Archive for September 2013
hai saudaraku
apa kabarmu
aku berharap kau baik
sehingga kau bisa berjuang menegakan agama-Nya
sehingga kau bisa mengajak kebaikan
hai saudaraku
apakah kau lelah
apakah kau merasa bosan
apakah kau merasa yang kau kerjakan itu percuma
apakah kau masih bisa setia
bisakah kau kembali menyeru
hai saudaraku
apakah tempatmu terlalu empuk
atau kau merasa sangat nyaman
saudaraku, jangan kau menyerah
dan jangan terlalu merasa nyaman
hai saudaraku
ini seruan untuk kita semua
bukan untuk mu, ku, dia, mereka
tapi ini oleh kita untuk-Nya
hai saudaraku
apakah kau mau sebagai orang yang digantikan
saudaraku
berapa tetesan darah yang kau perjuangkan
berapa galon keringat yang kau habiskan
saudaraku ini bukanlah awal
saudaraku ini bukanlah akhir
ini adalah tentang perjuangan
ini bukan lagi tentang apa yang kau dapatkan
ini tentang apa yang bisa kau beri
hai saudaraku
jika kau leleh istirahatlah
jika kau merasa bimbang maka mundurlah
jika kau merasa putus asa mintalah petunjuk
hai saudaraku
aku tau kau ingin ini itu
aku tau kau sudah cukup menderita
tapi, apa hanya sampai sini
ayo berdiri saudaraku
hai saudaraku
mari kita mengangkat kepala kita
mari kita angkat lagi senjata kita
mari kita berjuang lagi
hingga syahid yang akan memisahkan kita
-ISH-
“ilmu itu butuh diikat agar tidak ‘berlarian’ ke sana ke mari. Cara mengikat ilmu yang paling tepat adalah dengan menuliskannya.” -Yeni Mulati dengan nama pena Afifah Afra-
Ada sebuah perkataan klasik
tentang sebuah ilmu, yakni orang yang semakin banyak ilmunya maka dia akan
semakin merendah seperti padi semakin berisi semakin merunduk namun apakah
kenyataannya demikian? Jawabannya pasti ya. Ada juga yang bilang gak juga temen
saya ada yang pinter tapi sombongnya minta ampun, nah! Ada apa dengan orang itu
perlu kita selidiki, beberapa faktornya antara lain:
1. Jauh
dari syukur
Biasanya anak
pintar itu kurang bersyukur dengan apa yang terdapat pada dirinya, dan
menggampangkan orang lain akhirnya menganggap orang lain lebih bodoh dari pada
dirinya.
2. Tidak
memahami benar-benar ilmu yang didapat
Kadang orang
tidak memahami secara benar-benar apa yang sedang dipelajari dan apa yang akan
dia terapkan dan kebanyakan pelajaran Indonesia yang dikejar itu angka, bukan
nilai yang di dapatkan dari ilmu yang di dapat, maka selamanya pelajar ini akan
mengejar pekerjaan bukan membuka pekerjaan.
3. Gampang
merasa puas
Musuh terbesar
sebuah ilmu adalah merasa puas maka setelah itu kesombongan akan muncul dan
orang itu merasa paling mengetahui apapun dan dibutakan oleh kesombongan itu
sendiri. Sombong adalah awal dari kekalahan.
Ketika kita bicara pendidikan
maka kita tidak bisa lepas dari yang namanya kualitas dan kuantitas pelajar,
atau orang terpelajarnya. Banyangkan saja ketika Hirosima dan Nagasaki di bom pemerintah
Jepang langsung menanyakan berapa jumlah
guru yang masih hidup, bukan pedagang, pejabat, dokter atau apa, karena guru
adalah elemen vital dalam rangka membangun sebuah negara. Banyak hal yang perlu
dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia. Dai atas sampai kebawah dan perlu
adanya kurikulum yang pasti tidak ada lagi perubahan yang nantinya menghambat
karena harus belajar ulang dengan sistem yang baru.
Tahukah kenapa di negara ini
belum ada peneliti yang dididik oleh negara ini yang mampu menemukan sebuah
trobosan atau menemukan teori baru yang menggebrak dunia Internasional? Kecuali
Habibie, itupun karena beliau belajar di Jerman. Bukan asli didikan warga
negara Indonesia yang sangat kita cintai ini. Setelah berdiskusi dengan
beberapa orang ternyata memang da sebuah kelemahan di sistem kita dididik yakni
dengan contoh saja matematika di negeri ini hanya tentang bagaimana menghitung
saja dari pendidikan dasar kita. Mungkin kalau sudah belajar di kampus baru
bisa menganalisis, namun terkadang mereka juga tidak tahu apa yang sedang di
kerjakan. Pendidikan ini memaksa kita untuk terus meningkatkan kuantitas tanpa
dibarengi dengan kualitas, berbeda di negara-negara Eropa yang sangat menjujung
tinggi kualitas dari yang dipelajari jadi mereka mempelajari ilmu itu secara
filosofis bukan secara perhitungan, dengan mempelajari ilmu secara filosofis
maka sifat-sifat dari sebuah ilmu akan kita ketahui, dan setelah kita
mengetahui sifatnya maka kita bisa melihat karakteristiknya dan akhirnya apapun
bentuk soalnya akan dikerjakan dengan baik dan tahu kecocokan antara suatu
persamaan yang akan dikerjakan.
Sama halnya ketika pemerintah
negeri yang sangat kita cintai ini yang selalu menuntut perbanyak kuota agar
banyak yang diterima dan nantinya banyak sarjana di negeri ini. Namun program
yang sangat mulia ini tidak dibarengi dengan pengadaan sarana dan pra-sarana
tidak ada pembuatan gedung baru. Banyak orang di pemerintahan yang terlalu
banyak menuntut namun tidak dipikirkan apa saja yang dibutuhkan, sungguh miris
nasib bangsa ini.
Solusi yang ditawarkan dari
setiap keputusan yang diberikan adalah tolong dengan sangat kepada guru-guru
negeri ini, ajarkanlah sacara detail ilmu yang mereka dapatkan bukan hanya pada
permukaan saja namun juga perlu pendalaman dan untuk pemerintah nageri ini yang
kita sama-sama cintai agar memberikan kajelasan soal kurikulum karena jika
kurikulum berubah maka guru pun akan sulit menggunakan sistem yang paling pas
untuk anak didiknya.
Dari ISH dipojok sebuah kamar
terang
"Ketika engkau memilih bekerja karena ingin mendapatkan
sesuatu misal harta, tahta, ataupun wanita maka itulah yang akan kamu dapatkan
sebagai imbalannya, namun jika engkau bekerja karena ibadah maka balasannya
akan lebih dari itu" -Anonim-
Belakangan ini sering kita dengar ketika mahasiswa ditanya
tentang masa depannya apa? Mereka rata-rata menjawab menjadi pegawai negeri,
menjadi pekerrja di PT-PT besar seperti Chevron, Holcim, ataupun di PT
pemerintah seperti PLN dan Pertamina. Jarang diantara mahasiswa yang ketika
ditanya dengan mantap menjawab ingin jadi pengusaha atau membuat perusahaan
sendiri, mahasiswa sekarang mungkin telah terdoktrin bahwa yang penting dapat
kerja enak, gaji gede, mapan, punya istri cantik, dapat pensiunan di hari tua,
cepat punya mobil, dan yang penting keluarga sendiri bahagia. Namun pernahkah
kita memikirkan bahwa sebenarnya mahasiswa itu berhutang sangat banyak terhadap
negeri ini? Lalu kenapa ini malah seolah menjadi hal yang tabu, bahkan seakan
tidak mau tau siapa yang sebenarnya membiayai mereka agar dapat mengenyam
pendididkan, bahkan rakyat jelata pun ikut membiayai para mahasiswa ini,
bayangkan saja sekitar 20% APBN itu adalah untuk pendidikan, jika mainset
setiap mahasiswa ingin menjadi seorang pekerja di PT yang terkenal milik luar
negeri dan nantinya hanya semakin membuat negara lain menjadi lebih kaya lagi
dan semakin membuat negara kita merugi, namun mahasiswa semakin cuek saja,
bisakah ibu pertiwi tersenyum melihat anak-anaknya tidak membahagiakan
bangsanya sendiri?. Dan sejatinya para
mahasiswa sekarang sedang digiring untuk menjadi budak baru zaman kolonealisme
modern yang membuat para sarjana Indonesia menjadi pekerja di rumahnya sendiri
dan bangsa asing memetik hasilnya. Namun ini semua dikemas sedemikian rupa
sehingga para mahasiswa tidak merasa diperbudak. Semua itu adalah strategi
penjajah mode baru tanpa pertumpahan darah dan citra negatif dengan alibi menyelamatkan
nasib anak bangsa agar mendapat lapangan kerja sesuai studinya. Sadarkah kita?.
Tanyakan pada diri kita masing-masing.
Kita juga sering menemukan beberapa mahasiswa yang mempunyai
tujuan yang sepertinya mulia, yakni dengan bercita-cita menjadi PNS namun tidak
dibarengi dengan mentalitas yang baik, dan masih terlalu takut untuk berpikir
berbeda untuk memajukan bangsa ini, nantinya mahasiswa ini akan meneruskan
perjuangan PNS sekarang yang kita tahu dari pendidikan kita yang kacau soal UN
lah, birokrat yang koruplah, atau berita PNS bolos, meskipun terkadang media
yang lebay dengan membesar-besarkannya. Biasanya
mahasiswa yang seperti ini ingin dirinya mapan di hari tua. Tidak ada yang salah
sih, hanya saja esensi sebagai penerus bangsa ini jadi pudar.
sumber google
Kita sering membaca di berita tentang freeport yang tak kunjung
menuai hasil dan pemerintah seakan tak berdaya ketika sumber daya alamnya
dieksploitasi oleh pihak asing (Amerika) ntah karena perjanjian yang tidak
waras atau hanya ketakutan negara ini pada negara yang katanya adidaya dan
adikuasa, negara ini terlalu takut? Bisa jadi. Mungkin karena sudah tiga
setengah abad bangsa ini diperbudak oleh bangsa lain jadi bangsa ini belum move
on. Apakah demikian? Miris sekali ketika fakta ini diungkapkan dan kita perbincangkan,
sekedar renungan saja bagi yang merasa menjadi generasi penerus bangsa yang
hanya bisa menonton dan menjadi suporter yang terkadang hanya bisa menyalahkan
keputusan wasit dan pemain ketika disuruh main takut. Mentalitas suporter!.
Kita juga bukan hanya menyalahkan pemerintah dan diam saja
melihat ini terjadi, apakah yang bisa kita lakukan melihat fenomena ini
fenomena yang begitu membuat pilu dan juga terkadang terheran-heran. Kita mau
di barisan mana? Itu adalah pilihan live is choice, namun setiap mahasiswa juga
tidak seluruhnya mereka mempunyai mentalitas demikian. Banyak mahasiswa yang
mengabdi dengan sepenuh hati tidak sedikit pula mahasiswa yang mempunyai
cita-cita yang luhur dengan programnya untuk masa depan bangsa ini. Kini kita
da di persimpangan jalan jalan mana yang akan dipilih itu akan merubah masa
depan bangsa ini. Entah merubah ke arah baik atau justru membuat bangsa ini
semakin terpuruk?.
dari ISH dipojok kamar
dari ISH dipojok kamar
Ada ada saja ulah manusia jaman sekarang banyak hal yang
dilakukan ketika membutuhkan uang mulai dari alasan untuk membantu sesama,
untuk mendidik pemuda, meneruskan sekolah ataupun untuk menyambung hidup,
berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan uang itu, dari yang halal ataupun
yang haram, sampai ke yang tidak tau hukumnya entah haram, halal, makruh, mubah
#ahsudahlah, fenomena ini ntah terjadi dimana saja saya tidak tau, namun yang
pasti fenomena ini baru saja terjadi di depan saya dan saya pu merasakan
dampaknya.
Ngamen, orang bisa bilang bahwa pengamen adalah seniman
jalanan yang sedang mencari jati dirinya sehingga dapat mengapresiasikan
eksistensinya, apalah alasan mengamen yang jelas masing masing-masing orang
punya alasan sendiri untuk ngamen, mungkin karena tidak ada uang, mungkin
karena sekedar menyalurkan hoby, atau bisa jadi ingin dikira eksis, dan yang
paling unik agar bisa kemanapun gratis *naik bus ekonomi #pft.
Mengamen apakah sama halnya dengan pengemis? Ntahlah mungkin
sebagian kecil demikian, ada yang ngamen nyanyi lagu gak jelas terus setelah
dikasih receh baru pergi, berarti ini pengemis modern yang membawa alat musik
dong? Lha bukannya seniman itu fungsinnya menghibur bukan menganggu, alangkah
lebih baiknya para pengamen kini mulai sadar bahwa kita itu tak butuh pengamen kalau
hanya sebagai pengemis pembawa alat musik, kenapa gak sekalian saja pake pakean
rombeng supaya orang bisa membedakan mana seniman mana pengemis, gimana mau
gak? Situ sih enak tinggal genjrang genjreng seenak hati ya kita yang
mendengarkan dan merasa terganggu gimana? Kalian tidak merhatiin kita? Berarti
pelanggaran HAM dong, Jepang aja yang bayi nangis aja tetangganya lapor polisi
supaya tenang boleh karena orang itu terganggu dengan tetangganya, apa lagi
yang jelas mengganggu seperti ini.
Jangan hanya karena kita terus ngasih itu kita ridho banyak
diantara kita yang setelah ini pada ngomongin dibelakang, #nah! Kasihan juga
kan kalian? Mending segera taubat deh jangan bikin masalah baru lagi, negeri
ini sedang mencari jati diri coy... kalau pemudanya aja tidak tahu jati dirinya
bagaimana dia akan membangun bangsa ini, bagaimana dia akan menemukan bangsa
yang berjatidiri? Ayo deh jangan anggap kekritisan ini menghalangi kreatifitas
kalian, yang jelas kalian hanya dituntut lebih kreatif dan lebih peka saja
terhadap sesama, ok!.
Trus juga karena saya di Sem***** jadi sering melihat
mahasiswa yang ngamen rame-rame untuk mencari dana untuk acara baksos, acara
pelatihan khusus, acara pengembangan diri *apa nih pengembangan diri? #ahsudahlah.
Mungkin inisiatif yang bagus ketika dapat membantu sesama, dan makin menambah
kemampuan diri namun salah satu point negatifnya adalah ketika mereka datang dengan
rame-rame lalu rame-rame nyanyi trus rame-rame minta duit setelah selesai
mereka pergi, setelah diberi langsung pergi entah mempertimbangkan suara maupun
alat musik kesannya asbun (asal bunyi). Biasanya rumah makan yang jadi
targetnya dan dengan rasa tidak enak kita membagikan uang kita. Apakah ini
dibenarkan?.
Sepengetahuan saya jika pernah membaca novel dari Andrea
Hirata yang berjudul Edensor bahwa pengamen luar negeri itu menunjukan aksinya
di jalan-jalan yang ramai, meletakkan kaleng kosong yang nantinya bisa diisi
dengan uang oleh para pendengar yang menikmatinya di suatu tempat tertentu dan
tidak ada unsur tidak enak hati, dia pun tidak berkeliling meminta-minta,
ataupun seperti yang dilakukan Andrea Hirata di Prancis dia beaksi seolah-olah
seperti patung orang yang lewat dan merasa terhibur akan memberikan uang
melalui kaleng tersebut.
Apakah ini yang diajarkan budaya Indonesia? Ntahlah tanyakan
pada diri masing-masing, benar adanya atau memang sengaja membudayakan kita
pada budaya meminta-minta dengan kedok seniman. Semoga yang saya tulis tidak
menimbulkan SARA atau menjelekan siapapun, hanya bermaksud mengingatkan dan
mari kita sama-sama membangun Indonesia, kalau bukan kita siapa lagi? Mulai dari
sekarang, mulai dari saat ini.
Salam dari pojok kamar -ISH-
“Katakanlah, ‘apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?’ hanya orang-orang berakal yang dapat mengambil pelajaran.” Q.S. al-Zumar: 9.
Buka pikiran kita untuk melihat orang-orang sekitar kita
jangan hanya melihat sesuatu hal dari satu sisi saja, jangan hanya berbicara
seolah-olah kita tahu segalanya, lihatlah orang yang berbeda dengan kita lihatlah,
tanya lah, coba berdiskusi dengan dia, jangan langsung menghakimi ataupun
langsung menyalahkan, terkadang kita lupa bahwa setiap manusia mempunyai pikitangan
sendiri terhadap orang yang ada disekitarnya.
Orang berpikiran bahwa banyak dari kita menganggap dirinya
adalah orang yang paling benar sehingga melupakan orang lain dan menganggap
pernyataannya adalah solusi disetiap masalah yang semua orang hadapi meskipun
dia belum tau apa akar permasalahannya. Merasa dirinya paling hebat adalah
masalah! Kita hidup saja adalah masalah, kenapa hari kita begitu banyak masalah
karena kita adalah masalah. Apa selalu begitu masalah itu?. Pertanyaan yang
selalu muncul ketika masalah sedang datang secara sporadis mendera. Dan menggagap
orang lain hanya bisa ngomong doang dan tidak memberikan solusi atas masalahnya
itu.
Tenangkan dirimu karena sumber masalah dari sebuah masalah
adalah dirimu sendiri ketika dirimu menganggap itu adalah masalah maka itu akan
menjadi masalah tetapi ketika dirimu menganggap itu adalah berkah maka itu
menjadi berkah, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-hambanya. Bukan hanya
sekali masalah akan datang pada diri, pasti masalah hadir disetiap nafas yang
kau hembusakan, disetiap langkah yang kau pijak, disetiap detik yang kau lalui,
disetiap detak jantung yang berdetak. Sikapilah masalah itu dengan tetap senyum
dan nikmati, karena pasti ada solusi untuk segala hal yang kita lalui, karena
Allah tidak akan memberikan cobaan jika hamba-hamba-Nya tak mampu menjalaninya.
Tenang kawan, banyak hal kok yang bisa membuat kita membuka
pikiran sehingga tidak hanya masalah yang akan kita hadapi melainkan solusi yang
senantiasa mengikutinya dan dibalik solusi itu tersimpan sebuah kenikmatan yang
tak ternilai harganya. Hidup tidak melulu soal masalah jika kita bisa membuka
pikiran kita jauh lebih banyak hal yang bisa membuat kita lebih bersyukur, dan
membuat hati ini lebih damai, kalau lelah ya istirahat, memaksakan diri bukan
solusi tapi bunuh diri, alasan Allah memberikan masalah pada kita supaya kita
kuat dan naik level justru ketika kita tidak mempunyai masalah hidup akan
terasa flat, itu-itu saja dan dijamin kualitas hidup kita tidak akan
berkembang.
Tips untuk mengahdapi hidup ini ada banyak dan teah dibahas
oleh beberapa ahli dan disini hanya salah satu pemicu agar kita bangkit. Banyak
motivator hebatdiluar sana, contohnya sebut saja MT yang mampu menghipnotis
sejuta penontonnya agar berprilaku optimis pada dirinya namun itu akan sia-sia
ketika sang target tidak mau melakukannya atau hanya sadar pada saat itu saja
sepulang acara lupa begitu saja, jadi sebenarnya masalah itu ada dalam diri
sendiri bukan pada orang lain! Catat!.
Bagaimana sih cara memotivasi diri tanpa menggunakan jasa
motivator, kuncinya adalah open your mind! Selamanya tidak ada yang berubah
ketika pemikiran lama masih disimpan bahkan dikembangbiakan, buang! Bakar! Hancurkan!
Lupakan! Itu cukup sepertinya.
Inilah cara-cara agar pikiranmu terbuka cek this out:
1.
Optimis pada diri sendiri dan sekitar
Optimis kepada diri sendiri itu penting
kawan, jika kita pasimis terhadap diri sendiri maka selamanya kalian akan
melakukan hal yang sama dan membuat otak kalian termainset bahwa kalian hanya
bisa melakukan hal itu saja tanpa pernah mencoba, ayo kita bongkar! Optimis pada
sekitar kita juga perlu kawan, salah satu yang membentuk diri kita adalah lingkungan
jika kita berada di lingkungan baik maka kecenderungan kita akan baik, begitu
pula sebaliknya. Jika lingkungan kita belum baik, mari kita perbaiki, batu yang
keras saja akan berlubang kalau terus menerus ditetesi oleh air yang ringan
secara kontinyu. Mari budayakan optimis pada diri dan sekitar.
2.
Tanggap pada orang lain
Tanggap terhadap orang lain itu perlu untuk
membentuk suatu hubungan baik dengan orang lain (care) karena suatu saat ketika
kita butuh bantuan tentunya dia akan membantu karena biasanya orang akan berbuat
baik pada saat orang itu baik kepadanya. Ini akan membuat kita terbuka
pikirannya dan bisa berbuat lebih baik lalu berujung semakin giat memperbaiki
diri.
3.
Mendekatkan diri pada Sang Kuasa
Nah ini nih yang paling penting
sebagaimanapun kita berusaha ketika sang Kuasa tidak menghendaki maka selamanya
tidak akan terwujud. Logika sederhananya sepert ini ketika kita dekat dengan
sesorang maka akan lebih cepat membantunya dari pada membantu orang yang jarang
berinteraksi. Ya gak? Sama halnya dengan yang Maha Kuasa. Semakin kita dekat
dengan Pencipta maka keikhlasan kita bertambah dan cenderung kearah yang lebih
baik.
4.
Sering berdiskusi
Diskusi itu penting! Disinilah kita saling
tukar pikiran apa yang ada didiri kita kita bagikan pada orang lain dan sebaliknya,
terkadang solusi itu muncul saat kita berdiskusi dengan cara yang tak terduga,
dan diskusi akan menambah relasi dan kedekatan kita, bahkan diskusi adalah cara
semua orang dalam menyelesaikan maslah, persidangan itu sebenarnya sedang
berdiskusi hanya menggunakan aturan tertentu. Mari berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah rumit ataupun ringan jalani dengn senyuman.
5.
Positif thingking
Positif thingking dalam setiap masalah akan
menyelesaikan masalah meskipun kompleks namun ketika kita selalu berpikiran
negatif maka masalah yang ringan akan berubah menjadi masalah yang rumit. Jangan
asal tuduh atau berspekulasi tentang masalah yang belum jelas dan belum ada
bukti, tanyakan dulu pada pelaku dan saksi baru kita berpikir positif akan
segala kemungkinan namun ketika mento baru kita tanyakan apa yang sebenarnya
terjadi secara rinci dan detai, karena sekali kita menuduh orang maka saat itu
juga kepercayaan dia kepada kita luluh lantah tak berbekas, ayo positif
thingking!.
6.
Menerima kritik
Orang itu harus bisa menerima kritikan agar
dia tau dimana letak kesalahan, dan bisa memperbaikinya jika orang hanya mau
dipuji maka selamanya pemikirannya tidak akan terbuka dia hanya semakin terlena
dengan kebobrokan dirinya dan semakin mendewakan dirinya. Menerima kritik bisa
membuat pikira kita menyadari kesalahan, karena konsep dari diri adalah
perbaikan. Karena manusia tempatnya khilaf, salah, dan lupa.
7.
Fokus
Fokuslah terhadap apa akar masalah yang
sedang dihadapi jangan sampai kita memecahkan masalah dengan masalah baru
ataupun dengan masalah yang lebih rumit. Selesaikan dulu satu masalah baru
selesaikan yang lain karena tahap demi tahap akan membangun proses kedewasaan
kita. Semakin dewasa kita akan semakin fokus dan semakin cepat pula kita
menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi. Fokus adalah salah satu
kartu As dalam menyelesaikan sebuah problematika.
Siapapun kita apapun kita tidak akan jauh dengan yang
namanya masalah, hanya saja bagaimana kita menyelesaikan masalah itulah yang
membedakan setiap manusia, kita akan menghadapi ataukah menghindar itu adalah
pilihan kita tergantung bagaimana menghadapinya. Bukan hanya bualan belaka
masalah memang harus sesegera mungkin diselesaikan.
Salam hangat dari pojok kamar –ISH-
Dari Abu Hurairah RA dia berkata : Rosulullah SAW bersabda :
“ merupkan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya.” (Hadist Hasan riwayat Tarmidzi dan lainnya).
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Apa yang kalian dapatkan sesuai dengan kadar lelahmu, apa
yang kalian lakukan semata-mata hanya untuk membuktikan keberadaan dan
eksistensi kita sebagai manusia yang juga ingin dianggap manusia oleh manusia
maupun penciptanya. –Anonim-
Mahasiswa, kenapa bernama mahasiswa? Padahal yang
menggunakan kata “maha” itu biasanya penciptadan yang diagungkan, dan perlu
kita ketahui di negara lain mahasiswa dengan siswa sama saja tidak berbeda,
mengapa demikian? Mungkin karena masa lalu bangsa ini yang begitu kelam dan
hanya sebagian orang saja yang bisa menikmati bangku kuliah *rayap hanya
sedikit dari sekian banyaknya warga Indonesia yang dicerahkan. Dan mungkin
karena peristiwa 1998 juga kita diberikan sebuah amanat besar yakni tentang
fungsi kita sebagai mahasiswa.
Menurut Ridarmin S.Kom, M.Kom, tiga fungsi mahasiswa antara
lain :
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
Apa itu penyampai kebenaran? Yakni penyampaian berita yang
sebenarnya kepada masyarakat Indonesia tentang isue yang sedang berkembang,
sebagai mahasiswa tidak seharusnya kita berdiam diri melihat fenomena ganjil
yang ada di masyarakat.
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
Mahasiswa adalah agen perubahan, perubahan apa? Perubahan ke
arah yang lebih baik lagi sudah sepatutnya mahasiswa menjadi pioner bangsa
untung merubah persepsi masyarakat tentang pemikiran yang maju dan berkembang
dan keluar dari kotak yang mengurung masyarakat negeri ini dengan kegelapan
yang telah lama membelenggu.
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa adalah masa depan negeri ini, mahasiswa adalah
penerus tonggak kepemipinan di negeri ini, mahasiswa adalah orang yang akan
dipercaya menahkodai bangsa ini untuk mengarungi sebuah kompetisi dan perubahan
zaman sehingga bangsa ini bisa diperhitungkan di dunia Internasional.
Setelah kita sedikit mengungkap takbir trntang mahasiswa
mari kita bahas mahasiswa dan spesiesnya, apa saja spesies mahasiswa?
1.
Mahasiswa kupu-kupu
Mahasiswa kupu-kupu atau kita sering sebut
sebagai kuliah pulang kuliah pulang mahasiswa yang kerjanya kuliah trus pulang
waktu banyak dilakukan di dalam kost atau rumah, ini juga banyak jenisnya lagi,
ada yang kuliah pulang karena ingin belajar di rumah dan mereview tugas kampus,
ada mahasiswa jenis ini pulang untuk bisa nongkrong bareng teman-teman
jalan-jalan ke mall (kalau yang ini jangan ditiru), atau mungkin dia masih
dalam lindungan orang tua (red: anak manja), atau karena dia mengidap suatu
penyakit tertentu. Yang jelas mahasiswa jenis ini mungkin paling banyak, dan
perkembangbiakannya semakin menjadi-jadi karena keputusan pemerintah tentang
pendidikan perguruan tinggi menggunakan sistem SKS dan juga sistem blok. Mungkin
salah satu spesies mahasiswa yang paling banyak peminatnya.
2.
Mahasiswa kura-kura
Mahasiswa kura-kura sering kita sebut
kuliah rapat kuliah rapat, mahasiswa jenis ini berbeda dengan mahasiswa
kupu-kupu karena kebanyakan mahasiswa jenis ini melakukan aktifitasnya di dalam
kampus, kadang dia yang perltama kali membuka pintu gerbang kampus dan dia pula
yang menutup pintu kampus, mereka mengabdikan dirinya untuk mahasiswa
lainterkadang dirinya sendiri tidak terurus(ngenes), ada jenisnya juga nih, ada
yang dengan tulus hati mengabdi tanpa pamrih, dan yang aktif karena mencari
ketenaran dan eksistensi, ada juga yang karena ikut teman. Mahsiswa ini yang
paling mengerti tentang trilogi mahasiswa. Biasanya mahasiswa spesies ini
disebut aktivis. Harusnya mahasiswa ini adalah mahasiswa yang paling dilindungi
karena mahasiswa ini hampir punah karena keputusan pemerintah tentang
pendidikan perguruan tinggi menggunakan sistem SKS dan juga sistem blok. Dan mahasiswa
ini yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak masuk akal dan
menyosialisaikan kebijakan pemerintah yang pro dengan rakyat.
3.
Mahasiswa kuja-kuja
Mahasiswa kuja-kuja sering kita sebut sebagai
kuliah kerja kuliah kerja, mahasiswa ini sebenarnya sama dengan kura-kura hanya
saja dia mengabdi untuk keberlangsungan hidupnya di kampus dia biasanya
membiayai kuliahnya sendiri dengan keringatnya #hebat, banayak yang salah paham
dengan mahasiswa spesies ini kerena dia jarang kelihatan di kampus, namun
justru mahasiswa ini yang paling hebat karena mampu membiayai hidupnya sendiri.
Ada jenisnya juga mahasiswa ini biasanya mahasiswa yan tidak mampu, dan
mahasiswa yang orang taunya sudah mapan tapi ingin membiayai sendiri kuliahnya (rekomemded
buat calon suami atau istri), mahasiswa ini terbilang spesies yang paling
langka namun pasti ada di setiap eranya.
Hidup ini adalah suatu pilihan mahasiswa jenis apapun kalian
yang jelas nantinya kalian sebagai pioner bangsa yang akan membuat bangsa ini
bersinar. Karena banyak hal yang harus dilakukan selain berdiam diri, manusia
akan diakui eksistensinya ketika bermanfaat untuk orang lain bukan hanya
dirinya sendiri. Teruslah berkarya untuk Indonesia tercinta!
“Menurut kuantum benda ketika berada diam di atas sebuah meja
tidak 100% diatas meja bisa jadi ada 0,00001% kemunginan benda itu berada di
bawah meja.” Dr. Muhamad Nur, DEA.
“lumpur yang sering kita anggap sebagai kotoran dan pengganggu oleh kita ketika ada di tangan perajin
keramik bisa menjadi tembikar yang sangat inidah. Apa lagi kalau manusia yang
tidak kotor dan mengganggu maka akan begitu luar biasa kalau kita bisa
mengolahnya” perntayaan yang luar biasa dari pria dengan pangkat dekan di FSM
Universitas Diponegoro yakni Dr. Muhammad Nur, DEA.
Sebuah motivasi yang
sangat luar biasa ditengah-tengah kuliah beliau mengucapkan kalimat itu dengan
sangat meyakinkan hampir seluruh mahasiswa tersentak, pernyataan ajaib itu
begitu aneh seolah-olah hanya candaan ringan, namun ternyata itu adalah
kenyataan, apakah dukun itu benar adanya? Apakah pesulap itu bukan trik? Ataukah
serang penyihir itu nyata? Dan apakah mereka semua belajar kuantum? Itu lah
kata-kata yang mendadak terlintas di otakku yang kecil ini? Saya menganggap itu
adalah suatu misteri yang harus dipecahkan. Dan setelah searcing di mbah google
ternyata kuantum memang amazing, dan banyak juga artikel yang menghubungkannya
dengan alquran seperti “Hal ini
diterima secara universal meskipun sangat pelik untuk dimengerti, kecepatan
cahaya adalah tetap untuk semua pemantau / pengamat tanpa tergantung dari
kecepatan dan arah (pengamat itu). Einstein menerangkan bahwa ketika sebuah
benda bertambah kecepatan nya, mendekati kecepatan cahaya, panjang fisiknya
berkurang, dan massanya bertambah. Jadi kita mendapatkan sebuah benda hitam
(black hole)
memiliki
massa tak terbatas namun tanpa ukuran. Ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, waktu menjadi melambat
namun kecepatan cahaya tetap konstan. Jadi jika dia bergerak pada
185,999 mil/detik, cahaya masih bergerak mendahului dia pada kecepatan
186,000 mil/detik. Dia tidak akan “memecahkan batas
(kecepatan)
cahaya”, tak seorangpun dapat mendekati nya. Namun jika sekiranya dia mencapai kecepatan
cahaya, waktu berhenti sama sekali (baginya).”
Setiap benda akan mengalami kecenderungan tertentu, jika
benda itu diam maka selamanya akan terus diam dan jika benda itu bergerak maka
kecenderungan benda itu akan bergerak. Itu semua adalah anggapan klasik tentang
suatu benda dulu ini adalah salah satu teori yang sangat luar biasa dan pada
saat Zamannya menjadi kebanggaan menemukan teori itu, sekarang semua berubah
ketika ilmu kuantum mulai menggerogoti bumi ini, ilmu yang luar biasa karena
bisa menjelaskan hal-hal yang sangat kecil dan sederhana yang sifatnya mikro,
sedangkan beberapa ilmu klasik yang hanya bisa melihat makro mulai tidak
digunakan hanya untuk pendidikan saja dari jenjang dasar sampai tinggi sebagai
ilmu dasar.
Ketika kita bicara kuantum tak melulu soal relativitas
Einstein karena kuantum tidak hanya sesempit postulat Einstein karena kuantum
itu mengungkap tabir yang belum kita ketahui sebelumnya, cara berpikir modern
itulah cara berpikir kuantum. Relativitas hanya sebagian dari kuantum dan
relativitas juga belum benar-benar kebenarannya karena belum ada suatu percobaan
pun yang bisa dengan tepat membuktikan teori tersebut. Dan perlu diingat dia dianugerahi penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek foto
elektrik dan “pengabdiannya bagi fisika teoritis “ jadi bukan karena teori
relativitasnya. Banyak yang beranggapan keliru soal itu semua. Bukan berarti
saya tidak menyukai relativitas hanya saja perlu diluruskan kembali terkait hal
itu.
Karena bagi
saya pribadi kehidupan adalah kuantum, tidak ada yang pasti kecuali
kehendak-Nya. Selain itu semuanya masih mungkin dan masih bisa kita usahakan. “orang
itu akan mendapatkan sesuai dengan kadar lelahnya, berapa kali ia terjatuh dan
bangkit disitu lah kita diuji apakah kita benar-benar layak mendapatkan atau
tidak.” Dan balasan tidak selalu datang saat itu bisa jadi balasan itu disaat
yang paling kita butuhkan, jangan pernah mengeluh untuk suatu yang telah kita
kerjakan dalam hidup selalu ada ujian kalau tidak ada kita tidak bisa mengukur
kemampuan kita dan dijamin hidup ini tidak akan seru ketika tidak ada ujian. Apapun
ujiannya hadapi, nikmati, petik hikmahnya.
Hidup tidak
akan kembali setelah kita meninggalkan dunia ini jadi manfaatkan hidupmu yang
sangat singkat ini jangan sia-siakan hidupmu yang hanya mempunyai satu nyawa,
tidak ada nyawa pinjaman atau pun nyawa cadangan. Masalah tidak akan selesai
ketika kita hanya meratapi tanpa berusaha, hidup akan terus berjalan jadi kita
harus maju kedepan tanpa ada sesal di dada.
Motivasi tidak
akan mempan ketika kita hanya mendengarkan, membacanya tanpa bergerak, kapan kita
bergerak? Ya sekarang bergerak jangan dengarkan pendapat orang yang hanya akan
menjatuhkan mu, ketika kamu benar maju menembus batas, membuka kotak-kotak yang
ada didepan, hancurkan segala pikiran negatif. Ingat! Setiap orang diciptakan
sama dari tanah, tidak ada yang dari emas, perak, tembaga, kotoran, air atau pun
api. Semuanya punya keahlian masing masing dan usahanya saja yang berbeda,
hanya itu saja yang membedakannya.
Salam bangkit
dari pojok kamar ISH!!!
Kata pak ustadz “tinggalkan yang jelek ambil yang baik”,
awas jangan disalah artikan karena berbahaya. Sesuai dengan pembuka maka kita
akan membahas tentang TREN *jreng jreng
Tren, suatu kata yang mungkin dalam kamus besar bahasa
Indonesia itu tidak ada tapi hampir semua warga negara Indonesia mengetahui
artinya *paling spesifik kaula muda yang suka dengan bahasa yang menurutnya
#gaul. Tren sangat digemeri anak muda terkadang orang-orang tua pun ikut-ikutan
supaya tidak dibilang ketinggalan jaman, bahasa kerennya jadul lah berasal dari
kata jaman dulu *itu sih mungkin Cuma alibi mereka saja karena mungkin masa
mudanya gak bahagia #ups atau merasa masa mudanya terlalu panjang jadi ya
#ahsudahlah.
Tren sendiri bisa diartikan sebagai mode, kecenderungan,
tendensi, gaya, kecondongan, modern jika di Indonesiakan maka akan menjadi
trendi. Jadi ketika orang menginginkan tren maka orang tersebut bisa dikatakan
mengikuti jaman ya kurang lebih seperti itu, bisa jadi bahasa gampangnya
memodernkan diri #nah!. Dan kebanyakan masyarakat Indonesia latah atau selalu
meniru apa yang sedang menjadi tren.
Setelah saya bertapa selama 2 abad di gua hiro, dan
mengamati dari kejauhan dengan menggunakan tropong bintang dipadu dengan mikroskop
elektron #halah maka dengan ini saya bisa mendapat secuil kesimpulan bahwa
warga negara Indonesia yang tercinta ini ternyata warganya sangat dipengaruhi
oleh tren. Negara ini terlalu gampang
dipengaruhi oleh suatu tren yang sedang poluler, tidak butuh waktu yang lama
untuk mempopulerkan suatu tren bisa hanya dengan hitungan hari seluruh warga Indonesia tahu tren yang
sedang populer menurut survei itu, 8 dari 10 orang Indonesia mengunjungi situs media sosial setiap hari. Sementara masyarakat Argentina, Russia, dan Afrika Selatan juga menggunakan media sosial itu. Mungkin karena itu masyarakat Indonesia sangat
dipengaruhi oleh tren, melalui media sosial tren bisa berkembang begitu pesat. Selain
itu juga situs seperti Youtube sangat sering ditonton juga alhasil seperti
inilah keadaan bangsa kita ini.
Percaya tidak bahwa tren itu mampu mengubah pola pikir dan
identitas suatu bangsa? Sekarang akan saya share kenapa begitu gampangnya
negara ini menerima suatu tren. Cekidot...
1 . terlalu ramah/ welcome
Tidak salah jika negara ini begitu ramah terhadap suatu budaya yang masuk
karena sudah dari zaman dahulu kala negara ini sangat menghargai budaya yang
akan masuk dari awalnya bangsa ini menganut animisme dan dinamisme, lalu
di serang hindu dan budha, setelah itu berganti lagi menjadi islam sebelum
penjajah datang. Dan ketika penjajah mulai datang kristen pun masuk meskipun
belum bisa dominan. Ini menandakan bangsa ini sangat ramah terhadap ajaran
baru, ini yang akan menjadi riskan karena alih-alih mendapat pelajaran berharga
dari bangsa lain justru tren yang tidak sesuai dengan ajaran kebenaran dan
paham yang dianut justru menimbulkan kehancuran ya bisa dilihat sendiri.
2. suka ikut-ikutan/latah
Latah, kata yang cukup pantas untuk bangsa ini ,kenapa? Ya karena begitu cepat
tren yang berkembang di lingkungan namun tidak diimbangi denagn pemahaman
tentang apa yang tren itu bawa, contoh sederhana akhir-akhir ini di dunia
begitu populer tarian dari negeri korea oleh boyband dan girlband indonesia
ikut ikutan bikin, trus ada tarian gangnam style yang begitu populer akhirnya
di Indonesia juga kembali populer dan banyak orang yang menirukannya, setelah
itu herlem shake juga mempunyai sindrom sama dengan gangnam style ya statusnya hampir
sama, lalu ada lagi demam goyang caisar yang sekarang sedang hangat-hangatnya
bahkan dilakukan setiap hari, memang ten sudah mulai sinting!.
3. ingin dilihat modern.
Terlihat modern, mungkin hampir setiap orang mendambakan bahwa dirinya itu
modern dan bisa menyesuaikan jaman, hanya sebagian orang saja yang anti
mainstreamdan tidak terbawa arus, tapi mereka sering kena sindir oleh oarang
yang merasa sudah modern, ya memang menyesuaikan jaman itu perlu hanya saja
perlu diteliti apakah perubahan itu perlu saat indentitas diri itu ditanggalkan
#thinkagain, mending dikira kuper dari pada mainstream dan sok modern dengan meniggalkan prinsipnya
di peti yang hampa udara #hambar bro...
4. Tidak mengenal identitas bangsanya sendiri
Tidak mengenal
bangsanya sendiri itu salah satunya kenapa tren yang berkembang saat ini tidak
sesuai dengan kaidah ketimuran dan lebih mengedepankan gengsi dan modernisasi
yang kebabblasan sehingga tidak mengenal lagi bangsanya, dan jati dirinya.
#kasihan #miris, kalaupun mereka sadar bahwa itu tidak sesuai dengan kaidah
ketimuran mereka tak akan berhenti karena sebenarnya mereka tidak mengenal
siapa dirinya sendiri dan mereka selalu berdalih “ini adalah HAM”. Dan ini
masalah yang sangat kompleks perlu adanya pemupukan tentang kesadaran akan
identitas yang sebenarnya yang harus dimiliki oleh bang sa tercinta ini.
Waspadai setiap ajaran dan tren yang masuk dalam lingkungan
kita karena tak semua tren yang masuk itu baik, dan tak semuanya tren yang
masuk juga buruk, jadi tetap harus bisa memilah dan memilih apa yang sesuai dan
apa yang tidak sesuai sesuai dengan kaliamt awalan kita “ambil yang bagus
tinggalkan yang jelek”. Kerena kelatahan bangsa ini bisa menimbulkan boroknya
mental bangsa. Miris sekali ketika kita menonton televisi kita melihat para
pemuda di usia emas malah asik nonton konser, siang-siang kita disajikan FTV
yang initinya percintaan yang hampir mirip semua ceritanya, malam hari kita
disajikan tontonan penuh dengan tertawa tidak jelas tontonan itu semua membuat
otak kita tumpul dan tak dapat berkembang sehingga dengan gampangnya bangsa
lain merampas segalanya dari hidup kita, analisis saya menyatakan bahwa bangsa
ini sedang dirusak oleh orang lain dan sebagian orang kita sendiri menggrogoti
juga. Naas sekali nasib bangsa ini.
Istilah kata bangsa ini adalah elang yang sedang tertidur
panjang dan menunggu saatnya dibangunkan dan bisa terbang dengan sangat tinggi
meninggalkan bangsa lain. Maka dari itu malai dari sekarang mari generasi muda
tunjukan keberanianmu untuk berpikir berbeda dengan orang lain dan menembus
sekat-sekat kebodohan dan kita bangkit dan berjuang membrantas tren negatif di
negeri ini supaya membangunkan sang elang yang tertidur.