuk dari awalnya bangsa ini menganut animisme  dan dinamisme, lalu di serang hindu dan budha, setelah itu berganti lagi menjadi islam sebelum penjajah datang. Dan ketika penjajah mulai datang kristen pun masuk meskipun belum bisa dominan. Ini menandakan bangsa ini sangat ramah terhadap ajaran baru, ini yang akan menjadi riskan karena alih-alih mendapat pelajaran berharga dari bangsa lain justru tren yang tidak sesuai dengan ajaran kebenaran dan paham yang dianut justru menimbulkan kehancuran ya bisa dilihat sendiri.

2. suka ikut-ikutan/latah
                Latah, kata yang cukup pantas untuk bangsa ini ,kenapa? Ya karena begitu cepat tren yang berkembang di lingkungan namun tidak diimbangi denagn pemahaman tentang apa yang tren itu bawa, contoh sederhana akhir-akhir ini di dunia begitu populer tarian dari negeri korea oleh boyband dan girlband indonesia ikut ikutan bikin, trus ada tarian gangnam style yang begitu populer akhirnya di Indonesia juga kembali populer dan banyak orang yang menirukannya, setelah itu herlem shake juga mempunyai sindrom sama dengan gangnam style ya statusnya hampir sama, lalu ada lagi demam goyang caisar yang sekarang sedang hangat-hangatnya bahkan dilakukan setiap hari, memang ten sudah mulai sinting!.

3. ingin dilihat modern.
                Terlihat modern, mungkin hampir setiap orang mendambakan bahwa dirinya itu modern dan bisa menyesuaikan jaman, hanya sebagian orang saja yang anti mainstreamdan tidak terbawa arus, tapi mereka sering kena sindir oleh oarang yang merasa sudah modern, ya memang menyesuaikan jaman itu perlu hanya saja perlu diteliti apakah perubahan itu perlu saat indentitas diri itu ditanggalkan #thinkagain, mending dikira kuper dari pada mainstream dan sok modern dengan meniggalkan prinsipnya di peti yang hampa udara #hambar bro...


4. Tidak mengenal identitas bangsanya sendiri
                Tidak mengenal bangsanya sendiri itu salah satunya kenapa tren yang berkembang saat ini tidak sesuai dengan kaidah ketimuran dan lebih mengedepankan gengsi dan modernisasi yang kebabblasan sehingga tidak mengenal lagi bangsanya, dan jati dirinya. #kasihan #miris, kalaupun mereka sadar bahwa itu tidak sesuai dengan kaidah ketimuran mereka tak akan berhenti karena sebenarnya mereka tidak mengenal siapa dirinya sendiri dan mereka selalu berdalih “ini adalah HAM”. Dan ini masalah yang sangat kompleks perlu adanya pemupukan tentang kesadaran akan identitas yang sebenarnya yang harus dimiliki oleh bang sa tercinta ini.

Waspadai setiap ajaran dan tren yang masuk dalam lingkungan kita karena tak semua tren yang masuk itu baik, dan tak semuanya tren yang masuk juga buruk, jadi tetap harus bisa memilah dan memilih apa yang sesuai dan apa yang tidak sesuai sesuai dengan kaliamt awalan kita “ambil yang bagus tinggalkan yang jelek”. Kerena kelatahan bangsa ini bisa menimbulkan boroknya mental bangsa. Miris sekali ketika kita menonton televisi kita melihat para pemuda di usia emas malah asik nonton konser, siang-siang kita disajikan FTV yang initinya percintaan yang hampir mirip semua ceritanya, malam hari kita disajikan tontonan penuh dengan tertawa tidak jelas tontonan itu semua membuat otak kita tumpul dan tak dapat berkembang sehingga dengan gampangnya bangsa lain merampas segalanya dari hidup kita, analisis saya menyatakan bahwa bangsa ini sedang dirusak oleh orang lain dan sebagian orang kita sendiri menggrogoti juga. Naas sekali nasib bangsa ini.





Istilah kata bangsa ini adalah elang yang sedang tertidur panjang dan menunggu saatnya dibangunkan dan bisa terbang dengan sangat tinggi meninggalkan bangsa lain. Maka dari itu malai dari sekarang mari generasi muda tunjukan keberanianmu untuk berpikir berbeda dengan orang lain dan menembus sekat-sekat kebodohan dan kita bangkit dan berjuang membrantas tren negatif di negeri ini supaya membangunkan sang elang yang tertidur.
Welcome to My Blog

Popular Post

Jumlah Tamu

Kuliah

Kuliah
ya lumayan laah

Sudah Mulai Dewasa

Sudah Mulai Dewasa
jamannya masih SMA

Masa Remaja

Masa Remaja
muka polos SMP

Masa Kecil

Masa Kecil
pas TK meeen

Sekedar Info

Fisikawan
Karya ISH. Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Join us on Facebook

Mohon Tunggu10 Detik Tutup

- Copyright © Melukis Awan -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -