Archive for 2013
Mamandang indah embun pagi
Dibarengi gemercik air pemecah kesunyian pembuka hari
Akankah titipan sayap itu masih untukmu
Dengan bulu sayap yang terurai indah mempesona
Menyibak setiap hati yang pilu
Beraraikan oleh hujan pasca hari sendu itu
Sendu merdu menerangi hati nan suci
Membisikan hal indah tentang kita, tentang cinta
Meski diri ini tergelitik oleh senyum itu
Senyuman senja kala hari berakhir
Kala sang mentari turun dari singgasananya
Kala rembulan naik tahta
Dan senja menggoreskan warna tiap perpisahannya
Hai angin
Bisikan berita bahagia ini pada yang disana
Hai merpati
Tunjukan surat dariku untuknya
Agar dia tau aura pelangi ini milikku untuknya
Agar dia menyadari pagi ini dan sore ini untuk melukis awan
Hai awan
Bisakah kau teduhi harinya
Membangun istana di atas sana bersama burung-burung putih
Hai pelangi
Lukislah hari indah ini untuknya meski hari ini saja
Biarkan dia melihat awan terlukis oleh warnamu
Seperti awan yang bersih
Seperti awan yang tinggi
Seperti awan yang lebut
Seperti awan yang selalu menemani hari
Dan seperti awan yang bebas
Dan seperti awan yang tenang
Ku lukis awan itu sebagai harapan
Ku lukis awan itu sebagai penyampai pesan
Dan ku ingin awan itu seperti penyambung perasaan
-ISH-
di tepi hari yang tenang
Berikan aku 10 orang tua maka
akan ku cabut mahameru sampai akar-akannya, beriakn aku 10 orang pemuda maka
akan ku guncangkan dunia -Ir.Soekarno -
Indonesia, sebuah negeri yang
sangat kaya akan segala sumberdaya sampai-sampai banyak negara yang iri dan sangan
menginginkan segala kekayaan di negerinya burung garuda ini, jika kita tinjau
dari aspek sejarah maka kita akan melihat banyak sekali bangsa yang mengingikan
seluruh bagian dan organ dari negeri ini dari sumberdaya alam sampai sumber
daya manusia. Contoh saja negara pertama yang menjajah negara ini adalah
Portugis negara semenanjung ini menjelajahi negeri ini denagn dalih
menginginkan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan negaranya sekitar abad 15.
Negara berikutnya yakni Inggris salah satu negara yang mempunyai banyak negara
jajahan termasuk negara tetangga kita Malaysia hingga tahun 1950an. Dan negara
terkenyang yang mengganyang ibu pertiwi yakni belanda. Negara ini berhasil
memperbudak bangsa ini sampai hampir lebih dari 3,5 abad, bayangkan betapa lamanya
negara ini berdiri dibalik ketiak negeri kincir angin ini. Itulah kenapa
mungkin mentalitas bangsa ini belum benar-benar sembuh meskipun telah merdeka
selama 68 tahun dibuktikan negara ini masih menjadi negara pengekspor tenaga
kerja, lebih spesifiknya pembantu rumah tangga. Lalu ada negara terakhir yang
mengaku-aku sebagai kerabat dekat namun pada akhirnya juga kembali menindas
bangsa ini. Maskipun relatif singkat namun penjajahan ini berasa begitu dalam.
Hanya seumur jagung tapi begitu terasa begitu menyakitkan. Dan bangsa ini telah
jengah untuk kembali dijajah.
Saat semua semakin terpuruk
dengan keadaan maka siapa yang tampil untuk membangun sebuah bangsa? Siapakah
yang memeberikan solusi akan permasalahan bangsa yang sedang runyam dan sedang
tak menentu? Siapa yang bisa mengangkat derajat para manusia yang ada di dalam
suatu bangsa sehingga moralnya bisa naik dan ikut berjuang? Dan siapa yang bisa
membuat ibu pertiwi kembali tersenyum meski telah habis digerogoti? Jawabannya
adalah PEMUDA!! Pemuda selalu memberikan solusi bagi setiap masalah yang
dihadapi oleh bangsa ini, bagaimanapun bangsa ini telah berhutang banyak hal
dari pemudanya, kita korek lagi sejarah telah membuktikan betapa dasyatnya
pemuda bangsa ini, dan jika ditelusuri pemuda mempunyai suklus mencengagkan 20
tahunan yang pertama pada tahun 1908 yakni pemuda Indonesia membentuk
perkumpulan pelajar yang disebut Boedi Oetomo ini menjadi awal kebangkitan
sekolah-sekolah untuk rakyat Indonesia yang sebelumnya hanya diperuntukan untuk
para anak bangsawan saja, meskipun tahun sebelumnya sudah ada Muhammadiyah
namun sejarah mencatat Boedi Oetomo yang memulainya, lalu 20 tahun berikutnya
ada peristiwa yang sangat menggemparkan rakyat Indonesia saat itu karena pemuda
dari setiap daerah berkumpul berhimpun dalam satu barisan mengucapkan sumpah
yang disebut “sumpah pemuda” inilah kali pertama lagu kebangsaan
diperdengungkan di bumi ini di saksikan oleh para pemuda dengan semangat
menggelora untuk membela negara meskipun dengan tekanan penjajah yang begitu
nyata dan begitu terlihat. Selang 20 tahun berikutnya adalah peristiwa yang
paling bersejarah dari negerinya ibu pertiwi ini yakni kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945, siapa yang tidak ingat akan peran-peran dari
pemuda saat itu yakni menculik Soekarno dan Hatta ke rengasdenklok agar
dipercepat pembacaan proklamasi saat itu golongan tua masih menunggu, bayangkan
saja ketika pemuda saat itu tidak sigap untuk menyegerakan hal itu maka ntah
kapan bangsa ini merdeka dan berdaulat. Meskipun saat itu hampir gagal namun
akhirnya bangsa ini bersuka cita oleh pemuda yang dapat menyatuka bangsa ini
melalui aksi nyata, mungkin saat itu adalah hal paling heroik yang bisa
dilakukan. Itu adalah pergolakan pemuda sebelum kemerdekaan.
Lalu apa saja yang dilakukan
pemuda pasca kemerdekaan? Ternyata tidak kalah mencengangkannya yakni pada
tahun 1965 bangsa ini dibuat takjub lagi karena para pemuda berhasil
menggulingkan presiden yang sedang berkuasa karena dinilai saat itu presiden
sudah banyak menyimpang dengan membubarkan DPR lalu mengubah nya menjadi sistem
Presidensil, dan yang paling tampak adalah membiarkan PKI membantai para
Jendral di Negeri ini. Dan para pemuda ini berhasil menjungkilkan presiden
meskipun masih dalam kontrofersi akibat adanya surat supersemar yang ntah apa
isinya dan maksudnya masih dalam teka-teki, sekaligus juga berakhirnya era orde
lama dan munculnya orde baru. Berselang 20 berikutnya pergantian presiden
ternyata tidak menurunkan semangat para pemuda untuk mengritisi sebuah ketidakadilan,
yakni pengkerdilan fngsi mahasiswadan organsasi intra kampus melewatisa-masa
yan sulit seaka dikendalikan oleh kampus dan pemerintah,dan media
dibungkam, mahasiswa mulai maembentuk
organisasi intra kampus, di tahun ini muncul beberapa organisasi ekstra kampus
yang mungkin masih ada hingga sekarang. Pada tahun 1980 Aksi-aksi mereka
diwadahi oleh organisasi ektra kampus karena di nilai pergerakan di dalam
kampus sudah tidak aman lagi akibat pengkerdilan peran organisasi mahasiswa,
meskipun tidak mengubah banyak di tahun-tahun ini, yang jelas pada masa ini
adalah awal dari pergerakan mahasiswa ekstra kampus. Lalu kembali 20 tahun
berselang sejak kejadian itu rakyat Indonesia dibuat takjub oleh pergerakan
mahasiswa tepatnya di tahun 1998, kejadian paling bersejarah sepanjang
pergolakan mahasiswa, para mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR dengan aksi
besar-besaran dibantu oleh rakyat Indonesia yang mulai jengah dengan
pemerintahan orde baru pada saat itu yang sedang mengalami keterpurukan seperti
krisis moneter dan stabilitas nasional yang tidak terkendali. Puncaknya
presiden yang sedang menjabat kala itu berhasil di gulingkan dari tahtanya yang
kurang lebih didudukinya selama 32 tahun. Dan rakyat saat itu sangat
mempercayai mahasiswa adalah agen of change yang dinilai telah berhasil
menyuarakan jeritan rakyat-rakyat tertindas, pada era itu juga peran media
dikerdilkan, banyak orang hilang yang entah kemana sampai sekarang tidak tahu
keberadaannya. Sekali lagi pemuda telah membuktika bahwa pemuda itu bisa
diandalkan.
Pasca penggulingan orde baru
digantikan dengan masa revormasi. Pada masa ini presiden berganti dengan lebih
sering dan dibuat aturan maksimal 2 kali periode menjabat untuk mencegah
dominasi keluarga tertentu dan penyimpangan yang terjadi di masa lampau. Masa
sekarang ini akankah terjadi sebuah gebrakan baru para pemuda? Akankah siklus
pergerakan pemuda dilanjutkan?, ketika kita menengok keadaan pemuda sekarang,
sangat variatif kita tidak bisa mengkalaim bahwa semua pemuda sekarang hebat ataupun
semua pemuda kita lemah. Yang jelas ketika saat sekarang kita seolah dijajah
namun tidak dalam penjajahan langsung yakni melalui propaganda media, melalui
hal yang sebenarnya tidak lazim menjadi lazim, dan kita dibuat bodoh oleh
tontonan yang membuat kita malas, pagi siang sore malam kita dibuat tertawa ,
acara televisipun mulai tidak jelas, jaringan internet dimasuki hal-hal yang
kurang bermanfaat, bukan hanya itu hampir disetiap aspek kahidupan kita masih
bergantung pada belas asih bangsa lain. Yang mana kita dibuat mandul. Dari
bidang ekonomi kita dijajah dengan utang yang berkelanjutan sampai cucu dan
cicit pasar dari asing banyak menjamur di negeri ini, kebudayaan timur yang
mulai bergeser menjadi kebudayaan barat, sumberdaya kita dieksplorasi sedemikian
rupa rakyat ini hanya bisa menonton para orang asing itu mengambil sumberdaya
bangsa ini, dikeruk sampai habis, dan kita tidak merasa bahwa sedang dijajah,
dan yang paling mengenaskan adalah yang kita sebut sebagai pahlawan devisa
negara. Yang perlu kita ketahui bersama adalah pembantu rumah tangga menjadi
kaum mayoritas yang mengisi devisa negara itu. Sekarang apa bedanya merdeka
atau tidak? Kita masih menjadi babu bangsa lain, bangsa ini mempunyai
kedaulatan yang semu, kedaulatan seperti bayangan benda di air yang keruh,
buram semua.
Lalu apa peran pemuda saat ini?
Melihat beberapa contoh tersebut masihkah pemuda sekarang kembali kepada
kondratnya sebagai barisa terdepan mengubah nasib bangsa ini menuju lebih baik?
Semua jawabannya ada pada diri pemuda masing-masing. Ide kongkrit yang akan
membangun bangsa ini adalah bangunkan pemuda! Sadarkan pemuda bahwa perjuangan
tidak akan berakhir sebelum mereka menutup mata. Yang paling penting adalah
jangan mau kita sebagai pemuda kembali menjadi budak bangsa asing, jangan mau
kita kembali dibodohi dengan imingan harta dan menggadaikan negeri ini. Rebut
kembali kedaulatan dan martabat bangsa. Ubah pola pikir kita bahwa hidup itu
bukan jadi pegawai namun kita harus bisa mengatur, kapan negara ini berkembang
jika setiap pemuda hanya mempunyai target sebagai pegawai, tanamkan dalam diri
bahwa harus menjadi bos! Kita anti menjadi budak!. Budayakan diskusi membangun
negeri.
Buktikan bahwa pemuda Indonesia
itu masih ada, pemuda Indonesia masih bisa membangun negeri ini, membanggakan
ibu pertiwi, kita bangunkan kembali macan yang telah lama tertidur, dan kita
gemaprkan dunia dengan aksi nyata, aksi yang bukan sekedar gagasan tulisan atau
hanya omongan tanpa tindakan.
Dari ISH dipojok kamar.
Kejarlah mimpimu hingga akhir hayatmu -Anonim-
Belajarlah sampai negeri china –Anonim-
Ibu sering bilang bahawa belajarlah nak, supaya engkau
nantinya menjadi orang sukses, kata-kata motivasi ini terus membahana ketika
raga ini mengalami putus asa terhadap gempuran akademik, namun kata magic itu
bukan hanya kata biasa, sihirnya mampu membangunkan semangat yang tadinya telah
runtuh dan berkeping-keping karena suara itu mendengung begitu syahdu, begitu
penuh arti dan mengandung cinta ibu pada anaknya. Luar biasa.
Minggu-minggu ini mungkin banyak sekolah yang mengadakan UTS
atau Ujian Tengah Semester, bagi seorang mahasiswa inilah pembuktian hasil
belajarnya selama setengah semester, apakah ada materi yang membekas ataukah
hanya materi yang lewat berganti, dan hasilnya #ahsudahlah tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata sederhana, mungkin dengan kata-kata yang kompleks
#apasih. Ya beberapa mahasiswa memang santai saja menghadapi UTS ini bagi
mereka UTS adalah hal yang biasa karena menganggap hidup tiap hari juga adalah
ujian #asek. Namun tidak sedikit yang mendadak cemas, khawatir, bingung, dan
ribet sendiri seperti ada pejabat yang mendatangi rumahnya namun belum ada
hidangan yang akan disajikan. Dan yang lebih ekstream ada beberapa mahasiswa
yang tidak tahu bahwa hari itu ada UTS #etdah. Mahasiswa jenis ini ada 2
kemungkinan yang pertama memang tidak peduli dan yang kedua saking menikmati
kuliahnya sampai lupa segalanya khusus kemungkinan kedua adalah mahasiswa
spesies langka yang harus dilindungi #nah.
Mari kita deskripsikan beberapa mahasiswa yang mempunyai tugas
masing-masing dalam menghadapi UTS
Pertama, mahasiswa sebagai produsen sumber sitasi atau
landasan teori, dia dalah mahasiswa yang rajin mencatat pada saat kuliah,
biasanya duduk di barisan paling depan atau minimal tengah, hampir tidak pernah
duduk dipaling belakang, mahasiswa ini yang akan dipinjam bukunya entah untuk
di salin atau yang paling sering difotokopi entah beberapa eksemplar banyaknya.
Mahasiswa ini juga terkadang kehilangan bukunya saat sebelum UTS atau UAS, dan
datang dengan sendirinya bukunya karena dipinjam tidak pamit. Dan saat ujian
berlangsung maka dia akan menjadi poros untuk jawaban, sungguh kasihan
mahasiswa ini telah banyak dieksploitasi orang banyak, kasihani dia ya Allah. Ampuni
segala dosanya aamiin.
Yang kedua, mahasiswa jenis konsumen yakni biasanya
mahasiswa ini kuliah jarang berangkat, atau kalau tidak berangkat tapi malas untuk
mencatat, sering tidur di kelas, biasanya duduk di paling belakang maksimal dia
duduk di bangku tengah, dan hampir mendekati kemustahilan mahasiswa ini untuk
duduk di barisan paling depan. Mahasiswa ini juga yang menyebabkan kelas
menjadi kurang kondusif #sial. Mahasiswa yang suka pinjem catetan karena malas
mencatat biasanya Cuma fotokopi belajarnya lewat fotokopian itu dan belajar
buat ujian menggunakan SKS atau sistem kebut semalam. Terkadang mahasiswa jenis
ini adalah salah satu tokoh yang patut dicurigai sebagai peminjam tanpa pamit
mahasiswa jenis pertama. Ya Allah tolong sadarkan dia....
Yang ketiga yakni mahasiswa yang sulit ditebak karena
perannya fleksibel terkadang dia bisa saja menjadi produsen terkadang menjadi
konsumen kerena inilah mahasiswa ini yang sering mengejutkan yang lain dengan
gembrakannya, bangku yang paling favorit yang dia biasa duduk adalah bangku
tengah, namun tidak menutup kemungkinan terdapat pada bangku belakang atau
depan. Kerena sifatnya inilah biasanya mahasiswa jenis ini adalah mahasiswa
yang menjadi penyeimbang dan membuat kelas terkendali. Karena itu mahasiswa ini
juga bisa memprediksi. Cuma tidak selamanya begitu.
Mahasiswa jenis manapun kalian yang jelas berusahalah UTS
kali ini jangan kau ukir dengan noda dan gadaikan nilaimu hanya untuk sekedar
mendapat nilai yang lebih baik, jangan gadaikan ideologimu hanya untuk
memperbaiki nilai, karena Allah maha melihat, Allah maha mendengar, mungkin
sekarang kita tidak ketahuan dalam mencontek atau kerjasama namun Allah pasti
tahu, dan kita tidak pernah tahu kedepannya bagaimana, jadi hargailah dirimu
dengan UTS dengan kemempuanmu sendiri, jujurlah pada dirimu sejauh mana kau
menguasai materi itu. Jujurlah akan keadaan karena seorang pengecut tidak
pernah mengakui kasalahanya, dan bukankah kita bukan pengecut?, dibalik semua
pelajaran pasti ada hikmahnya. Keep spirit and keep smile.
-ISH- di pojok kamar
hai saudaraku
apa kabarmu
aku berharap kau baik
sehingga kau bisa berjuang menegakan agama-Nya
sehingga kau bisa mengajak kebaikan
hai saudaraku
apakah kau lelah
apakah kau merasa bosan
apakah kau merasa yang kau kerjakan itu percuma
apakah kau masih bisa setia
bisakah kau kembali menyeru
hai saudaraku
apakah tempatmu terlalu empuk
atau kau merasa sangat nyaman
saudaraku, jangan kau menyerah
dan jangan terlalu merasa nyaman
hai saudaraku
ini seruan untuk kita semua
bukan untuk mu, ku, dia, mereka
tapi ini oleh kita untuk-Nya
hai saudaraku
apakah kau mau sebagai orang yang digantikan
saudaraku
berapa tetesan darah yang kau perjuangkan
berapa galon keringat yang kau habiskan
saudaraku ini bukanlah awal
saudaraku ini bukanlah akhir
ini adalah tentang perjuangan
ini bukan lagi tentang apa yang kau dapatkan
ini tentang apa yang bisa kau beri
hai saudaraku
jika kau leleh istirahatlah
jika kau merasa bimbang maka mundurlah
jika kau merasa putus asa mintalah petunjuk
hai saudaraku
aku tau kau ingin ini itu
aku tau kau sudah cukup menderita
tapi, apa hanya sampai sini
ayo berdiri saudaraku
hai saudaraku
mari kita mengangkat kepala kita
mari kita angkat lagi senjata kita
mari kita berjuang lagi
hingga syahid yang akan memisahkan kita
-ISH-
“ilmu itu butuh diikat agar tidak ‘berlarian’ ke sana ke mari. Cara mengikat ilmu yang paling tepat adalah dengan menuliskannya.” -Yeni Mulati dengan nama pena Afifah Afra-
Ada sebuah perkataan klasik
tentang sebuah ilmu, yakni orang yang semakin banyak ilmunya maka dia akan
semakin merendah seperti padi semakin berisi semakin merunduk namun apakah
kenyataannya demikian? Jawabannya pasti ya. Ada juga yang bilang gak juga temen
saya ada yang pinter tapi sombongnya minta ampun, nah! Ada apa dengan orang itu
perlu kita selidiki, beberapa faktornya antara lain:
1. Jauh
dari syukur
Biasanya anak
pintar itu kurang bersyukur dengan apa yang terdapat pada dirinya, dan
menggampangkan orang lain akhirnya menganggap orang lain lebih bodoh dari pada
dirinya.
2. Tidak
memahami benar-benar ilmu yang didapat
Kadang orang
tidak memahami secara benar-benar apa yang sedang dipelajari dan apa yang akan
dia terapkan dan kebanyakan pelajaran Indonesia yang dikejar itu angka, bukan
nilai yang di dapatkan dari ilmu yang di dapat, maka selamanya pelajar ini akan
mengejar pekerjaan bukan membuka pekerjaan.
3. Gampang
merasa puas
Musuh terbesar
sebuah ilmu adalah merasa puas maka setelah itu kesombongan akan muncul dan
orang itu merasa paling mengetahui apapun dan dibutakan oleh kesombongan itu
sendiri. Sombong adalah awal dari kekalahan.
Ketika kita bicara pendidikan
maka kita tidak bisa lepas dari yang namanya kualitas dan kuantitas pelajar,
atau orang terpelajarnya. Banyangkan saja ketika Hirosima dan Nagasaki di bom pemerintah
Jepang langsung menanyakan berapa jumlah
guru yang masih hidup, bukan pedagang, pejabat, dokter atau apa, karena guru
adalah elemen vital dalam rangka membangun sebuah negara. Banyak hal yang perlu
dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia. Dai atas sampai kebawah dan perlu
adanya kurikulum yang pasti tidak ada lagi perubahan yang nantinya menghambat
karena harus belajar ulang dengan sistem yang baru.
Tahukah kenapa di negara ini
belum ada peneliti yang dididik oleh negara ini yang mampu menemukan sebuah
trobosan atau menemukan teori baru yang menggebrak dunia Internasional? Kecuali
Habibie, itupun karena beliau belajar di Jerman. Bukan asli didikan warga
negara Indonesia yang sangat kita cintai ini. Setelah berdiskusi dengan
beberapa orang ternyata memang da sebuah kelemahan di sistem kita dididik yakni
dengan contoh saja matematika di negeri ini hanya tentang bagaimana menghitung
saja dari pendidikan dasar kita. Mungkin kalau sudah belajar di kampus baru
bisa menganalisis, namun terkadang mereka juga tidak tahu apa yang sedang di
kerjakan. Pendidikan ini memaksa kita untuk terus meningkatkan kuantitas tanpa
dibarengi dengan kualitas, berbeda di negara-negara Eropa yang sangat menjujung
tinggi kualitas dari yang dipelajari jadi mereka mempelajari ilmu itu secara
filosofis bukan secara perhitungan, dengan mempelajari ilmu secara filosofis
maka sifat-sifat dari sebuah ilmu akan kita ketahui, dan setelah kita
mengetahui sifatnya maka kita bisa melihat karakteristiknya dan akhirnya apapun
bentuk soalnya akan dikerjakan dengan baik dan tahu kecocokan antara suatu
persamaan yang akan dikerjakan.
Sama halnya ketika pemerintah
negeri yang sangat kita cintai ini yang selalu menuntut perbanyak kuota agar
banyak yang diterima dan nantinya banyak sarjana di negeri ini. Namun program
yang sangat mulia ini tidak dibarengi dengan pengadaan sarana dan pra-sarana
tidak ada pembuatan gedung baru. Banyak orang di pemerintahan yang terlalu
banyak menuntut namun tidak dipikirkan apa saja yang dibutuhkan, sungguh miris
nasib bangsa ini.
Solusi yang ditawarkan dari
setiap keputusan yang diberikan adalah tolong dengan sangat kepada guru-guru
negeri ini, ajarkanlah sacara detail ilmu yang mereka dapatkan bukan hanya pada
permukaan saja namun juga perlu pendalaman dan untuk pemerintah nageri ini yang
kita sama-sama cintai agar memberikan kajelasan soal kurikulum karena jika
kurikulum berubah maka guru pun akan sulit menggunakan sistem yang paling pas
untuk anak didiknya.
Dari ISH dipojok sebuah kamar
terang
"Ketika engkau memilih bekerja karena ingin mendapatkan
sesuatu misal harta, tahta, ataupun wanita maka itulah yang akan kamu dapatkan
sebagai imbalannya, namun jika engkau bekerja karena ibadah maka balasannya
akan lebih dari itu" -Anonim-
Belakangan ini sering kita dengar ketika mahasiswa ditanya
tentang masa depannya apa? Mereka rata-rata menjawab menjadi pegawai negeri,
menjadi pekerrja di PT-PT besar seperti Chevron, Holcim, ataupun di PT
pemerintah seperti PLN dan Pertamina. Jarang diantara mahasiswa yang ketika
ditanya dengan mantap menjawab ingin jadi pengusaha atau membuat perusahaan
sendiri, mahasiswa sekarang mungkin telah terdoktrin bahwa yang penting dapat
kerja enak, gaji gede, mapan, punya istri cantik, dapat pensiunan di hari tua,
cepat punya mobil, dan yang penting keluarga sendiri bahagia. Namun pernahkah
kita memikirkan bahwa sebenarnya mahasiswa itu berhutang sangat banyak terhadap
negeri ini? Lalu kenapa ini malah seolah menjadi hal yang tabu, bahkan seakan
tidak mau tau siapa yang sebenarnya membiayai mereka agar dapat mengenyam
pendididkan, bahkan rakyat jelata pun ikut membiayai para mahasiswa ini,
bayangkan saja sekitar 20% APBN itu adalah untuk pendidikan, jika mainset
setiap mahasiswa ingin menjadi seorang pekerja di PT yang terkenal milik luar
negeri dan nantinya hanya semakin membuat negara lain menjadi lebih kaya lagi
dan semakin membuat negara kita merugi, namun mahasiswa semakin cuek saja,
bisakah ibu pertiwi tersenyum melihat anak-anaknya tidak membahagiakan
bangsanya sendiri?. Dan sejatinya para
mahasiswa sekarang sedang digiring untuk menjadi budak baru zaman kolonealisme
modern yang membuat para sarjana Indonesia menjadi pekerja di rumahnya sendiri
dan bangsa asing memetik hasilnya. Namun ini semua dikemas sedemikian rupa
sehingga para mahasiswa tidak merasa diperbudak. Semua itu adalah strategi
penjajah mode baru tanpa pertumpahan darah dan citra negatif dengan alibi menyelamatkan
nasib anak bangsa agar mendapat lapangan kerja sesuai studinya. Sadarkah kita?.
Tanyakan pada diri kita masing-masing.
Kita juga sering menemukan beberapa mahasiswa yang mempunyai
tujuan yang sepertinya mulia, yakni dengan bercita-cita menjadi PNS namun tidak
dibarengi dengan mentalitas yang baik, dan masih terlalu takut untuk berpikir
berbeda untuk memajukan bangsa ini, nantinya mahasiswa ini akan meneruskan
perjuangan PNS sekarang yang kita tahu dari pendidikan kita yang kacau soal UN
lah, birokrat yang koruplah, atau berita PNS bolos, meskipun terkadang media
yang lebay dengan membesar-besarkannya. Biasanya
mahasiswa yang seperti ini ingin dirinya mapan di hari tua. Tidak ada yang salah
sih, hanya saja esensi sebagai penerus bangsa ini jadi pudar.
sumber google
Kita sering membaca di berita tentang freeport yang tak kunjung
menuai hasil dan pemerintah seakan tak berdaya ketika sumber daya alamnya
dieksploitasi oleh pihak asing (Amerika) ntah karena perjanjian yang tidak
waras atau hanya ketakutan negara ini pada negara yang katanya adidaya dan
adikuasa, negara ini terlalu takut? Bisa jadi. Mungkin karena sudah tiga
setengah abad bangsa ini diperbudak oleh bangsa lain jadi bangsa ini belum move
on. Apakah demikian? Miris sekali ketika fakta ini diungkapkan dan kita perbincangkan,
sekedar renungan saja bagi yang merasa menjadi generasi penerus bangsa yang
hanya bisa menonton dan menjadi suporter yang terkadang hanya bisa menyalahkan
keputusan wasit dan pemain ketika disuruh main takut. Mentalitas suporter!.
Kita juga bukan hanya menyalahkan pemerintah dan diam saja
melihat ini terjadi, apakah yang bisa kita lakukan melihat fenomena ini
fenomena yang begitu membuat pilu dan juga terkadang terheran-heran. Kita mau
di barisan mana? Itu adalah pilihan live is choice, namun setiap mahasiswa juga
tidak seluruhnya mereka mempunyai mentalitas demikian. Banyak mahasiswa yang
mengabdi dengan sepenuh hati tidak sedikit pula mahasiswa yang mempunyai
cita-cita yang luhur dengan programnya untuk masa depan bangsa ini. Kini kita
da di persimpangan jalan jalan mana yang akan dipilih itu akan merubah masa
depan bangsa ini. Entah merubah ke arah baik atau justru membuat bangsa ini
semakin terpuruk?.
dari ISH dipojok kamar
dari ISH dipojok kamar
Ada ada saja ulah manusia jaman sekarang banyak hal yang
dilakukan ketika membutuhkan uang mulai dari alasan untuk membantu sesama,
untuk mendidik pemuda, meneruskan sekolah ataupun untuk menyambung hidup,
berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan uang itu, dari yang halal ataupun
yang haram, sampai ke yang tidak tau hukumnya entah haram, halal, makruh, mubah
#ahsudahlah, fenomena ini ntah terjadi dimana saja saya tidak tau, namun yang
pasti fenomena ini baru saja terjadi di depan saya dan saya pu merasakan
dampaknya.
Ngamen, orang bisa bilang bahwa pengamen adalah seniman
jalanan yang sedang mencari jati dirinya sehingga dapat mengapresiasikan
eksistensinya, apalah alasan mengamen yang jelas masing masing-masing orang
punya alasan sendiri untuk ngamen, mungkin karena tidak ada uang, mungkin
karena sekedar menyalurkan hoby, atau bisa jadi ingin dikira eksis, dan yang
paling unik agar bisa kemanapun gratis *naik bus ekonomi #pft.
Mengamen apakah sama halnya dengan pengemis? Ntahlah mungkin
sebagian kecil demikian, ada yang ngamen nyanyi lagu gak jelas terus setelah
dikasih receh baru pergi, berarti ini pengemis modern yang membawa alat musik
dong? Lha bukannya seniman itu fungsinnya menghibur bukan menganggu, alangkah
lebih baiknya para pengamen kini mulai sadar bahwa kita itu tak butuh pengamen kalau
hanya sebagai pengemis pembawa alat musik, kenapa gak sekalian saja pake pakean
rombeng supaya orang bisa membedakan mana seniman mana pengemis, gimana mau
gak? Situ sih enak tinggal genjrang genjreng seenak hati ya kita yang
mendengarkan dan merasa terganggu gimana? Kalian tidak merhatiin kita? Berarti
pelanggaran HAM dong, Jepang aja yang bayi nangis aja tetangganya lapor polisi
supaya tenang boleh karena orang itu terganggu dengan tetangganya, apa lagi
yang jelas mengganggu seperti ini.
Jangan hanya karena kita terus ngasih itu kita ridho banyak
diantara kita yang setelah ini pada ngomongin dibelakang, #nah! Kasihan juga
kan kalian? Mending segera taubat deh jangan bikin masalah baru lagi, negeri
ini sedang mencari jati diri coy... kalau pemudanya aja tidak tahu jati dirinya
bagaimana dia akan membangun bangsa ini, bagaimana dia akan menemukan bangsa
yang berjatidiri? Ayo deh jangan anggap kekritisan ini menghalangi kreatifitas
kalian, yang jelas kalian hanya dituntut lebih kreatif dan lebih peka saja
terhadap sesama, ok!.
Trus juga karena saya di Sem***** jadi sering melihat
mahasiswa yang ngamen rame-rame untuk mencari dana untuk acara baksos, acara
pelatihan khusus, acara pengembangan diri *apa nih pengembangan diri? #ahsudahlah.
Mungkin inisiatif yang bagus ketika dapat membantu sesama, dan makin menambah
kemampuan diri namun salah satu point negatifnya adalah ketika mereka datang dengan
rame-rame lalu rame-rame nyanyi trus rame-rame minta duit setelah selesai
mereka pergi, setelah diberi langsung pergi entah mempertimbangkan suara maupun
alat musik kesannya asbun (asal bunyi). Biasanya rumah makan yang jadi
targetnya dan dengan rasa tidak enak kita membagikan uang kita. Apakah ini
dibenarkan?.
Sepengetahuan saya jika pernah membaca novel dari Andrea
Hirata yang berjudul Edensor bahwa pengamen luar negeri itu menunjukan aksinya
di jalan-jalan yang ramai, meletakkan kaleng kosong yang nantinya bisa diisi
dengan uang oleh para pendengar yang menikmatinya di suatu tempat tertentu dan
tidak ada unsur tidak enak hati, dia pun tidak berkeliling meminta-minta,
ataupun seperti yang dilakukan Andrea Hirata di Prancis dia beaksi seolah-olah
seperti patung orang yang lewat dan merasa terhibur akan memberikan uang
melalui kaleng tersebut.
Apakah ini yang diajarkan budaya Indonesia? Ntahlah tanyakan
pada diri masing-masing, benar adanya atau memang sengaja membudayakan kita
pada budaya meminta-minta dengan kedok seniman. Semoga yang saya tulis tidak
menimbulkan SARA atau menjelekan siapapun, hanya bermaksud mengingatkan dan
mari kita sama-sama membangun Indonesia, kalau bukan kita siapa lagi? Mulai dari
sekarang, mulai dari saat ini.
Salam dari pojok kamar -ISH-
“Katakanlah, ‘apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?’ hanya orang-orang berakal yang dapat mengambil pelajaran.” Q.S. al-Zumar: 9.
Buka pikiran kita untuk melihat orang-orang sekitar kita
jangan hanya melihat sesuatu hal dari satu sisi saja, jangan hanya berbicara
seolah-olah kita tahu segalanya, lihatlah orang yang berbeda dengan kita lihatlah,
tanya lah, coba berdiskusi dengan dia, jangan langsung menghakimi ataupun
langsung menyalahkan, terkadang kita lupa bahwa setiap manusia mempunyai pikitangan
sendiri terhadap orang yang ada disekitarnya.
Orang berpikiran bahwa banyak dari kita menganggap dirinya
adalah orang yang paling benar sehingga melupakan orang lain dan menganggap
pernyataannya adalah solusi disetiap masalah yang semua orang hadapi meskipun
dia belum tau apa akar permasalahannya. Merasa dirinya paling hebat adalah
masalah! Kita hidup saja adalah masalah, kenapa hari kita begitu banyak masalah
karena kita adalah masalah. Apa selalu begitu masalah itu?. Pertanyaan yang
selalu muncul ketika masalah sedang datang secara sporadis mendera. Dan menggagap
orang lain hanya bisa ngomong doang dan tidak memberikan solusi atas masalahnya
itu.
Tenangkan dirimu karena sumber masalah dari sebuah masalah
adalah dirimu sendiri ketika dirimu menganggap itu adalah masalah maka itu akan
menjadi masalah tetapi ketika dirimu menganggap itu adalah berkah maka itu
menjadi berkah, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-hambanya. Bukan hanya
sekali masalah akan datang pada diri, pasti masalah hadir disetiap nafas yang
kau hembusakan, disetiap langkah yang kau pijak, disetiap detik yang kau lalui,
disetiap detak jantung yang berdetak. Sikapilah masalah itu dengan tetap senyum
dan nikmati, karena pasti ada solusi untuk segala hal yang kita lalui, karena
Allah tidak akan memberikan cobaan jika hamba-hamba-Nya tak mampu menjalaninya.
Tenang kawan, banyak hal kok yang bisa membuat kita membuka
pikiran sehingga tidak hanya masalah yang akan kita hadapi melainkan solusi yang
senantiasa mengikutinya dan dibalik solusi itu tersimpan sebuah kenikmatan yang
tak ternilai harganya. Hidup tidak melulu soal masalah jika kita bisa membuka
pikiran kita jauh lebih banyak hal yang bisa membuat kita lebih bersyukur, dan
membuat hati ini lebih damai, kalau lelah ya istirahat, memaksakan diri bukan
solusi tapi bunuh diri, alasan Allah memberikan masalah pada kita supaya kita
kuat dan naik level justru ketika kita tidak mempunyai masalah hidup akan
terasa flat, itu-itu saja dan dijamin kualitas hidup kita tidak akan
berkembang.
Tips untuk mengahdapi hidup ini ada banyak dan teah dibahas
oleh beberapa ahli dan disini hanya salah satu pemicu agar kita bangkit. Banyak
motivator hebatdiluar sana, contohnya sebut saja MT yang mampu menghipnotis
sejuta penontonnya agar berprilaku optimis pada dirinya namun itu akan sia-sia
ketika sang target tidak mau melakukannya atau hanya sadar pada saat itu saja
sepulang acara lupa begitu saja, jadi sebenarnya masalah itu ada dalam diri
sendiri bukan pada orang lain! Catat!.
Bagaimana sih cara memotivasi diri tanpa menggunakan jasa
motivator, kuncinya adalah open your mind! Selamanya tidak ada yang berubah
ketika pemikiran lama masih disimpan bahkan dikembangbiakan, buang! Bakar! Hancurkan!
Lupakan! Itu cukup sepertinya.
Inilah cara-cara agar pikiranmu terbuka cek this out:
1.
Optimis pada diri sendiri dan sekitar
Optimis kepada diri sendiri itu penting
kawan, jika kita pasimis terhadap diri sendiri maka selamanya kalian akan
melakukan hal yang sama dan membuat otak kalian termainset bahwa kalian hanya
bisa melakukan hal itu saja tanpa pernah mencoba, ayo kita bongkar! Optimis pada
sekitar kita juga perlu kawan, salah satu yang membentuk diri kita adalah lingkungan
jika kita berada di lingkungan baik maka kecenderungan kita akan baik, begitu
pula sebaliknya. Jika lingkungan kita belum baik, mari kita perbaiki, batu yang
keras saja akan berlubang kalau terus menerus ditetesi oleh air yang ringan
secara kontinyu. Mari budayakan optimis pada diri dan sekitar.
2.
Tanggap pada orang lain
Tanggap terhadap orang lain itu perlu untuk
membentuk suatu hubungan baik dengan orang lain (care) karena suatu saat ketika
kita butuh bantuan tentunya dia akan membantu karena biasanya orang akan berbuat
baik pada saat orang itu baik kepadanya. Ini akan membuat kita terbuka
pikirannya dan bisa berbuat lebih baik lalu berujung semakin giat memperbaiki
diri.
3.
Mendekatkan diri pada Sang Kuasa
Nah ini nih yang paling penting
sebagaimanapun kita berusaha ketika sang Kuasa tidak menghendaki maka selamanya
tidak akan terwujud. Logika sederhananya sepert ini ketika kita dekat dengan
sesorang maka akan lebih cepat membantunya dari pada membantu orang yang jarang
berinteraksi. Ya gak? Sama halnya dengan yang Maha Kuasa. Semakin kita dekat
dengan Pencipta maka keikhlasan kita bertambah dan cenderung kearah yang lebih
baik.
4.
Sering berdiskusi
Diskusi itu penting! Disinilah kita saling
tukar pikiran apa yang ada didiri kita kita bagikan pada orang lain dan sebaliknya,
terkadang solusi itu muncul saat kita berdiskusi dengan cara yang tak terduga,
dan diskusi akan menambah relasi dan kedekatan kita, bahkan diskusi adalah cara
semua orang dalam menyelesaikan maslah, persidangan itu sebenarnya sedang
berdiskusi hanya menggunakan aturan tertentu. Mari berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah rumit ataupun ringan jalani dengn senyuman.
5.
Positif thingking
Positif thingking dalam setiap masalah akan
menyelesaikan masalah meskipun kompleks namun ketika kita selalu berpikiran
negatif maka masalah yang ringan akan berubah menjadi masalah yang rumit. Jangan
asal tuduh atau berspekulasi tentang masalah yang belum jelas dan belum ada
bukti, tanyakan dulu pada pelaku dan saksi baru kita berpikir positif akan
segala kemungkinan namun ketika mento baru kita tanyakan apa yang sebenarnya
terjadi secara rinci dan detai, karena sekali kita menuduh orang maka saat itu
juga kepercayaan dia kepada kita luluh lantah tak berbekas, ayo positif
thingking!.
6.
Menerima kritik
Orang itu harus bisa menerima kritikan agar
dia tau dimana letak kesalahan, dan bisa memperbaikinya jika orang hanya mau
dipuji maka selamanya pemikirannya tidak akan terbuka dia hanya semakin terlena
dengan kebobrokan dirinya dan semakin mendewakan dirinya. Menerima kritik bisa
membuat pikira kita menyadari kesalahan, karena konsep dari diri adalah
perbaikan. Karena manusia tempatnya khilaf, salah, dan lupa.
7.
Fokus
Fokuslah terhadap apa akar masalah yang
sedang dihadapi jangan sampai kita memecahkan masalah dengan masalah baru
ataupun dengan masalah yang lebih rumit. Selesaikan dulu satu masalah baru
selesaikan yang lain karena tahap demi tahap akan membangun proses kedewasaan
kita. Semakin dewasa kita akan semakin fokus dan semakin cepat pula kita
menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi. Fokus adalah salah satu
kartu As dalam menyelesaikan sebuah problematika.
Siapapun kita apapun kita tidak akan jauh dengan yang
namanya masalah, hanya saja bagaimana kita menyelesaikan masalah itulah yang
membedakan setiap manusia, kita akan menghadapi ataukah menghindar itu adalah
pilihan kita tergantung bagaimana menghadapinya. Bukan hanya bualan belaka
masalah memang harus sesegera mungkin diselesaikan.
Salam hangat dari pojok kamar –ISH-
Dari Abu Hurairah RA dia berkata : Rosulullah SAW bersabda :
“ merupkan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya.” (Hadist Hasan riwayat Tarmidzi dan lainnya).
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Apa yang kalian dapatkan sesuai dengan kadar lelahmu, apa
yang kalian lakukan semata-mata hanya untuk membuktikan keberadaan dan
eksistensi kita sebagai manusia yang juga ingin dianggap manusia oleh manusia
maupun penciptanya. –Anonim-
Mahasiswa, kenapa bernama mahasiswa? Padahal yang
menggunakan kata “maha” itu biasanya penciptadan yang diagungkan, dan perlu
kita ketahui di negara lain mahasiswa dengan siswa sama saja tidak berbeda,
mengapa demikian? Mungkin karena masa lalu bangsa ini yang begitu kelam dan
hanya sebagian orang saja yang bisa menikmati bangku kuliah *rayap hanya
sedikit dari sekian banyaknya warga Indonesia yang dicerahkan. Dan mungkin
karena peristiwa 1998 juga kita diberikan sebuah amanat besar yakni tentang
fungsi kita sebagai mahasiswa.
Menurut Ridarmin S.Kom, M.Kom, tiga fungsi mahasiswa antara
lain :
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
Apa itu penyampai kebenaran? Yakni penyampaian berita yang
sebenarnya kepada masyarakat Indonesia tentang isue yang sedang berkembang,
sebagai mahasiswa tidak seharusnya kita berdiam diri melihat fenomena ganjil
yang ada di masyarakat.
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
Mahasiswa adalah agen perubahan, perubahan apa? Perubahan ke
arah yang lebih baik lagi sudah sepatutnya mahasiswa menjadi pioner bangsa
untung merubah persepsi masyarakat tentang pemikiran yang maju dan berkembang
dan keluar dari kotak yang mengurung masyarakat negeri ini dengan kegelapan
yang telah lama membelenggu.
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa adalah masa depan negeri ini, mahasiswa adalah
penerus tonggak kepemipinan di negeri ini, mahasiswa adalah orang yang akan
dipercaya menahkodai bangsa ini untuk mengarungi sebuah kompetisi dan perubahan
zaman sehingga bangsa ini bisa diperhitungkan di dunia Internasional.
Setelah kita sedikit mengungkap takbir trntang mahasiswa
mari kita bahas mahasiswa dan spesiesnya, apa saja spesies mahasiswa?
1.
Mahasiswa kupu-kupu
Mahasiswa kupu-kupu atau kita sering sebut
sebagai kuliah pulang kuliah pulang mahasiswa yang kerjanya kuliah trus pulang
waktu banyak dilakukan di dalam kost atau rumah, ini juga banyak jenisnya lagi,
ada yang kuliah pulang karena ingin belajar di rumah dan mereview tugas kampus,
ada mahasiswa jenis ini pulang untuk bisa nongkrong bareng teman-teman
jalan-jalan ke mall (kalau yang ini jangan ditiru), atau mungkin dia masih
dalam lindungan orang tua (red: anak manja), atau karena dia mengidap suatu
penyakit tertentu. Yang jelas mahasiswa jenis ini mungkin paling banyak, dan
perkembangbiakannya semakin menjadi-jadi karena keputusan pemerintah tentang
pendidikan perguruan tinggi menggunakan sistem SKS dan juga sistem blok. Mungkin
salah satu spesies mahasiswa yang paling banyak peminatnya.
2.
Mahasiswa kura-kura
Mahasiswa kura-kura sering kita sebut
kuliah rapat kuliah rapat, mahasiswa jenis ini berbeda dengan mahasiswa
kupu-kupu karena kebanyakan mahasiswa jenis ini melakukan aktifitasnya di dalam
kampus, kadang dia yang perltama kali membuka pintu gerbang kampus dan dia pula
yang menutup pintu kampus, mereka mengabdikan dirinya untuk mahasiswa
lainterkadang dirinya sendiri tidak terurus(ngenes), ada jenisnya juga nih, ada
yang dengan tulus hati mengabdi tanpa pamrih, dan yang aktif karena mencari
ketenaran dan eksistensi, ada juga yang karena ikut teman. Mahsiswa ini yang
paling mengerti tentang trilogi mahasiswa. Biasanya mahasiswa spesies ini
disebut aktivis. Harusnya mahasiswa ini adalah mahasiswa yang paling dilindungi
karena mahasiswa ini hampir punah karena keputusan pemerintah tentang
pendidikan perguruan tinggi menggunakan sistem SKS dan juga sistem blok. Dan mahasiswa
ini yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak masuk akal dan
menyosialisaikan kebijakan pemerintah yang pro dengan rakyat.
3.
Mahasiswa kuja-kuja
Mahasiswa kuja-kuja sering kita sebut sebagai
kuliah kerja kuliah kerja, mahasiswa ini sebenarnya sama dengan kura-kura hanya
saja dia mengabdi untuk keberlangsungan hidupnya di kampus dia biasanya
membiayai kuliahnya sendiri dengan keringatnya #hebat, banayak yang salah paham
dengan mahasiswa spesies ini kerena dia jarang kelihatan di kampus, namun
justru mahasiswa ini yang paling hebat karena mampu membiayai hidupnya sendiri.
Ada jenisnya juga mahasiswa ini biasanya mahasiswa yan tidak mampu, dan
mahasiswa yang orang taunya sudah mapan tapi ingin membiayai sendiri kuliahnya (rekomemded
buat calon suami atau istri), mahasiswa ini terbilang spesies yang paling
langka namun pasti ada di setiap eranya.
Hidup ini adalah suatu pilihan mahasiswa jenis apapun kalian
yang jelas nantinya kalian sebagai pioner bangsa yang akan membuat bangsa ini
bersinar. Karena banyak hal yang harus dilakukan selain berdiam diri, manusia
akan diakui eksistensinya ketika bermanfaat untuk orang lain bukan hanya
dirinya sendiri. Teruslah berkarya untuk Indonesia tercinta!
“Menurut kuantum benda ketika berada diam di atas sebuah meja
tidak 100% diatas meja bisa jadi ada 0,00001% kemunginan benda itu berada di
bawah meja.” Dr. Muhamad Nur, DEA.
“lumpur yang sering kita anggap sebagai kotoran dan pengganggu oleh kita ketika ada di tangan perajin
keramik bisa menjadi tembikar yang sangat inidah. Apa lagi kalau manusia yang
tidak kotor dan mengganggu maka akan begitu luar biasa kalau kita bisa
mengolahnya” perntayaan yang luar biasa dari pria dengan pangkat dekan di FSM
Universitas Diponegoro yakni Dr. Muhammad Nur, DEA.
Sebuah motivasi yang
sangat luar biasa ditengah-tengah kuliah beliau mengucapkan kalimat itu dengan
sangat meyakinkan hampir seluruh mahasiswa tersentak, pernyataan ajaib itu
begitu aneh seolah-olah hanya candaan ringan, namun ternyata itu adalah
kenyataan, apakah dukun itu benar adanya? Apakah pesulap itu bukan trik? Ataukah
serang penyihir itu nyata? Dan apakah mereka semua belajar kuantum? Itu lah
kata-kata yang mendadak terlintas di otakku yang kecil ini? Saya menganggap itu
adalah suatu misteri yang harus dipecahkan. Dan setelah searcing di mbah google
ternyata kuantum memang amazing, dan banyak juga artikel yang menghubungkannya
dengan alquran seperti “Hal ini
diterima secara universal meskipun sangat pelik untuk dimengerti, kecepatan
cahaya adalah tetap untuk semua pemantau / pengamat tanpa tergantung dari
kecepatan dan arah (pengamat itu). Einstein menerangkan bahwa ketika sebuah
benda bertambah kecepatan nya, mendekati kecepatan cahaya, panjang fisiknya
berkurang, dan massanya bertambah. Jadi kita mendapatkan sebuah benda hitam
(black hole)
memiliki
massa tak terbatas namun tanpa ukuran. Ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, waktu menjadi melambat
namun kecepatan cahaya tetap konstan. Jadi jika dia bergerak pada
185,999 mil/detik, cahaya masih bergerak mendahului dia pada kecepatan
186,000 mil/detik. Dia tidak akan “memecahkan batas
(kecepatan)
cahaya”, tak seorangpun dapat mendekati nya. Namun jika sekiranya dia mencapai kecepatan
cahaya, waktu berhenti sama sekali (baginya).”
Setiap benda akan mengalami kecenderungan tertentu, jika
benda itu diam maka selamanya akan terus diam dan jika benda itu bergerak maka
kecenderungan benda itu akan bergerak. Itu semua adalah anggapan klasik tentang
suatu benda dulu ini adalah salah satu teori yang sangat luar biasa dan pada
saat Zamannya menjadi kebanggaan menemukan teori itu, sekarang semua berubah
ketika ilmu kuantum mulai menggerogoti bumi ini, ilmu yang luar biasa karena
bisa menjelaskan hal-hal yang sangat kecil dan sederhana yang sifatnya mikro,
sedangkan beberapa ilmu klasik yang hanya bisa melihat makro mulai tidak
digunakan hanya untuk pendidikan saja dari jenjang dasar sampai tinggi sebagai
ilmu dasar.
Ketika kita bicara kuantum tak melulu soal relativitas
Einstein karena kuantum tidak hanya sesempit postulat Einstein karena kuantum
itu mengungkap tabir yang belum kita ketahui sebelumnya, cara berpikir modern
itulah cara berpikir kuantum. Relativitas hanya sebagian dari kuantum dan
relativitas juga belum benar-benar kebenarannya karena belum ada suatu percobaan
pun yang bisa dengan tepat membuktikan teori tersebut. Dan perlu diingat dia dianugerahi penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek foto
elektrik dan “pengabdiannya bagi fisika teoritis “ jadi bukan karena teori
relativitasnya. Banyak yang beranggapan keliru soal itu semua. Bukan berarti
saya tidak menyukai relativitas hanya saja perlu diluruskan kembali terkait hal
itu.
Karena bagi
saya pribadi kehidupan adalah kuantum, tidak ada yang pasti kecuali
kehendak-Nya. Selain itu semuanya masih mungkin dan masih bisa kita usahakan. “orang
itu akan mendapatkan sesuai dengan kadar lelahnya, berapa kali ia terjatuh dan
bangkit disitu lah kita diuji apakah kita benar-benar layak mendapatkan atau
tidak.” Dan balasan tidak selalu datang saat itu bisa jadi balasan itu disaat
yang paling kita butuhkan, jangan pernah mengeluh untuk suatu yang telah kita
kerjakan dalam hidup selalu ada ujian kalau tidak ada kita tidak bisa mengukur
kemampuan kita dan dijamin hidup ini tidak akan seru ketika tidak ada ujian. Apapun
ujiannya hadapi, nikmati, petik hikmahnya.
Hidup tidak
akan kembali setelah kita meninggalkan dunia ini jadi manfaatkan hidupmu yang
sangat singkat ini jangan sia-siakan hidupmu yang hanya mempunyai satu nyawa,
tidak ada nyawa pinjaman atau pun nyawa cadangan. Masalah tidak akan selesai
ketika kita hanya meratapi tanpa berusaha, hidup akan terus berjalan jadi kita
harus maju kedepan tanpa ada sesal di dada.
Motivasi tidak
akan mempan ketika kita hanya mendengarkan, membacanya tanpa bergerak, kapan kita
bergerak? Ya sekarang bergerak jangan dengarkan pendapat orang yang hanya akan
menjatuhkan mu, ketika kamu benar maju menembus batas, membuka kotak-kotak yang
ada didepan, hancurkan segala pikiran negatif. Ingat! Setiap orang diciptakan
sama dari tanah, tidak ada yang dari emas, perak, tembaga, kotoran, air atau pun
api. Semuanya punya keahlian masing masing dan usahanya saja yang berbeda,
hanya itu saja yang membedakannya.
Salam bangkit
dari pojok kamar ISH!!!
Kata pak ustadz “tinggalkan yang jelek ambil yang baik”,
awas jangan disalah artikan karena berbahaya. Sesuai dengan pembuka maka kita
akan membahas tentang TREN *jreng jreng
Tren, suatu kata yang mungkin dalam kamus besar bahasa
Indonesia itu tidak ada tapi hampir semua warga negara Indonesia mengetahui
artinya *paling spesifik kaula muda yang suka dengan bahasa yang menurutnya
#gaul. Tren sangat digemeri anak muda terkadang orang-orang tua pun ikut-ikutan
supaya tidak dibilang ketinggalan jaman, bahasa kerennya jadul lah berasal dari
kata jaman dulu *itu sih mungkin Cuma alibi mereka saja karena mungkin masa
mudanya gak bahagia #ups atau merasa masa mudanya terlalu panjang jadi ya
#ahsudahlah.
Tren sendiri bisa diartikan sebagai mode, kecenderungan,
tendensi, gaya, kecondongan, modern jika di Indonesiakan maka akan menjadi
trendi. Jadi ketika orang menginginkan tren maka orang tersebut bisa dikatakan
mengikuti jaman ya kurang lebih seperti itu, bisa jadi bahasa gampangnya
memodernkan diri #nah!. Dan kebanyakan masyarakat Indonesia latah atau selalu
meniru apa yang sedang menjadi tren.
Setelah saya bertapa selama 2 abad di gua hiro, dan
mengamati dari kejauhan dengan menggunakan tropong bintang dipadu dengan mikroskop
elektron #halah maka dengan ini saya bisa mendapat secuil kesimpulan bahwa
warga negara Indonesia yang tercinta ini ternyata warganya sangat dipengaruhi
oleh tren. Negara ini terlalu gampang
dipengaruhi oleh suatu tren yang sedang poluler, tidak butuh waktu yang lama
untuk mempopulerkan suatu tren bisa hanya dengan hitungan hari seluruh warga Indonesia tahu tren yang
sedang populer menurut survei itu, 8 dari 10 orang Indonesia mengunjungi situs media sosial setiap hari. Sementara masyarakat Argentina, Russia, dan Afrika Selatan juga menggunakan media sosial itu. Mungkin karena itu masyarakat Indonesia sangat
dipengaruhi oleh tren, melalui media sosial tren bisa berkembang begitu pesat. Selain
itu juga situs seperti Youtube sangat sering ditonton juga alhasil seperti
inilah keadaan bangsa kita ini.
Percaya tidak bahwa tren itu mampu mengubah pola pikir dan
identitas suatu bangsa? Sekarang akan saya share kenapa begitu gampangnya
negara ini menerima suatu tren. Cekidot...
1 . terlalu ramah/ welcome
Tidak salah jika negara ini begitu ramah terhadap suatu budaya yang masuk
karena sudah dari zaman dahulu kala negara ini sangat menghargai budaya yang
akan masuk dari awalnya bangsa ini menganut animisme dan dinamisme, lalu
di serang hindu dan budha, setelah itu berganti lagi menjadi islam sebelum
penjajah datang. Dan ketika penjajah mulai datang kristen pun masuk meskipun
belum bisa dominan. Ini menandakan bangsa ini sangat ramah terhadap ajaran
baru, ini yang akan menjadi riskan karena alih-alih mendapat pelajaran berharga
dari bangsa lain justru tren yang tidak sesuai dengan ajaran kebenaran dan
paham yang dianut justru menimbulkan kehancuran ya bisa dilihat sendiri.
2. suka ikut-ikutan/latah
Latah, kata yang cukup pantas untuk bangsa ini ,kenapa? Ya karena begitu cepat
tren yang berkembang di lingkungan namun tidak diimbangi denagn pemahaman
tentang apa yang tren itu bawa, contoh sederhana akhir-akhir ini di dunia
begitu populer tarian dari negeri korea oleh boyband dan girlband indonesia
ikut ikutan bikin, trus ada tarian gangnam style yang begitu populer akhirnya
di Indonesia juga kembali populer dan banyak orang yang menirukannya, setelah
itu herlem shake juga mempunyai sindrom sama dengan gangnam style ya statusnya hampir
sama, lalu ada lagi demam goyang caisar yang sekarang sedang hangat-hangatnya
bahkan dilakukan setiap hari, memang ten sudah mulai sinting!.
3. ingin dilihat modern.
Terlihat modern, mungkin hampir setiap orang mendambakan bahwa dirinya itu
modern dan bisa menyesuaikan jaman, hanya sebagian orang saja yang anti
mainstreamdan tidak terbawa arus, tapi mereka sering kena sindir oleh oarang
yang merasa sudah modern, ya memang menyesuaikan jaman itu perlu hanya saja
perlu diteliti apakah perubahan itu perlu saat indentitas diri itu ditanggalkan
#thinkagain, mending dikira kuper dari pada mainstream dan sok modern dengan meniggalkan prinsipnya
di peti yang hampa udara #hambar bro...
4. Tidak mengenal identitas bangsanya sendiri
Tidak mengenal
bangsanya sendiri itu salah satunya kenapa tren yang berkembang saat ini tidak
sesuai dengan kaidah ketimuran dan lebih mengedepankan gengsi dan modernisasi
yang kebabblasan sehingga tidak mengenal lagi bangsanya, dan jati dirinya.
#kasihan #miris, kalaupun mereka sadar bahwa itu tidak sesuai dengan kaidah
ketimuran mereka tak akan berhenti karena sebenarnya mereka tidak mengenal
siapa dirinya sendiri dan mereka selalu berdalih “ini adalah HAM”. Dan ini
masalah yang sangat kompleks perlu adanya pemupukan tentang kesadaran akan
identitas yang sebenarnya yang harus dimiliki oleh bang sa tercinta ini.
Waspadai setiap ajaran dan tren yang masuk dalam lingkungan
kita karena tak semua tren yang masuk itu baik, dan tak semuanya tren yang
masuk juga buruk, jadi tetap harus bisa memilah dan memilih apa yang sesuai dan
apa yang tidak sesuai sesuai dengan kaliamt awalan kita “ambil yang bagus
tinggalkan yang jelek”. Kerena kelatahan bangsa ini bisa menimbulkan boroknya
mental bangsa. Miris sekali ketika kita menonton televisi kita melihat para
pemuda di usia emas malah asik nonton konser, siang-siang kita disajikan FTV
yang initinya percintaan yang hampir mirip semua ceritanya, malam hari kita
disajikan tontonan penuh dengan tertawa tidak jelas tontonan itu semua membuat
otak kita tumpul dan tak dapat berkembang sehingga dengan gampangnya bangsa
lain merampas segalanya dari hidup kita, analisis saya menyatakan bahwa bangsa
ini sedang dirusak oleh orang lain dan sebagian orang kita sendiri menggrogoti
juga. Naas sekali nasib bangsa ini.
Istilah kata bangsa ini adalah elang yang sedang tertidur
panjang dan menunggu saatnya dibangunkan dan bisa terbang dengan sangat tinggi
meninggalkan bangsa lain. Maka dari itu malai dari sekarang mari generasi muda
tunjukan keberanianmu untuk berpikir berbeda dengan orang lain dan menembus
sekat-sekat kebodohan dan kita bangkit dan berjuang membrantas tren negatif di
negeri ini supaya membangunkan sang elang yang tertidur.
Seperti yang kau tau...
Hidup itu hanya tentang itu-itu saja
Hari-hari juga berjalan seperti biasa
Malam pun berjalan begitu saja
Seperti yang kau tau...
Kau pun selalu begitu
Hanya seputar makan, tidur, ibadah
Seperti terbelenggu dalam kotak hitam pekat
Seperti yang kau tau...
Dia pun demikian
Belajar, bermain, dan bertualang
Seperti kebebasan semu dalam sangkar transparan
Seperti yang kau tau..
Aku pun biasa saja
Hanya sebatas beretorika, diam, dan menghayal
Seperti berputar di tempat yang sama seribu tahun
Seperti yang kau tahu...
Namun sebenarnya kau tak tahu
Lalu siapa yang tau
Dia? Kamu? Aku?
-ISH-
Ada sebuah pepetah jaman atah brantah menyatakan bahwa tak
kenal maka tak sayang, dan ada sebagian dari kita sedikit melencengkan menjadi
tak kenal maka ta’aruf, apapun kata-kata itu yang jelas tujuan mereka adalah
memberikan budaya pada kita tentang pentingnya kita mengenal seseorang.
Dulu sewaktu SMP dan SMA saya sering diberi materi tentang manusia
adalah zoonpoliticon yang kurang lebih
intinya manusia itu harus berinteraksi dengan orang lain, manusia itu tidak
bisa hidup sendiri dan manusia butuh orang lain untuk membantunya beraktifitas
*maaf kalau salah mengartikan. Ya seperti itulah kodrat kita sebagai seorang
manusia yakni butuh orang lain dan kita saing terikat dan membutuhkan tak bisa
kita hidup sendiri dan menyendiri di hutan, maka bisa diastikan bahwa dia bukan
lagi manusia, atau ada alternatif lain bahwa teori bahwa manusia adalah
zoonpoloticon itu SALAH! #abaikan lah itu hanya analisis asal-asalan.
Oke sebelum kita terlalu jauh membahas tentang manusia
dengan segala yang ada di dalamnya makan buku itu tidak akan selesai, meskipun
samudra di dunia menjadi tintanya dan langit di alam semesta ini menjadi
kertasnya maka tidak akan cukup mengungkap sebuah misteri ini semua. #halah ya
karena di dalam diri manusia itu ada misteri dibalik misteri dan dibalik itu
juga masih ada misteri lagi yang begitu rumit dan kompleks bhakan mungkin
sekedar kata-kata tak mampu menjabarkannya #apasih -_-.
Silaturahim? Siapasih yang tidak tahu dengan kata-kata itu
sepertinya kata itu begitu akrab dengan telinga masyarakat indonesia apa lagi
seperti moment bulan syawal biasanya umat islam diseluruh Indonesia
berbondong-bondong untuk pulkam (pulang kampung) dari tempat perantauan
*kebanyakan masyarakat indonesia suka sekali merantau entah karena intuk
memperbaiki nasib atau karena sekedar mencari petualangan baru namun itu telah
berlangsung lama bahkan sejak jaman dulu kita sering mendengar cerita tentang
petualangan marcopolo, colombus dan sebagainya munkin karena kisah heroik
mereka jadi banyak masyarakat indonesia yang merantau #masasih?.
Kembali ke pembahasan silaturahim menjadi sebuah tradisi atau bahkan sebuah budaya yang diturunkan secara
berkelanjutan sampai waktu yang tidak ditentukan, semoga ini berjalan sampai
nanti dn tidak akan pernah putus. Biasanya silaturahim itu menuju ke tempat
sesepuh kita yang kita anggap yang sebagai dituakan atau seseorang tokoh yang
sangat dihormati misalnya nenek, kakek, paman, bibi, teman, sahabat, tetangga,
atau siapapun yang patut untuk dihormati.
Apakah bisa kegiatan sederhana
seperti silaturahim dapat menjadi salah satu suplemenuntuk menyatukan bangsa?
Waw! Jangan salah, justru saat kita akan membangun suatu bangsa maka harus dari
dasar dulu seperti kata pepetah diatas tak kenal maka tak sayang, bagaimana
bisa kita mempercayai orang disekitar kita kalau kita tak pernah berinterasi
dengannya tak pernah tahu apa
kebiasaannya, tak tahu apa yang dia sukai, dan tak tau car dia berinteraksi.
Nah! Sekarang mulai terbuka nih pintu pemikiran kita tentang silaturahim,
kalihatan sepele tapi sangat terasa efeknya bahakan ditataran kenegaraan
seorang presiden juga harus sering berkoordinasi dengan mentri-mentrinya?
Apakah itu bukan namanya interaksi untuk silaturahim?.
Ada beberapa hal positif tentang silaturahim dan beberapa faktor mengapa silaturahim adalah salah satu strategi paling jitu
dalam memersatukan bangsa. Cekidot...
1. silaturahim mendekatkan yang muda dan yang tua
salah satu
keistimewaan silaturahim adalah mendekatkan yang tau dan yang muda, ini akan
sangat baik untuk memajuka pemikiran bangsa yang tua bisa memberika
pengalamannya kepada generasi muda supaya bisa lebih baik lagi dan memeberika
tips agar tidak melakukan kesalahan yang mungkin dilakukan dimasa lalu, dan
memberikan rasa hormat pada yang tau karena merka merasa dihormati maka akan
terjalin hubungan yang baik tanpa ada sekat-sekat diantara ang tua dan yang
muda.
2. silaturahim menumbuhkan kepedulian
silaturahim dapat menyebabkan orang menjadi peduli dengan orang lain karene mereka bersilaturahim,
coba kita tak pernah silaturahim kita tak akan tau apakah tetengga kita sedang
sakit, perlu bantuan atau tetangga kita membutuhkan perlindungan. Dengan begitu
akan timbul rasa percaya dan saling menghargai, saling peduli, dan saling
mengingatkan ketika ada yang salah, denganbegitu maka dilingkungan itu akan
terbentuk sebuah daerah yang harmonis dan merembet sampai tataran nasional,
maka negara ini akan harmonis juga.
3. silaturahim menambah relasi
bagi seorang
pedagang relasi, kenalan, jaringan adalah hal yang sangat penting dan harus
dijaga dengan baik maka seorang pedagang sangat membutuhkan yang namanya
silaturahim, karena untuk semakin memperluas daerah dagannya maka dibutuhkan
jaringan yang luas dan dapat dipercaya, kepercayaan ini lahir akibat interaksi
melalui silaturahim. Bayangkan jika seluruh pedagang di Indoneia mempunyai
banyak relasi yang dapat dipercaya maka bisa dipastikan perekonomia di
Indonesia akan melaju dengan pesat dan mengangkat harkat dan martabat negara
indonesia di dunia internasional.
4. silaturahim membuat jalinan keakraban
akrab itu perlu,
ketika kita hanya mengenal orang sebatas tau nama, alamat, dan nama panggilan
maka belum tentu orang itu bisa percaya dan orang tidak akan mudah memercayakan
suatu pesan kepadanya butuh keakraban, kita akan cenderung mengajak baik orang
yang akrab dengan kita dari pada orang yang sekedar tahu, ya kan? Dari
silaturahim yang kontinue ini maka akan terjadi keakraban dan kepercayaan dari
kedua belah pihak, coba negara ini orangnya saling percaya maka penjara akan
sepi oleh orang-orang yang korupsi, pembunuhan, penipuan, dan tindakan kriminal
lain karena ketiak oarang dinegara itu sudah akrab maka bisa dijamin negara
menjadi tentram.
5. silaturahim media jodoh
nah! Jodoh, kata
yang sangat menjadi momok karena banyak orang bingung dan menebak-nebak siapa
jodohnya nanti, sampai ada yang coba-coba untuk menjajaki setiap orang dan
memastikan apakah dia itu jodohnya ya sebut saja perilaku itu sebagai pacaran
dan sebagian lagi masih mencoba bertahan dengan terus berdoa tanpa
berusaha. Coba ketika mereka silaturahim ke saudara, teman, atau ke rumah yang
belum pernah kita kenal penghuninya siapa tau saja ternyata jodoh kita ternyata
disana dan menunggu seorang pangeran
berkuda menjemputnya #halah, banyak hal yang kita tak tahu kalau saja
memenfaatkan silaturahim ini maka kita berkenalan dengan baik, tahu asal
usulnya, dan tidak serampangan, tidak coba-coba jika memiliki keyakinan yang
sama InsyaAllah hubungan mereka akan harmonis maka kejaksaan agama akan sepi
dari kasus perceraian dan kekerasan rumah tangga. Karena biasanya perceraian
hanya menimblkan permusuhan dan perpecahan, ini tidak bagus untuk negara ketika
banyak pasangan yang bercerai karena stabilitas negara akan kacau karena gerak
orang yang bercerai tidak bebas #nahlo.
6. silaturahim memberikan inspirasi
inspirasi tidak
bisa kita harapkan datang tiba-tiba ketika kita sedang ke kamar mandi, ketika
kita bertapa digunung dan mandi kembang tujuh rupa, atau kita minta wangsit ke
dukun #apasih. Inspirasi itu sering kali datang saat kita berdiskusi dengan
orang lain karena pemikiran orang akan berbeda dengan pemikiran kita maka dari
diskusi itu akan muncul gagasan menarik yang bisa diinovasi. Tapi diskusi tidak
akan ada ketika kita tidak bersilaturahim, diskusi yang nyaman tidak akan
terjalin dengan baik ketika hanya debat kusir, maka diperlukan pengenalan yang
mendalam melalui silaturahim sehinga inovasi keberjalanna suatu negara akan
terbangun ketika diskusi aktif warga negara bagaimana memajukan bangsa ini
bukan hanya komentar yang jelek justru itu akan merusak pemikiran bangsa.
Itulah perlunya silaturahim dari diskusi menghasilkan inspirasi.
Selain itu juga ada faktor yang
menghalangi orang-orang untuk bersilaurahmi, sehingga sangat sulit untuk berkembang
budaya pembangun bangsa ini. Apa saja sih? Cekodot
1. perkembangan
teknologi tidak diimbangi pemikiran modern
perkembangan
teknologi memang memudahkan manusia untuk berinteraksi namun itu seakan menjadi
semu karena kurangnya interaksi secara langsung dan tidak dapat melihat mimik
dan ekspresi lawannya, teknologi membuat yang dekat jadi jauh dan yang jauh
jadi dekat dan efek teknologi bisa kita lihat sendiri berapa anak-anak sekarang
yang keluar rumah untuk berinteraksi denagn temanya bermain dengan permainan
yang menunjang pemikiran dalam berinteraksi, anak jaman sekarang lebi asik dengan
gadget miliknya dari pada interaksi dengan temannya, bahkan tidak mengenal
tetangganya sendiri yang berada disebelah #naas maka perlua adanya penyikapan
dengan pemikiran modern bahwa kita lah yang mengendalikan teknologi bukan
teknologi yang mengendalikan kita.
2. perilaku
kasta
perilaku kasta
yang terlalu mengkotak-kotakan anatara si kaya dan si miskin maka selamanya
negara ini tidak akan berkembang yang aya makin kaya dan yang miskin makin
miskin bahkan kaum yang memandang dirinya paling tinggi dibanding orang lain
sesungguhnya dia telah menjatuhkan harga diri mereka sendiri, dan tidak akan
terjalin ekonomi kerakyatan yang mandiri karena si miskin tidak mendapat dukungan
dari yang kaya sehingra terkadang mereka stak. Bahkan mundur.
3. terlalu
memilih dalam bergaul
selektif itu
bagus tapi kalau terlalu banyak memilih juga tidak bagus karena hanya akan
menimbulkan kitaterbatas pergaulannya dan membuat relasi kita semakin sempit
maka persahabatan dengan orang lain akan semakin sempit sehingga pada tataran
kenegaraan menimbulkan kelompok-kelompok yang nantinya mereka saling
mengnggulkan kelompoknya dan menyalhahkan kelompok lain, dan terjadi konflik.
Dan negara ini kembali gagal.
4. merasa
malu
punya malu adalah
suatu sifat dasar manusia tetapi ketika kita terlalu malu dan menutup diri maka
interaksi jadi jarang sehingga sulit untuk berinteraknsi, dia mengkerdilkan
diri sendiri karena sifat kemaluan mereka yang berlebihan, pamikirannya hanya
sebatas apa yang dia pikirkan dan apa yang dia baca dengan refrensi yang
sedikit jarang diskusi dan kurang berkembang. Negara ini kembali kehilangan
seoarang pemikir yang lagi karena malu yang berlebihan.
Ya itu sedikit yang bisa
dijelaskan tentang silaturahim yang bisa membangun bangsa ini agar lebih baik
lagi dari sebelumnya tanpa menghianati asal muasal bangsa ini terbentuk dan
dengan pemikiran yang optimis, cerdas, dan membangun sehingga kultur bangsa ini
menjadi lebih indah, sesuai dengan cita-cita kita bersama bahwa bangsa ini akan
menjadi bangsa yang besar. Selamat bersilaturahim...